Mengulas Taktik Ciamik STY di 2 Laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2024: Cermat Membaca Skema Permainan, Didukung Skill Abroad

oleh Wahyu Pratama diperbarui 14 Sep 2023, 06:30 WIB
Timnas Indonesia - Ilustrasi Shin Tae-yong (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 lolos ke Piala Asia U-23 2023 merupakan sejarah baru. Untuk pertama kalinya, skuad Garuda Muda mampu menembus putaran final.

Timnas Indonesia U-23 melakukannya dengan cara mengesankan. Mereka jadi pemuncak grup K dengan catatan sempurna.

Advertisement

Cina Taipei U-23 berhasil dihajar sembilan gol tanpa balas di laga perdana. Marselino Ferdinan jadi bintang dengan dua gol dan satu assist.

Sementara di laga selanjutnya, tim Merah Putih berhasil menang 2-0 atas Turkmenistan U-23. Ivar Jenner dan Pratama Arhan berhasil mencuri perhatian.

Para penggawa jelas layak mendapat apresiasi tinggi. Tetapi pelatih Shin Tae-yong tak kalah pantas mendapatkan pujian setinggi langit.

2 dari 5 halaman

Variasi Skema Beragam

Selebrasi pemain Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan (kanan) bersama Rizky Ridho Ramadhani, Pratama Arhan Alif dan Ramadhan Sananta setelah mencetak gol ke gawang Chinese Taipei U-23 dalam pertandingan Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (9/9/2023). (Bola.com/Arief Bagus)

Pelatih yang akrab disapa STY itu paham betul bagaimana caranya mendapatkan kemenangan. Ia bisa menyesuaikan skema tergantung lawan yang dihadapi.

Saat hadapi Cina Taipei U-23, mereka bermain dengan pola 4-4-2. Ramadhan Sananta dan Rafael Struick diduetkan di lini depan.

Sementara itu, STY menerapkan pola 3-5-2 saat lawan Turkmenistan yang defensif. Komang Teguh Trisnanda jadi tambahan bek dengan mengorbankan Witan Sulaeman.

3 dari 5 halaman

Peran Ivar Jenner

Pemain Timnas Indonesia U-23, Ivar Jenner berpose saat melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Turkmenistan pada laga Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (12/9/2023). (Bola.com/Arief Bagus)

Salah satu kehebatan STY lainnya adalah mengoptimalkan kelebihan pemainnya. Ivar Jenner menjelma layaknya Toni Kroos di lapangan tengah Indonesia U-23.

Pemain asal klub Jong Utrecht tersebut itu tak hanya pintar membaca serangan lawan. Umpan progresifnya juga tak kalah mematikan.

Ia juga berhasil menutup penampilan impresifnya dengan sebuah gol berkelas. Lewat tendangan dari luar kotak penalti, ia berhasil merobek gawang Turkmenistan U-23.

4 dari 5 halaman

Superioritas Lapangan Tengah

Pemain Timnas Indonesia U-23 (dari kiri ke kanan) Witan Sulaeman, Arkhan Fikri, Ramadhan Sananta, Marselino Ferdinan dan Pratama Arhan Alif bersiap jelang melawan Chinese Taipei U-23 dalam pertandingan Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (9/9/2023). (Bola.com/Arief Bagus)

Kedigdayaan Ivar Jenner di lapangan tengah tak lepas dari bantuan Arkhan Fikri. Peran gelandang box-to-box dijalankan dengan sangat baik.

Pemain yang belum pernah mendapatkan caps Timnas Indonesia senior ini tak kalah berkualitas dibanding rekannya. Ia mampu menjaga kerapatan permainan dan superioritas lapangan tengah.

Dalam dua pertandingan tersebut, ia juga mampu membukukan dua assist. Menunjukkan betapa penting peran gelandang milik klub Arema FC.

5 dari 5 halaman

Kombinasi Marselino-Arhan

Selebrasi pemain Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan (kanan) dan Pratama Arhan Alif setelah mencetak gol ke gawang Chinese Taipei U-23 dalam pertandingan Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (9/9/2023). (Bola.com/Arief Bagus)

Untuk melengkapi lapangan tengah, STY menambahkan Marselino Ferdinan ke dalam skemanya. Khusus pemain berusia 19 tahun itu, ia diberikan keleluasaan lebih.

Dalam formasi awal, ia ditempatkan di pos sayap kiri. Tetapi pada praktiknya, ia bisa bergerak lebih ke dalam.

Langkah ini sejatinya digunakan untuk membebaskan Pratama Arhan. Kemampuan menyerang pemain asal Tokyo Verdy itu juga jadi alasan kehebatan Indonesia U-23.

Berita Terkait