3 Negara yang Pernah Batal Gelar Piala Dunia U-20 karena Situasi Politik dan Wabah Penyakit: Indonesia Jangan Ikutan!

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 29 Mar 2023, 09:45 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (baju hitam) tengah memberikan keterangan di sela-sela laga Timnas Indonesia vs Burundi, terkait nasib Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. (Melinda/Liputan6.com)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia U-20 2023 masih jadi tanda tanya. Jika batal terlaksana, maka Indonesia akan jadi negara keempat yang pernah gagal menggelar turnamen yang jadi panggung bagi wonderkid itu.

Ketidakpastian perihal Piala Dunia U-20 tak lepas dari keputusan FIFA membatalkan official drawing yang sedianya digelar di Bali pada Jumat (31/32023).

Advertisement

Meski belum diketahui secara pasti apa alasan FIFA membatalkan drawing, ditengarai hal tersebut disebabkan oleh alasan 'keamanan' menyusul penolakan dari berbagai instansi kepemerintahan dan lembaga-lembaga lainnya.

Secara garis besar, penolakan terjadi karena keberadaan Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023. Padahal semestinya, seperti diutarakan Presiden Joko Widodo, olahraga tidak boleh dicampur dengan politik.

Ya, situasi politik pernah membuat sejumlah negara batal menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Tak cuma dilema tersebut saja, wabah penyakit ternyata pernah jadi penyebabnya.

 

2 dari 5 halaman

Nigeria - 1991 dan 1995

Para pemain Nigeria merayakan kemenangan atas Uganda pada laga babak perempatfinal Piala Afrika U-20 2023 di Suez Canal Stadium, Ismailia, Mesir (2/3/2023). Nigeria meraih tiket ke Piala Dunia U-20 2023 setelah sebelumnya lolos ke semifinal Piala Afrika U-20 2023 dengan mengalahkan Uganda 1-0 di babak perempatfinal. Setelah kalah 0-1 dari Gambia di laga semifinal, Nigeria akan menantang Tunisia dalam laga perebutan tempat ketiga pada 10 Maret 2023 mendatang. (CAF)

Apes betul nasib Nigeria. Setelah gagal menyelenggarakan Piala Dunia U-20 pada 1991, negara Afrika tersebut kembali bernasib serupa pada edisi 1995.

Pada Piala Dunia U-20 1991, FIFA mencabut hak Nigeria untuk menggelar turnamen yang dulunya bernama FIFA Youth World Cup karena alasan unik: nyolong umur.

Nigeria ketahuan memalsukan umur pemainnya yang berlaga pada Piala Dunia U-20 1989. Atas hal tersebut, FIFA membatalkan edisi 1991 dan mengganti venue ke Portugal

Kemudian pada 1995, Nigeria kembali gagal menggelar Piala Dunia U-20 karena wabah penyakit meningitis yang melanda seluruh pelosok negeri. FIFA pun memindahkannya ke Qatar.

 

3 dari 5 halaman

Yugoslavia - 1993

Berselang 8 tahun, Piala Dunia 2006 menjadi ajang kedua bagi Stankovic. Kali ini, Stankovic membela Serbia & Montenegro, negara pecahan dari Yugoslavia. (AFP/Martin Bureau)

Yugoslavia sejak dulu dikenal sebagai penghasil wonderkid. Sayang, negara pecahan Uni Soviet yang pecah lagi menjadi beberapa negara Balkan itu dahulu sering terlibat perang.

Sepak bola seharusnya menjadi alat untuk mempersatukan negara tersebut. Tetapi perang saudara membuat segalanya tinggal kenangan.

Karena perang itu juga, Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di sana gagal digelar. Situasi politik yang mencekam membuat FIFA memutuskan untuk memindahkan venue ke Australia, jauh di pasifik sana.

 

4 dari 5 halaman

Irak - 2003

Politik lagi-lagi membuat sepak bola berantakan. Pada 2003, mimpi Irak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 urung terlaksana.

FIFA awalnya sangat yakin bahwa Irak adalah lokasi paling tepat buat hajatan Piala Dunia U-20. Namun sayang, situasi politik luar negeri membuat rencana tersebut buyar.

Invasi Amerika Serikat 20 tahun lalu di Irak mau tak mau memaksa FIFA memindahkan venue ke lokasi yang tak jauh, tepatnya di Uni Emirat Arab.

Sumber: Berbagai sumber

5 dari 5 halaman