Bola.com, Jakarta - David da Silva boleh merasakan manisnya gelar juara bersama Persib Bandung, tapi striker ganas itu tak akan pernah melupakan Persebaya Surabaya.
Sebelum ke Persib dan memenangkan gelar BRI Liga 1 2023/2024, Persebaya merupakan tim pertama David da Silva kala mengawali karier di kasta tertinggi Indonesia pada 2018.
Bersama Bajul Ijo, tombak berpaspor Brasil itu pamer ketajaman lewat 20 gol hanya dalam 23 laga.
Ia sempat meninggalkan Surabaya, terbang ke Thailand, bermain bersama Pohang Steelers. Akan tetapi, ia tak lama di sana. Hanya merasakan sembilan laga, ia mudik ke Persebaya, bermain dalam 19 laga yang berbuah 19 gol, dari 2019 hingga 2020.
Pada 2021, ia kembali memutuskan mencoba peruntungan dan kali ini menerima pinangan klub negeri jiran Malaysia, Terengganu.
Baru melakoni 15 laga dengan torehan sembilan lesakan, kelahiran 12 November 1989 tak kuasa merima pinangan Persib.
Keputusan Tepat
Sebuah keputusan yang tepat. Di bawah panji-panji kebesaran Persib, predator 35 tahun tak hanya membawa Sang Pangeran ke singgasana jawara tapi sekligus mengkuhkan diri sebagai top skore BRI Liga 1 2023/2024 dengan total 30 gol.
Musim ini pun, David da Silva berpeluang mengulang sukses bareng Maung Bandung. Masih memuncaki klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025 dengan tuaian 54 poin, tim asuhan Bojan Hodak melaju sendiri meninggalkan para pesaingnya.
Walau bergeliman prestasi dan sensasi di Persib, Persebaya tetaplah di hati David da Silva.
"Persebaya rumah keduaku. Ini adalah tim yang di mana saya banyak bermain sejak saya datang ke Indonesia," akunya via tayangan YouTube Persib TV belum lama ini.
"Mereka membawa saya ketika saya tak sesuai harapan dari semua orang. Jadi saya punya banyak kritik, orang-orang berbicara tentang saya sebelumnya dan mereka hanya membawa saya dan mereka mempercayai saya atas kerja keras," imbuhnya.
Jatuh Cinta
Tak hanya dirinya semata, keluarga David da Silva juga sudah kadung jatuh cinta dengan Kota Pahlawan.
"Surabaya menjadi kota yang disukai keluarga saya. Dan ketika saya pergi ke sana, mereka melihat saya sebagai pemain penting untuk Persebaya saat itu," katanya.
"Jadi mereka sangat menghormati saya dan ini kamu tahu, saya bisa memberi kembali karena saya juga senang di sana. Dan saya rasakan juga saat Persib mendatangkan saya ke sini".
"Dan saya juga punya julukan saat pertama datang ke sini. Tapi ini adalah pekerjaan saya. Saya harus di dalam lapangan. Saya tidak bisa memikirkan hal lain juga. Saya hanya bisa melakukan pekerjaan saya untuk mencetak gol".
"Ketika saya menggunakan jersey ini, maka saya akan mempertahankan jersey ini sampai akhir".
Menurut David da Silva, Persebaya merupakan tim yang kerap ia bobol sejak tak lagi mengenakan jersey kebesaran Green Force. Tapi ia tetap mendapat respek dari mantan timnya tersebut.
"Dan saya pikir Persebaya adalah tim yang paling banyak saya bobol. Jadi saya pikir mereka merasakan hal yang sama dengan saya karena saat saya mencetak gol mereka respek. Karena saya di lapangan untuk melakukan pekerjaan saya," tutup David da Silva.