Presiden UEFA Kecam Kualitas Stadion di Italia: Infrastruktur Terburuk di Eropa

Kondisi stadion-stadion di Italia menjadi perhatian khusus UEFA.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 09 Mei 2025, 08:45 WIB
Aleksander Ceferin (AFP/ARIS MESSINIS)

Bola.com, Jakarta - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, melontarkan kritik tajam terhadap kondisi stadion di Italia. Menurutnya, infrastruktur sepak bola di negara itu berada dalam kondisi paling buruk dibandingkan negara-negara besar lainnya di Eropa.

Ia pun mendesak pemerintah Italia untuk segera mengambil tindakan guna mengatasi situasi yang digambarkannya sebagai "sangat buruk".

Advertisement

Dalam wawancara bersama SportMediaset menjelang leg kedua semifinal Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona di San Siro—yang berlangsung pada Rabu dini hari WIB lalu, Ceferin menyampaikan kekecewaannya terhadap lambannya kemajuan infrastruktur sepak bola di Italia.


Infrastruktur Sepak Bola Italia adalah Aib

Pemandangan umum stadion sebelum pertandingan Serie A Italia antara AC Milan dan Parma di Stadion San Siro di Milan, pada tanggal 26 Januari 2025. (Piero CRUCIATTI/AFP)

Satu di antara topik utama yang dibahas adalah masa depan Stadio Giuseppe Meazza, yang lebih dikenal sebagai San Siro, serta kegagalan Italia dalam mengajukan stadion tersebut sebagai tuan rumah final Liga Champions.

Ketika diminta pandangannya mengenai isu ini, Ceferin memberikan jawaban yang lugas dan penuh kejengkelan.

"Saya rasa infrastruktur sepak bola Italia adalah aib," ujar Ceferin tegas.

"Italia adalah salah satu negara besar dalam dunia sepak bola. Anda telah menjuarai banyak Piala Dunia, Euro, dan Liga Champions. Tapi, di antara negara-negara besar, Anda jelas memiliki infrastruktur yang paling buruk," cetusnya.


Frustrasi, Tak Ada Kemajuan Nyata

Pemandangan umum menunjukkan tribune kosong sebelum pertandingan leg kedua semifinal Piala Italia (Coppa Italia) Juventus vs AC Milan pada 12 Juni 2020 di stadion Allianz di Turin, yang merupakan pertandingan pertama yang dimainkan di Italia sejak 9 Maret dan karantina wilayah yang bertujuan untuk membendung penyebaran infeksi COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona baru. (Miguel MEDINA/AFP)

Ceferin juga mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap diskusi yang terus-menerus terjadi seputar kondisi stadion di Italia tanpa ada kemajuan nyata.

"Terus terang, saya mulai lelah dengan pembicaraan soal infrastruktur Italia ini. Yang kita dengar hanya janji dan wacana. Saya harap Italia segera bertindak. Klub-klub butuh dukungan, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun investor swasta. Sudah saatnya bertindak, karena situasinya memang sangat parah," katanya.


Optimisme Menuju Euro 2032

SEPTEMBER -- Aleksander Ceferin resmi terpilih sebagai Presiden UEFA setelah meraih kemenangan mutlak dalam Kongres Luar Biasa UEFA, di Athena, Yunani. Mantan Presiden Asosiasi Sepak Bola Slovenia ini mengalahkan Michael Van Praag. (AFP/Jure Makoves)

Kendati mengkritik keras, Ceferin tetap menyimpan harapan bahwa Italia akan mampu memperbaiki keadaan menjelang penyelenggaraan Euro 2032—turnamen yang rencananya akan digelar bersama dengan Turki.

Saat ditanya apakah ia mengkhawatirkan kesiapan Italia sebagai tuan rumah Euro 2032, Ceferin menjawab dengan nada optimistis.

"Saya belum merasa khawatir," jawabnya.

"Saya rasa pemerintah Italia kini mulai sadar bahwa mereka harus melakukan sesuatu. Saya punya keyakinan penuh pada Gabriele Gravina (Presiden FIGC yang juga Wakil Presiden pertama UEFA). Dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menutup ketertinggalan ini. Saya yakin Italia akan mampu menjadi tuan rumah Euro 2032," imbuhnya.

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait