Termasuk Syamsir Alam, 5 Eks Pemain Abroad Indonesia yang Kini Hilang dari Peredaran

oleh Aryo Atmaja diperbarui 23 Apr 2024, 08:45 WIB
Ilustrasi - Yericho Christiantoko, Alan Martha, Syamsir Alam (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Banyak tersebar pemain abroad alias yang sedang meniti karier di luar negeri asal Indonesia. Di antara mereka kebanyakan adalah penggawa Timnas Indonesia.

Deretan pemain Timnas Indonesia mulai dari Marselino Ferdinand berkiprah di KMSK Deinze (Belgia), Jordi Amat (Johor Darul Tazim FC), Elkan Baggott (Ipswich Town). Sandy Walsh (KV Mechelen), Shayne Pattynama (KAS Eupen), Asnawi Mangkualam (Port FC), Pratama Arhan (Suwon FC), Justin Hubner (Wolverhampton), sampai Rafael Struick (ADO Den Haag).

Advertisement

Jauh sebelumnya, sudah banyak pesepak bola Indonesia yang lebih dulu merasakan menjadi abroad. Salah satu contohnya era program PSSI yang mengirimkan pesepak bola berbakat Indonesia untuk berlatih di Uruguay pada medio 2008 sampai 2012.

Tim tersebut kemudian diberi nama Sociedad Anonima Deportivo (SAD). Di sana, pemain-pemain Indonesia yang tergabung di skuad SAD untuk tampil di kompetisi junior Liga Uruguay bernama Quinta Division.

Namun demikian beberapa jebolan SAD lain yang pernah berkarier di luar negeri tapi kariernya justru meredup dan seolah hilang dari peredaran. Lantas, siapa saja mereka? Berikut daftarnya

==

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Yericho Christiantoko

Yericho Christiantoko resmi bergabung di Sriwijaya FC (Dok. Instagram @yerichochristiantoko / Nefri Inge)

Dalam daftar ini ada nama Yericho Christiantoko. Salah satu pemain bertahan yang disegani pada zamannya.

Sama seperti Zainal Haq dan Syamsir Alam, Yericho Christiantoko juga pernah memperkuat CS Vise. Namun, ketika kembali ke Indonesia pada 2014, Yericho Christiantoko beberapa kali sempat tidak memiliki klub pada 2017, 2020, 2021 dan 2023.

Saat ini, Yericho Christiantoko mentas bersama klub Liga 2, PSKC Cimahi. Tentu harapannya, Yericho Christiantoko bisa terus meningkatkan kariernya meski di usia yang sudah tidak muda lagi.

3 dari 6 halaman

Zainal Haq

Zainal Haq. (Youtube Omah Balbalan)

Zainal Haq merupakan gelandang andalan Timnas Indonesia U-19 era Syamsir Alam. Ia juga pernah tiga tahun (2011-2014) memperkuat CS Vise setelah sebelumnya satu tahun (2010-2011) membela Penarol U-19.

Sempat berkarier di sejumlah klub Liga 1 macam Persela Lamongan hingga Kalteng Putra, Zainal Haq kini berstatus tanpa klub di usia 32 tahun.

4 dari 6 halaman

Alan Martha

Alan Martha akhirnya dipanggil menjalani seleksi di Semen Padang. (Bola.com/Arya Sikumbang)

Alan Martha merupakan tandem Syamsir Alam di lini depan Timnas Indonesia U-19. Kolaborasi keduanya tak hanya terjadi di Timnas Indonesia U-19, tapi juga di tim SAD Uruguay.

Namun, setelah kembali ke Indonesia, karier sepakbola Alan Martha meredup. Sempat membela Sriwijaya FC, Kalteng Putra, Celebest FC hingga Persikad Depok, Alan Martha memutuskan pensiun dini di usia 25 tahun pada 2018.

5 dari 6 halaman

Reffa Money

Reffa Money (kiri) saat menempuh pendidikan di SAD Uruguay sempat dipinang klub top Uruguay, Penarol, bareng rekannya Syamsir Alam. (Istimewa)

Reffa Money merupakan kapten Timnas Indonesia U-19 dan SAD Uruguay angkatan Syamsir Alam. Pada zamannya, ia adalah bek muda terbaik yang dimiliki Timnas Indonesia.

Sempat berguru di Uruguay selama beberapa tahun, Reffa Money balik ke Indonesia pada 2011. Ia sempat berkarier bersama Persis Solo hingga Pelita Bandung Raya.

Namun, cedera lutut parah menimpa Reffa Money hingga membuatnya gantung sepatu. Ketika pulih dari cedera lutut, Reffa Money ikut tes TNI AD dan lolos menjadi prajurit.

6 dari 6 halaman

Syamsir Alam

Striker Timnas Indonesia U-19, Syamsir Alam (tengah) merayakan gol ke gawang Hong Kong bersama Abdul Rahman Lestaluhu (kiri) dalam laga penyisihan Piala Asia U-19 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (17/11). FOTO ANTARA/Rezza Estily

Syamsir Alam sempat menyandang status wonderkid di persepak bolaan Indonesia. Ia merupakan penyerang andalan Timnas Indonesia U-19 di Kualifikasi Piala Asia U-19 2010. Lantas memperkuat Timnas Indonesia U-19, Syamsir Alam bergabung dengan skuad SAD dan berguru di Uruguay.

Hanya beberapa bulan membela SAD, Syamsir Alam diboyong klub kuat Penarol U-19. Setelah satu tahun membela Penarol U-19, Syamsir hengkang ke Liga 2 Belgia bersama CS Vise.

Bersama CS Vise, Syamsir Alam hanya 10 kali tampil sebelum akhirnya hengkang ke DC United (Amerika Serikat). Bersama DC United, Syamsir Alam sama sekali tidak mencatatkan penampilan sehingga ia memutuskan pulang ke Indonesia.

Sempat berkarier bersama Sriwiyaja FC, Pelita Jaya hingga Persiba Balikpanan (2014-2017), Syamsir Alam mengambil career break di usia 25 tahun. Ia sempat comeback dengan memperkuat RANS Nusantara selama dua tahun (2021-2023) sebelum kembali memilih pensiun.

 

Sumber: Berbagai Sumber

Berita Terkait