Ada Apa dengan Pep Guardiola? Manajer Man City Hadapi Tantangan Terbesar dalam Karier dan Kehidupan Pribadinya

Ada apa dengan Guardiola? Manajer Man City itu sedang menghadapi ujian di dalam dan luar lapangan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 14 Januari 2025, 20:30 WIB
Manajer Manchester City asal Spanyol, Pep Guardiola, bereaksi selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester City dan West Ham United di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 4 Januari 2025. (Oli SCARFF/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola, satu di antara pelatih terbaik dalam sejarah sepak bola, sedang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam karier dan kehidupan pribadinya.

Dari masalah di luar lapangan hingga performa Man City yang inkonsisten, pelatih asal Spanyol ini sedang melalui masa yang sulit.

Advertisement

Baru-baru ini, kabar perpisahan Pep Guardiola dengan sang istri, Cristina Serra, setelah 30 tahun bersama menjadi sorotan. Meski keduanya tetap menjaga hubungan baik, tidak dapat disangkal bahwa peristiwa ini memiliki dampak besar pada semangat Pep.

Sebagai seseorang yang selalu menempatkan keluarga sebagai prioritas, kejadian ini dapat menggoyahkan fondasi dukungan emosionalnya di tengah tekanan kerja yang meningkat.

Di atas lapangan, The Citizens mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah serangkaian hasil imbang dan kekalahan yang mengecewakan.

Namun, Man City di bawah asuhan Pep Guardiola saat ini berada di peringkat keenam Liga Inggris, tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen, Liverpool.


Tak Lagi Mendominasi

Para penggemar The Reds menyanyikan chant ejekan untuk pelatih asal Catalan itu. (AP Photo/Ian Hodgson)

Tim yang sebelumnya mendominasi sepak bola Inggris dengan gaya bermain tiki-taka yang tak terduga, kini kesulitan menemukan konsistensi.

Serangan Man City tidak lagi seefektif dulu, sementara lini pertahanan masih menyisakan celah mematikan.

Pemain-pemain kunci seperti Kevin De Bruyne dan Bernardo Silva tidak lagi berada dalam performa puncak, yang membuat tim kehilangan kreativitas.

Erling Haaland, bintang yang paling dinanti, juga belum mampu mencetak gol secara konsisten, menambah beban tekanan pada Guardiola.

Di Liga Champions, performa Man City juga mengecewakan para penggemar. The Citizens kini berada di peringkat ke-22 dalam klasemen keseluruhan turnamen, jauh dari posisi kandidat kuat seperti musim-musim sebelumnya.


Perlu Melewati Masa Sulit

Manajer Man City, Pep Guardiola, saat masih melatih Bayern Munchen dan istrinya, Cristina Serra, menghadiri pesta klub setelah Bayern memenangkan pertandingan terakhir Piala Jerman (DFB - Pokal) Borussia Dortmund vs FC Bayern Munich di Berlin, pada 17 Mei 2014. (FOTO AFP/POOL/ALEXANDER HASSENSTEIN)

Penurunan performa Man City disebabkan oleh banyak faktor. Jadwal padat setelah Piala Dunia 2022, cedera yang terus-menerus menimpa pemain-pemain kunci, serta ketergantungan yang berlebihan pada individu tertentu ditengarai menjadi penyebab utama.

Namun, yang lebih penting, Guardiola sendiri tampaknya sedang terjebak dalam krisis pribadi, yang mengurangi ketajaman pemikirannya dalam merancang taktik.

Pep dikenal karena kemampuannya berinovasi dan menciptakan gaya bermain baru. Namun, untuk melakukannya, ia perlu melewati masa sulit ini, baik secara pribadi maupun profesional.

Masa ini menjadi ujian besar bagi mentalitas dan bakat Pep Guardiola. Bisakah ia kembali bangkit dan membawa tim ke puncak?

Jawabannya masih belum pasti, tetapi tekanan yang ia hadapi saat ini tidak pernah sebesar ini sebelumnya.

Berita Terkait