Riak Konflik Timnas Belgia di Piala Dunia 2022: Perselingkuhan Masa Lalu, Insiden Tonjok Bench, hingga Kisruh Ruang Ganti

oleh Ario Yosia diperbarui 02 Des 2022, 19:25 WIB
Kevin De Bruyne. Pada putaran final Piala Dunia 2022, Grup F dihuni oleh Belgia, Kanada, Maroko dan Kroasia. Gelandang serang Belgia berusia 31 tahun, Kevin De Bruyne menjadi pemain dengan nilai pasar tertinggi dari seluruh pemain di Grup F dengan nilai 85 juta Euro atau hampir setara Rp1,3 triliun. Bersama Timnas Belgia ia telah mengoleksi 91 caps dengan torehan 24 gol dan 45 assist sejak melakukan debut pada 11 Agustus 2010. (AFP/Pool/Andreas Gebert)

Bola.com, Jakarta - Belgia menyudahi Piala Dunia 2022 dengan pencapaian buruk. Generasi emas Belgia gagal meloloskan timnas negaranya ke fase 16 besar.

Riak-riak konflik membayangi tim bertabur bintang begitu World Cup digelar. Timnas Belgia tersingkir dari Piala Dunia 2022 setelah hanya bermain imbang kacamata dengan Kroasia, Rabu (1/12/2022) malam WIB. Maroko jadi pemuncak klasemen akhir. Mereka bersama Kroasia melaju ke fase knock-out.

Advertisement

Terpentalnya Belgia menjadi sebuah kejutan. Mereka datang ke World Cup dengan status peringkat tiga besar FIFA. Dengan materi pemain bertabur bintang anak asuh Roberto Martinez diprediksi bakal melangkah jauh di Qatar.

Namun itungan di atas kertas tak berlaku. Belgia justru terseok-seok sepanjang penyisihan. Konflik internal disebut-sebut jadi pemicu memempemnya Timnas Belgia. Tim satu ini tidak solid di dalam.

 

2 dari 8 halaman

Kekalahan dari Maroko Menyulut Bara

Kekompakan Belgia goyah usai mereka digasak Maroko 0-2 pada duel kedua penyisihan. Rumor yang beredar menyebut Jan Vertonghen, Eden Hazard dan, Kevin de Bruyne berselisih. Mereka terlibat percekcokan di ruang ganti.

Kevin de Bruyne jadi sosok yang kritis dalam duel melawan Maroko. Playmaker Man City mengkritik rekan-rekan setimnya yang bermain di bawah ekspekstasi.

"Tidak mungkin juara Piala Dunia 2022. Kami terlalu tua. Kesempatan terbaik datang empat tahun lalu di Rusia," ujar Kevin.

Pernyataan ini lantas disauti kiper Belgia, Thibaut Courtois. Pemain Real Madrid itu dengan tegas mengatakan pandangannya soal usia dan kans juara.

"Kata-katanya soal usia pertahanan kami? Luka Modric membuktikan bahwa usia tidak ada sangkut-pautnya dengan performa," ujarnya dikutip Metro.

"Lihat saja Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, sama saja," imbuh Courtois.

 

3 dari 8 halaman

Pelatih Coba Meredakan

Timnas Belgia berfoto sebelum dimulainya laga matchday kedua Grup F Piala Dunia 2022 menghadapi Timnas Maroko di Al Thumama Stadium, Doha, Qatar, Minggu (27/11/2022) malam WIB. (AP/Manu Fernandez)

Pelatih, Roberto Martinez mencoba meredakan ketegangan. “Kami tidak senang dengan hasil di pertandingan itu. Kemudian, Anda melihat badai di luar dan menyadari bahwa mungkin kami terlalu banyak mendengarkan kebisingan di luar sebelum turnamen,” ujar Martinez, dikutip dari Mirror.

“Sekarang kami memiliki beberapa pihak di Belgia yang cukup senang untuk menyebarkan berita palsu. Itu cukup mencengangkan,” sambungnya.

Martinez pun merasa geram dengan pemberitaan tersebut. Eks pelatih Everton itu menilai saat ini banyak pihak yang senang melihat Timnas Belgia terpuruk.

“Piala Dunia adalah ajang olahraga terbesar di dunia dan Anda bisa melihat mungkin negara seperti Prancis melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan cerita yang menjadi topik pembicaraan utama di Belgia,” ungkapnya.

4 dari 8 halaman

Tak Bisa Ditutupi

Pemain Timnas Kanada, Alphonso Davies melakukan eksekusi penalti yang masih mampu dimentahkan kiper Timnas Belgia, Thibaut Courtois dalam laga matchday pertama Grup F Piala Dunia 2022 di Ahmad Bin Ali Stadium, Doha, Qatar, Kamis (24/11/2022) dini hari WIB. (AP/Hassan Ammar)

Martinez boleh menyanggah. Namun, ia tidak bisa menutupi bahwa hubungan antarsejumlah bintang Belgia tak harmonis. Riak-riak konflik tak hanya terjadi di Qatar tapi jauh sebelum itu.

Kevin De Bruyne dan Thibaut Courtois sudah bertahun-tahun tak tertegur sapa. Hubungan keduanya rusak karena kisah perselingkuhan di masa lalu.

Tibo merebut kekasih De Bruyne pada 2012. Courtois tengah menjalani masa peminjaman di Atletico Madrid. Pada saat itu, Caroline Caroline Lijnen merupakan kekasih dari De Bruyne dan suatu ketika ia pergi ke Madrid bersama dengan teman-temannya.

Caroline ternyata berjumpa dengan Courtois di Madrid dan dari situlah benih-benih perselingkuhan ini berasal. Akibat dari kejadian ini, De Bruyne dan Courtois sempat ribut. Mereka bahkan hampir baku hantam saat menjalani sesi latihan di Timnas Belgia.

5 dari 8 halaman

Teman Makan Teman

“Suatu saat kekasih saya, Caroline, pergi ke Madrid dengan beberapa teman. Di sana dia berselingkuh dengan Thibaut. Dia kemudian mengaku pada teman saya. Itu tindakan yang terlihat bodoh sekali. Anda tidak boleh melakukan hal itu. Apalagi itu adalah teman anda sendiri. Saya masih memikirkan masalah itu hingga kini," tulis De Bruyne dalam buku biografinya yang berjudul Keep It Simple.

Menanggapi hal ini, Caroline nyatanya tidak menerimanya begitu saja. Di tahun yang sama dengan buku tersebut dirilis, ia menceritakan alasannya berselingkuh saat diwawancara oleh media Belgia, Sport.

Caroline menerangkan bahwa ia sudah terlanjur dibuat kecewa oleh De Bruyne. Sebab, De Bruyne pernah menjalin hubungan gelap dengan salah satu teman Caroline. Maka dari itu, ia mencoba membalasnya dengan berselingkuh bersama Courtois.

"Di musim panas 2012, Kevin bilang bahwa dia punya hubungan gelap dengan kawan lama saya. Saya memberinya pilihan: dia atau saya. Saya siap memberinya kesempatan lagi, tapi hubungan kami tidak akan pernah sama lagi setelahnya," beber Caroline.

6 dari 8 halaman

Diem-dieman

Gelandang Belgia, Kevin De Bruyne menendang bola dari kawalan bek Kroasia, Dejan Lovren selama pertandingan grup F Piala Dunia 2022 di Stadion Ahmad Bin Ali di Al Rayyan, Qatar, Kamis (1/12/2022). Kroasia bermain imbang dengan Belgia dengan skor 0-0. (AP Photo/Ricardo Mazalan)

Kasus ini membuat hubungan antara Kevin dan Tibo tak lagi harmonis. Mereka tak bertegur sapa hingga Piala Dunia 2022 ini.

Beberapa tahun silam Roberto Martinez sempat menanyakan kemungkinan dirinya mencoret Thibaut Courtois demi membuat De Bruyne nyaman. "Pelatih pernah menanyakan hal itu ke saya. Saya jawab tidak perlu. Setiap orang berhak membela Timnas Belgia. Dia kiper yang bagus," kata Kevin kelahiran 28 Juni 1991.

Rekan-rekan setim kedua pemain tahu benar masalah ini. Mereka tak mencoba mendamaikan. Secara profesional, keduanya bisa menjalankan tugas dengan baik di lapangan, namun situasi ini secara pelan-pelan merusak kekompakan tim.

Riak-riak permusuhan ini meledak di Qatar. De Bruyne yang kesal dengan kinerja timnya meluapkan emosinya secara destruktif. Ia secara terang-terangan menyalahkan Coutois yang dianggap lalai sampai kebobolan dua gol melawan Maroko.

7 dari 8 halaman

Perdebatan 1 Jam

Eden Hazard selaku kapten ikut meluruskan pemberitaan miring tersebut. Ia mengakuii ada pembicaraan panas selama satu jam pasca duel kontra Maroko, tapi menurutnya itu hal biasa dalam sepak bola.

"Kami berbicara dengan baik. Banyak gosip beredar memang. Kami berbicara selama satu jam tentang hal-hal yang baik. Hal yang merupakan sebuah kewajaran," kata Hazard

"Tidak ada yang terjadi di ruang ganti, hanya pelatih yang berbicara. Saya berbicara dengan Kevin De Bruyne, dia percaya pada tim ini. Ia tidak ragu dengan kualitas rekan-rekannya. Kami tetap kompak."

Riak-riak kesedihan amat pekat usai laga Belgia kontra Kroasia. Striker, Romelu Lukaku bahkan meluapkan amarahnya dengan merusak kaca bench pemain. Mirip-mirip dengan aksi Thibaut Courtois pasca bentok versus Maroko. Mempertegas di tim satu ini tidak ada ketentraman.

Nasi sudah menjadi bubur. Para pemain Belgia nyatanya tidak bisa bangkit dari keterpurukan dan harus angkat koper cepat dari Piala Dunia 2022. Generasi emas Belgia harus menerima kenyataan pahit tak pernah memenangi trofi apa-apa selama 20 tahun terakhir.

Sumber: Berbagai sumber

 

8 dari 8 halaman

Berita Terkait