Zinedine Zidane Kenang Tandukkannya ke Marco Materazzi di Piala Dunia 2006: Saya Tidak Bangga

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 20 Jun 2022, 09:57 WIB
Gelandang Prancis, Zinedine Zidane, menanduk bek Italia, Marco Materazzi, saat final Piala Dunia 2006 Stadion Olympic, Berlin, Jerman (9/7/2006). Tandukan tersebut menjadi salah satu momen ikonik pada ajang Piala Dunia 2006. (AFP/John Macdougall)

Bola.com, Paris - Zinedine Zidane mengenang momen tandukannya ke Marco Materazzi pada Piala Dunia 2006. Dia mengaku tidak bangga atas insiden tersebut. 

Zinedine Zidane memainkan laga terakhir di kariernya pada final Piala Dunia 2006 untuk Timnas Prancis. Namun, dia terpaksa meninggalkan lapangan lebih awal gara-gara diganjar kartu merah karena menanduk bek Timnas Italia, Marco Materazzi. 

Advertisement

Padahal, performanya di final itu dibuka dengan manis. Zidane, yang tahu akan menjalani pertandingan yang mungkin menjadi terakhir dalam karier profesionalnya, membuka pundi-pundi gol Prancis dari titik penalti. 

Sayangnya, dia malah terbakar emosi dan menanduk Marco Materazzi. Prancis akhirnya kalah dari Italia yang menjadi juara dunia melalui adu penalti, setelah kedudukan tetap 1-1 hingga tambahan waktu. 

Setelah 16 tahun berselang, Zinedine Zidane mengaku menyesali insiden kontroversial tersebut. 

 

2 dari 4 halaman

Komentar Zidane

Gelandang Prancis, Zinedine Zidane, mendapat kartu merah usai menanduk bek Italia, Marco Materazzi, saat final Piala Dunia 2006 Stadion Olympic, Jerman (9/7/2006). Tandukan tersebut merupakan salah satu momen ikonik pada ajang Piala Dunia 2006. (AFP/Roberto Schmidt)

"Saya tidak sepenuhnya bangga atas apa yang saya lakukan, tapi itu bagian dari masa lalu saya," kata Zidane kepada Telefoot, seperti dikutip Football Italia, Senin (20/6/2022). 

Zidane berbicara di televisi sebagai bagaian acara menjelang ulang tahunnya ke-50. Dia juga membicarakan tentang penalti panenka yang membuat Prancis unggul di final, sebelum dibalas Marco Materazzi.

"Saya berpikir satu atau dua kali tentang bagaimana mengambil penaltinya. Di depan saya ada kiper yang sangat mengenal saya. Jadi saya harus memikirkan sesuatu," kata dia. 

"Selain usaha, jelas ada teknik. Saya tidak yakin itu kegilaan. Anda bisa gagal penalti, tapi saat itu hal itulah yang harus saya lakukan," imbuhnya. 

 

3 dari 4 halaman

Catatan Karier Zidane

Zinedine Zidane - Legenda timnas Prancis ini santer dikaitkan dengan kursi pelatih MU. Juru taktik yang bersinar bersama Real Madrid itu menyatakan tak akan mengambil kesempatan menjadi pelatih Setan Merah lantaran istrinya belum siap pindah ke kota Manchester. (AFP/Javier Soriano)

ZIdane mengakhiri kariernya dengan 108 caps bersama Timnas Prancis, mencetak 31 gol. Selain kemenangan Piala Dunia di kandang pada 1998, ia memenangkan Euro 2000 bersama Les Bleus, serta  Liga Champions 2001/2002 sebagai pemain Real Madrid.

Sejak pindah ke manajemen, ia memenangkan beberapa gelar Eropa lagi bersama raksasa Spanyol itu.

Setelah menjauh dari Real Madrid untuk kedua kalinya pada 2021, ia telah dikaitkan dengan posisi pelatih yang kosong di Paris Saint-Germain, tetapi juara Ligue 1 itu sekarang tampaknya akan mencari sosok lain karena Zidane kurang berminat.

 

4 dari 4 halaman

Ingin Kembali Jadi Pelatih

Menurut laporan baru-baru ini, PSG dikabarkan menggaet Christophe Galtier sebagai suksesor Mauricio Pochettino. Pelatih asal Prancis itu menempati posisi pelatih ketika Lille menjuarai Ligue 1 pada 2021. Dia juga mengantarkan Nice sempat menguasai tiket Liga Champions pada musim lalu, tetapi di akhir terlempar ke posisi kelima. 

Zidane masih ingin kembali menjadi pelatih Prancis, tapi destinasinya belum jelas. 

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait