Ketua PSSI Minta Maaf kepada Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 02 Okt 2022, 11:43 WIB
Kericuhan tak terelakkan di stadion yang menjadi markas Arema FC itu. Aremania turun ke lapangan setelah tim kesayangan mereka kalah dari rival bebuyutannya. (AP/Yudha Prabowo)

Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Mochamad Iriawan meminta maaf kepada keluarga korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Sedikitnya 127 orang meninggal dunia akibat kerusuhan suporter sesudah partai Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023.

Advertisement

Selain itu, Mochamad Iriawan juga menyayangkan perilaku suporter Arema FC, Aremania yang dideskripsikan PSSI "ribuan pendukung turun ke lapangan meluapkan emosi karena timnya kalah."

"PSSI menyesalkan tindakan Aremania di Stadion Kanjuruhan," ujar Mochamad Iriawan dinukil dari laman PSSI.

2 dari 4 halaman

Bentuk Tim Investigasi

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat konferensi pers usai pertandingan laga uji coba FIFA Matchday antara Timnas Indonesia menghadapi Curacao di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2022) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Mochamad Iriawan mengungkapkan PSSI turut berbelasungkawa dan telah membentuk tim investigasi untuk mengungkap benang merah atas kejadian di Stadion Kanjuruhan.

"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden ini," tutur Iriawan.

"Untuk itu, PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," jelas Iriawan.

3 dari 4 halaman

Mencoreng Sepak Bola Indonesia

Suasana Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada pekan 11 Liga 1 2022/2023 berakhir, Sabtu (1/10/2022). Petugas keamanan turun ke lapangan untuk mengantisipasi kericuhan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Iriawan mendukung kepolisian untuk menyelidiki insiden di Stadion Kanjuruhan dan menganggap "kejadian ini sangat mencoreng wajah sepak bola Indonesia".

Iriawan juga sudah memerintahkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menunda kopetisi selama sepekan dan melarang Arema FC menjadi tuan rumah di sisa kompetisi.

"Untuk sementara, kompetisi dihentikan selama sepekan. Selain itu, Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi," terangnya.

4 dari 4 halaman

Gas Air Mata dan Terinjak-injak

Banyaknya suporter yang tewas di Stadion Kanjuruhan diduga karena sesak napas akibat penembakan gas air mata dan terinjak-injak.

Sebenarnya, pembubaran suporter menggunakan gas air mata tidak diperbolehkan dalam aturan FIFA. Merujuk FIFA stadium safety and security regulation pasal 19, poin b, disebutkan pelarangan menggunakan senjata api atau gas pengendali masa.

Berita Terkait