Jadi Pencetak Gol Terbanyak Inter di Liga Champions, Lautaro Martinez: Saya Tak Pernah Membayangkan

Lautaro Martinez tidak pernah membayangkan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Inter Milan di Liga Champions.

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 06 Maret 2025, 08:45 WIB
Striker Inter Milan, Lautaro Martinez, berselebrasi setelah menjebol gawang Feyenoord pada leg pertama 16 besar Liga Champions 2024/2025 di De Kuip, Rotterdam, Belanda, Kamis (6/3/2025) dini hari WIB. (AFP/John Thys)

Bola.com, Jakarta Lautaro Martinez tidak pernah membayangkan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Inter Milan di Liga Champions.

Nerazzurri tampil gemilang di Rotterdam, saat akrobatik Marcus Thuram dan penyelesaian gemilang Lautaro Martinez memastikan hasil 2-0.

Advertisement

Seharusnya gol ketiga tercipta pada menit ke-65, tetapi penalti Piotr Zielinski berhasil ditepis Timon Wellenreuther.

Gol tersebut menjadikan pemain Argentina tersebut sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub dalam sejarah Liga Champions, 18 golnya lebih banyak dari Sandro Mazzola di Piala Eropa lama.

"Bangga adalah kata pertama yang terlintas di benak saya, karena saya tidak pernah membayangkan bisa mencapai prestasi ini," kata Lautaro Martinez kepada Amazon Prime Video Italia.


Berjuang di 3 Turnamen

Penyerang Inter Milan asal Argentina Lautaro Martinez dan gelandang Inter Milan asal Polandia Piotr Zielinski berpelukan saat bek Inter Milan asal Italia Alessandro Bastoni (kiri) menyaksikan, saat mereka merayakan kemenangan dalam pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Feyenoord (NED) dan Inter Milan (ITA) di Stadion Feyenoord yang dikenal sebagai stadion De Kuip, di Rotterdam, pada tanggal 5 Maret 2025.JOHN THYS / AFP

Inter Milan adalah satu-satunya tim Italia yang masih berlaga di Liga Champions, tetapi juga satu-satunya tim Serie A yang berlaga di tiga turnamen, karena mereka juga berada di semifinal Coppa Italia melawan Milan.

“Banyak sekali pembicaraan tentang Inter, tetapi kami berada di lapangan setiap dua hari selama delapan bulan sekarang. Ada banyak pemain yang juga bermain untuk tim nasional, tetapi kami tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk seragam ini," katanya.

Bastoni terpaksa bermain sebagai bek sayap kiri karena tidak ada alternatif lain, karena Federico Dimarco, Carlos Augusto, Matteo Darmian, dan Nicola Zalewski semuanya cedera.

Ia menilai Alessandro Bastoni adalah MVP sesungguhnya.

“Kami kesulitan hari ini dan Bastoni pantas memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Pertandingan atas semua pengorbanan yang telah dilakukannya,” tegas Lautaro Martinez.


Balas Kritikan

Sang kapten juga memanfaatkan kesempatan itu untuk mengecam beberapa pengkritiknya, termasuk mereka yang menginginkannya menerima larangan bermain di Serie A karena dugaan kalimat penghujatan yang diucapkan di depan kamera, sesuatu yang telah ia bantah dengan keras.

“Saya menghormati semua orang, tetapi saya dituduh melakukan sesuatu yang tidak terjadi. Saya senang sekarang, karena saya membuktikan diri sebagai orang seperti apa saya di lapangan.”

Berita Terkait