Bola.com, Jakarta - Real Madrid mungkin dikenal sebagai rumah para Galacticos, tetapi pada malam bersejarah di Santiago Bernabeu, Kamis (17/4/2025) dini hari WIB, bintang paling terang justru mengenakan seragam Arsenal.
Adalah Declan Rice, gelandang timnas Inggris, yang kembali mencuri perhatian dunia dengan penampilan luar biasa yang mengantarkan Arsenal menyingkirkan Real Madrid dari Liga Champions.
Untuk dua pekan berturut-turut, Declan Rice dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga perempat final Liga Champions tersebut, dan performanya kali ini begitu dominan hingga menenggelamkan para pemain Madrid, termasuk Jude Bellingham, rekannya di Timnas Inggris.
Pada leg pertama perempat final Liga Champions, Declan Rice mencetak dua gol lewat eksekusi tendangan bebas. Pada leg kedua, ia tampil sempurna: menciptakan peluang, merebut bola, mengatur permainan, dan memimpin dengan karisma seorang juara.
Dalam kemenangan 2-1 Arsenal atas Los Blancos, Declan Rice mencatatkan statistik tertinggi dibanding rekan setimnya dalam hal peluang tercipta, intersep, umpan, tekel, dan sentuhan bola.
Tak heran jika sang manajer, Mikel Arteta, menyebutnya sebagai sosok yang “memimpin tim dan mengubah arah pertandingan.”
“Kehadirannya luar biasa. Kekuatan, ketenangan, dan pengaruhnya di dalam dan luar penguasaan bola membuat perbedaan besar. Inilah alasan mengapa kami butuh pemain sekelas dia," ujar Mikel Arteta.
Jadi Superstar Eropa
Penggemar Arsenal kerap menyanyikan mereka mendapatkan Declan Rice “setengah harga”, mengacu biaya transfer 105 juta pound dari West Ham United pada musim lalu.
Namun, dua laga melawan Real Madrid menunjukkan bahwa angka tersebut bisa jadi terlalu murah. Bahkan David Moyes, mantan manajer Rice di West Ham, sempat berseloroh bahwa Arsenal masih berutang 50 juta pound.
“Saya dulu dikritik saat menyebut dia seharga 150 juta pound,” kata Moyes.
“Namun, lihat sekarang. Arteta telah melakukan pekerjaan luar biasa mengembangkan dia," lanjut pelatih yang kini menangani Everton itu.
Declan Rice kini dianggap sebagai salah satu, bahkan mungkin yang terbaik, gelandang di Eropa. Transformasinya dari gelandang bertahan menjadi pemain nomor 8 yang agresif, kreatif, dan mematikan di situasi bola mati membuatnya menjadi pemain lengkap.
Musim ini, pemain berusia 26 tahun itu telah mencetak tujuh gol dan sembilan assist — menyamai rekor terbaiknya musim lalu, dan musim belum berakhir.
Performa impresif ini datang setelah awal musim yang sulit akibat kelelahan pasca-Euro, kartu merah di laga kontra Brighton, serta cedera kaki yang mengganggunya pada November dan Desember 2024.
Kini semua itu telah berlalu, dan Declan Rice hadir di momen krusial musim dengan performa terbaiknya.
Masa Depan Cerah Bersama Arsenal
Setelah membawa Arsenal ke kemenangan bersejarah di Bernabeu, Declan Rice berbicara soal keyakinannya terhadap proyek jangka panjang Arsenal di bawah arahan Mikel Arteta.
“Sebelum saya bergabung, saya sudah merasakan bahwa klub ini sedang menuju ke arah yang benar,” ungkap Rice.
“Kami memiliki pemain-pemain hebat dan manajer yang luar biasa. Kami percaya sepenuhnya bahwa masa depan klub ini sangat cerah,” lanjutnya.
Dengan Declan Rice di jantung permainan dan Arteta di pinggir lapangan, Arsenal tidak hanya punya mimpi — mereka kini punya fondasi kuat untuk mewujudkannya.
Sumber: The Standard