Kisah Legenda Persik Usai Gantung Sepatu: Rela Merawat Lapangan dan Mendidik Anak-anak Desa Main Bola

oleh Gatot Susetyo diperbarui 26 Apr 2021, 11:45 WIB
Sulis Budi Prasetyo, salah satu bek lokal di masa kejayaan Persik juara 2006, mengabdikan ilmu dan pengalaman olah bola kepada pemuda dan anak-anak di Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Jakarta - Mayoritas mantan pesepakbola akan tetap menggeluti si kulit bundar usai gantung sepatu alias pensiun. Begitu pula yang dilakukan Sulis Budi Prasetyo.

Namun apa yang dijalankan salah satu bek legenda Persik kala juara Indonesia 2006 ini cukup menarik. Meski Sulis Budi Prasetyo pernah meraih prestasi dan jadi pemain terkenal bersama Persik, dia tak malu mengabdikan ilmu dan pengalamannya bermain bola di Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri atau bukan di Kota Kediri sebagai pusat aktifitas warga.

Advertisement

Kisah petualangan Sulis Budi Prasetyo di desa itu juga unik. Dia bersama para pemuda desa dan warga desa menyulap lapangan yang telah bertahun-tahun mangkrak menjadi sangat bagus untuk main bola.

"Sebenarnya semua inisiatif anak-anak muda dan warga yang suka main bola. Saya kebetulan diminta membantu bagaimana memanfaatkan lapangan ini untuk menggairahkan sepakbola di sini," kata Sulis Budi.

Lapangan Desa Jarak terletak sekitar 15 kilometer dari Monumen Simpang Lima Gumul, ikon Kabupaten Kediri yang mirip bangunan Arc de Triomphe di Paris, Perancis.

Karena lama tak terurus, kepala desa setempat sempat berniat akan mencangkuli tanahnya untuk ditanami tebu.

"Akhirnya para pemuda desa tergerak memperbaiki dan merawatnya. Ketika dimintai tolong, saya punya syarat jika ingin main bola bagus, lapangan harus bagus dan terawat. Saya minta lapangan harus punya sumur bor untuk penyiraman rumput sekaligus mesin potongnya. Permintaan saya dituruti dan sekarang lapangan ini sangat bagus dan enak untuk main bola," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Dipercaya Bangun SSB

Sulis Budi Prasetyo, salah satu bek lokal di masa kejayaan Persik juara 2006, mengabdikan ilmu dan pengalaman olah bola kepada pemuda dan anak-anak di Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Tak cukup merombak lapangan. Akhirnya Sulis Budi Prasetyo juga dipercaya untuk mendirikan SSB sebagai wadah dan menggali bakat anak-anak usia dini desa tersebut.

"Desa ini sudah punya SSB. Kami latihan tiga kali dalam sepekan. Siswanya anak-anak desa Jarak dan sekitarnya," ujarnya.

Sebagai mantan pemain Persik yang punya banyak kenalan, Sulis Budi juga sering diminta cari lawan laga persahabatan untuk klub Jarak Putra yang diperkuat anak-anak muda desa itu.

"Saya tinggal di kota, tapi waktu saya lebih banyak di desa Jarak. Mulai merawat lapangan dan melatih SSB bersama teman-teman sini. Bagi saya ini pengabdian ilmu dan pengalaman sebagai mantan pemain Persik untuk masyarakat," ucap Sulis Budi yang bekerja di Unit Pemadam Kebakaran PT Gudang Garam Tbk ini. 

Berita Terkait