Masyarakat Diimbau Tidak Pilih Vaksin COVID-19 Berdasarkan Merek

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 15 Sep 2021, 11:25 WIB
Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 untuk disuntikkan kepada warga di Vihara Avalokhitesvara, Mangga Besar, Jakarta, Minggu (29/8/2021). Hal ini dilakukan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal di wilayah tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bola.com, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat tidak pilih-pilih vaksin berdasarkan merek yang ada. Kasi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI, Ngabila Rahma, menyebut semua jenis vaksin COVID-19 yang tersedia di Indonesia disebut memiliki manfaat sama.

Sejumlah merek vaksin COVID-19 tersedia di Indonesia. Sebut saja Sinovac, AstraZeneca, Moderna, hingga Pfizer.

Advertisement

Namun, proses vaksinasi nasional di khususnya di DKI Jakarta belum sesuai dengan target. Data terakhir menyebutkan, ada 2,5 juta masyarakat dengan KTP DKI Jakarta belum divaksin.

Satu penyebabnya adalah sikap masyarakat yang berkeinginan mendapatkan merek vaksin tertentu. Hal inilah yang menjadi penghambat proses vaksinasi nasional di DKI Jakarta.

"Vaksin itu berbagai merek dan semua merek vaksin itu aman, sehat, bermanfaat, dan berkualitas. Jadi, tidak usah pilih-pilih vaksin apapun," kata Ngabila Rahma.

Dengan vaksinasi diharapkan mampu menekan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Meskipun demikian, masyarakat yang sudah divaksin tetap harus menaati protokol kesehatan ketat.

"Jadi, vaksinasi adalah upaya kita untuk bertahan pada pandemi COVID-19. Tetap prokes 5M plus vaksinasi," tegas Ngabila Rahma.

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta sampai 14 September 2021 mencatat, sebanyak 10.124.301 orang sudah menerima vaksin dosis pertama. Adapun penerima vaksin dosis lengkap di DKI Jakarta mencapai 7.023.287 orang.

 

2 dari 3 halaman

Surat Peringatan

Seorang pria disuntik vaksin virus corona COVID-19 Moderna oleh petugas kesehatan di Vung Tau, Vietnam, Senin (13/9/2021). Vietnam mempercepat program vaksinasi dalam upaya untuk melonggarkan pembatasan lockdown COVID-19 di kota-kota besar pada akhir September. (AP Photo/Hau Dinh)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengirimkan surat peringatan untuk 2,5 juta warga dengan KTP DKI Jakarta yang belum divaksinasi COVID-19. Hal ini dilakukan untuk mempercepat program vaksinasi nasional.

"Dalam waktu dekat akan dikirim surat peringatan. Saya rasa, walaupun surat belum ada, akan tetapi para lurah kami sudah blusukan. Artinya, sudah punya data individu," tegas Ngabila Salama.

Hal inilah yang sedang dihadapi Pemprov DKI Jakarta dalam mempercepat proses vaksinasi. Diharapkan masalah ini bisa segera teratasi dalam waktu dekat.

3 dari 3 halaman

Data Harian

Petugas beristirahat di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (17/6/2021). Dinkes DKI Jakarta mencatat angka positif Covid-19 bertambah 4.144 kasus baru berdasarkan hasil pemeriksaan PCR terhadap 16.499 orang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Angka kesembuhan harian COVID-19 per 14 September 2021 menunjukkan peningkatan mencapai 11.246 orang. Dengan demikian, angka sembuh COVID-19 di Indonesia tembus 3,9 juta orang atau tepatnya 3.942.473.

Sementara itu, angka kasus aktif COVID-19 juga mengalami penurunan. Saat ini, terdapat penurunan 7.368 atau 2 persen menjadi 92.328 orang.

Namun, masih terdapat angka pertambahan orang yang positif COVID-19 dan yang meninggal. Terdapat penambahan 4.128 kasus positif dan meninggal 250 orang karena COVID-19.