5 Fakta Kevin De Bruyne : Aneh dan Bikin Kaget Penggemar Premier League

Pemain Timnas Belgia ini memiliki keterampilan bermain yang menonjol. Dia membuktikan jika dirinya layak disebut satu di antara gelandang terbaik di Eropa periode sekarang.

Gol pemain berusia 26 tahun itu dalam kemenangan Man City atas Leicester City, pada musim lalu, merupakan golnya ke-50 dalam 76 penampilannya. Itu lebih cepat dari gelandang lain dalam sejarah Premier League.

Ketika itu, De Bruyne sudah mengoleksi 20 assist dan empat gol. De Bruyne adalah pesepakbola terbaik di Inggris, menurut rekan setimnya di Belgia, Eden Hazard.

Sekarang, mari kita mengenal lima fakta yang tidak banyak diketahui tentang Kevin De Bruyne.

Meskipun De Bruyne lahir di Drongen, Belgia, akarnya dapat ditelusuri kembali ke Republik Burundi. Negara terakhir adalah wilayah yang terkurung daratan di area Great Lakes di Afrika.

Anna De Bruyne, ibu Kevin, seorang profesional di bidang Teknik Perminyakan, lahir di Burundi. Ia menghabiskan sebagian besar tahun-tahun awalnya di negara Afrika Timur, sebelum pindah ke Eropa setelah menikah dengan Herwig.

Anna juga tinggal di Ealing, London Barat, pekerjaan ayahnya di industri minyak. Karena garis keturunannya, De Bruyne memenuhi syarat untuk bermain untuk Burundi. Tapi ia lebih memilih Belgia.

Walhasil, Kevin De Bruyne punya kemampuan multibahasa. Ia fasih berbicara Belanda, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Meskipun mendapat pujian atas pencapaiannya yang fenomenal, De Bruyne sering kali menjadi pemain paling tenang di lapangan. Pemain Belgia ini jarang menunjukkan emosinya dan cukup tenang, bahkan setelah mencetak gol spektakuler. Di luar lapangan, dia juga sosok yang kalem.

Dia punya panggilan unik yakni Tumble Dryer. Itu lantaran De Bruyne seringkali membalas pesan WhatsApp dengan cara yang sangat "kering". Itulah sebabnya teman-temannya memanggilnya Tumble Dryer.

Pada awal 2014, Kevin De Bruyne menjadi duta Olimpiade Khusus. Tahun berikutnya, ia memutuskan berinvestasi pakaian. Dia bermitra dengan perusahaan Cult Eleven.

Merek tersebut diberi nama 'KDB' dan sebagian keuntungannya disumbangkan ke sebuah organisasi bernama Specials Olympics. Perkumpulan ini bertanggung jawab membantu orang-orang dengan kondisi khusus melalui olahraga, di mana Kevin telah terlibat selama beberapa waktu.

Biografi De Bruyne berjudul 'Keep It Simple' ditulis bersama oleh Raoul de Groote. Buku itu dirilis pada Oktober 2014.

De Bruyne secara aktif berpartisipasi dalam penulisan bukunya yang merupakan kisah jujur tentang kehidupan profesional dan pribadi pesepakbola. Teks pertama dalam buku itu memiliki makna mendalam.

Ini bunyinya : "Selama karier sepak bolanya, Kevin De Bruyne tetap menjadi dirinya sendiri: seorang anak laki-laki biasa, yang 'tetap sederhana', baik dalam kehidupan pribadinya maupun di lapangan. Seorang pemuda dengan ayah Ghent dan ibu Inggris dengan pendapat dan keinginannya sendiri. Seorang pria dengan banyak cerita,"

De Bruyne memanfaatkan waktunya untuk berjalan-jalan di pedesaan dan mengamati satwa liar.

Konservasionis yang rajin itu kemudian ditunjuk sebagai duta suaka burung Weltvogelpark pada Agustus 2014. Suaka burung di Walsrode, Jerman, adalah yang terbesar di dunia, rumah bagi 675 spesies berbeda.

Ketika dia ditunjuk, De Bruyne berkata: "Saya harap saya dapat membantu penderitaan spesies burung yang terancam punah dan membawa lebih banyak perhatian,"

Sumber: sportskeeda