Bola.com, Semarang - Arema FC telah bertolak dari Malang sejak Kamis (2/9/2021) kemarin untuk menjalani laga pertama di BRI Liga 1. Namun, Arema tak langsung menuju Bogor, lokasi tempat mereka bertanding.
Rencananya, Tim Singo Edan akan bersua PSM Makassar di Stadion Pakansari, Bogor pada Minggu (5/9/2021).
Sebelum tiba di Bogor, skuad Arema FC memilih transit lebih dulu di Semarang. Baru Jumat (3/9/2021) pagi WIB, mereka lanjut perjalanan darat ke Bogor selama 6 jam.
Rute seperti ini diluar kebiasaan Arema, karena biasanya langsung sekali jalan menuju lokasi pertandingan. Dari informasi yang didapatkan Bola.com, pelatih Arema, Eduardo Almeida, meminta tim transit di Semarang.
"Jika langsung ke Bogor, terlalu melelahkan dan Arema kehilangan waktu latihan. Jadi saat transfir di Semarang, sore hari latihan. Sekarang perjalanan ke Bogor, begitu tiba sore harinya latihan lagi," kata salah satu sumber dari Arema FC.
Mematangkan Skema Permainan
Selain tidak ingin Ahmad Alfarizi dkk. terlalu letih perjalanan darat Malang-Bogor (lebih dari 10 jam), Almeida tidak ingin melewatkan sesi latihan. Sehingga Arema bisa mematangkan skema permainan jelang laga pertamanya.
Padahal, selama ini Arema FC termasuk tim yang intensif melakukan persiapan. Sejak PPKM Darurat dijalankan awal Agustus lalu, Tim Singo Edan latihan sembunyi-sembunyi, sedangkan klub memilih untuk meliburkan sesi latihan.
Tapi hal itu ternyata tak cukup membuat Almeida percaya diri. Disinyalir, hasil kurang memuaskan dalam dua uji coba lawan tim Liga 2, PSIM Yogyakarta dan Persis Solo, menjadi penyebabnya.
Dalam dua partai uji coba itu, Tim Singo Edan sekali kalah dan imbang. Mereka juga tak sanggup mencetak gol.
Minim Persiapan
Namun Almeida waktu itu berkilah dengan mengabaikan hasil akhirnya. Yang terpenting baginya proses timnya melakukan persiapan.
Meski begitu, mantan pelatih Semen Padang tersebut mengakui jika Arema dan tim lainnya pasti tidak siap menjalani laga pertama. Karena kondisinya mereka sulit melakukan persiapan maksimal di tengah pandemi virus corona.
Selain itu, atmosfer kompetisi juga tidak didapatkan pemain, akibat kompetisi harus vakum selama 1,5 tahun belakangan.