Adu Strategi PSIS Vs PSM di Perempat Final Piala Menpora: Oke Mana Racikan Dragan Djukanovic Vs Syamsuddin Batola?

oleh Abdi Satria diperbarui 08 Apr 2021, 11:00 WIB
Piala Menpora - PSIS Semarang Vs PSM Makassar - Head to Head Pelatih (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Laga PSIS Semarang kontra PSM Makassar di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (9/4/2021), jadi duel pembuka babak 8 Besar Piala Menpora 2021.

Pertemuan tim eks Perserikatan ini menarik untuk ditonton karena keduanya sama-sama tampil impresif di babak penyisihan grup meski hanya bermaterikan pemain lokal. PSIS mencuri perhatian dengan menjadi juara Grup A yang juga dihuni Barito Putera, Arema FC dan Tira Persikabo.

Advertisement

Dalam tiga laga, tim asuhan Dragan Djukanovic meraih dua kemenangan dan sekali imbang. Produktivitas mereka pun paling menonjol di Piala Menpora dengan koleksi sembilan gol.

PSM tak kalah mentereng. Berada di Grup B bersama dua tim kandidat juara Persija Jakarta dan Bhayangkara Solo FC serta Borneo FC Samarinda, skuad Juku Eja menjelma menjadi tim kuda hitam setelah sebelumnya dipandang sebelah mata karena diadang sejumlah kendala pada masa persiapan.

Dari tiga laga, PSM mengoleksi satu kemenangan dan dua hasil imbang. Hasil yang mengantar tim asuhan Syamsuddin Batola ke 8 Besar dengan status runner-up Grup B.

Sukses kedua tim melangkah ke 8 Besar tentu tak lepas dari racikan strategi dua pelatih mereka.

Dragan dinilai mampu mengoptimalkan deretan pemain muda yang dimiliki PSIS Semarang dengan permainan impresif serta serangan yang tertata. Sementara Syamsuddin memaksimalkan mental dan pengalaman skuad asuhannya untuk membungkam tim lawan.

Video

2 dari 3 halaman

Pola 4-3-3 Jadi Andalan Kedua Tim

Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic kembali berkumpul dengan para pemainnya dalam sesi latihan di Stadion Citarum, Jumat (19/3/2021). (Dok PSIS Semarang)

PSIS Semarang dan PSM Makassar sama-sama tampil dengan pola 4-3-3 sebagai strategi dasar yang berkembang sesuai situasi dan kondisi laga.

Dengan pola ini, kedua tim lebih mengoptimalkan serangan lewat dua sisi sayap untuk membuka peluang mencetak gol. Hanya PSIS sedikit lebih dinamis.

Tiga pemain lini depannya, Hari Nur Yulianto, Komarodin dan Farrel Arya, kerap berotasi posisi untuk merusak konsetrasi bek lawan.

Sementara penyerang sayap PSM seperti Yacob Sayuri, Rizky Eka, Zulham Zamrun dan Aji Kurniawan lebih dominan tampil sesuai posisi mereka sebagai penyuplai bola ke striker tunggal, Patrich Wanggai atau Saldi Amiruddin.

Sedangkan di lini tengah, PSIS dan PSM sama-sama menempatkan satu pemain yang berdiri di depan dua stoper sebagai penyeimbang lini tengah.

3 dari 3 halaman

Status Pelatih Berbeda

Pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Batola, mengamati permainan anak asuhnya saat melawan Borneo FC Samarinda pada laga Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (31/3/2021). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Secara usia, Syamsuddin yang kini sudah 52 lebih tua dua tahun dari Dragan. Tapi, Dragan lebih berpengalaman sebagai pelatih kepala di sejumlah klub. Sebelum ke PSIS, Dragan tercatat sebagai pelatih Borneo FC Samarinda.

Sementara Syamsuddin baru pertama kali sebagai pelatih kepala di PSM. Sebelumnya, Syamsuddin berperan sebagai asisten pelatih asing yang pernah menangani PSM di pentas Liga 1 yakni Robert Alberts, Darije Kalezic dan Bojan Hodak.

Latar belakang keduanya yang sama-sama pernah berstatus pemain berpengaruh pada karakter dan strategi tim yang ditangani.

Dragan yang dulunya berposisi sebagai penyerang lebih menonjolkan permainan agresif di timnya. Sementara Syamsuddin lebih mendahulukan pertahanan solid serta keseimbangan tim sesuai karakernya sebagai bek ketika masih aktif jadi pemain.

Hal ini bisa terlihat pada hasil yang digapai kedua tim pada babak penyisihan grup Piala Menpora. Dalam tiga laga, PSIS mencetak sembilan gol tapi kebobolan enam gol. Sementara gawang PSM hanya kebobolan tiga gol menghadapi lini depan Bhayangkara, Persija dan Borneo yang agresif.

Keseimbangan tim PSM lebih terjaga karena mampu mengoleksi lima gol dalam tiga laga.Cara bermain yang diterapkan Dragan dan Syamsuddin bakal terlihat lagi saat tim asuhan mereka berduel pada laga perempat final mendatang.

PSIS lebih agresif dalam melakukan penetrasi di daerah pertahan PSM. Sementara, Juku Eja yang mengandalkan mental dan pengalaman lebih mengoptimalkan pertahanan solid dengan serangan balik yang cepat.

 

Berita Terkait