Toulouse, Arsenal, Liverpool dan Kini Juventus, Bisa Apa GM Baru La Vecchia Signora di Liga Italia ?

Juventus mengumumkan pejabat tinggi baru di level General Manager. Siapa dia dan bagaimana profil singkatnya, berikut ini kontennya.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 02 Juni 2025, 15:08 WIB
Pemain Juventus merayakan gol yang dicetak oleh Kenan Yildiz ke gawang AC Milan pada laga semifinal Piala Super Italia 2025 yang berlangsung di Al-Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (04/01/2024) dini hari WIB. Juventus sudah memiliki General Manager yang baru. (AFP/Fayez Nureldine)

Bola.com, Jakarta - Juventus berusaha menggeliat setelah performa tak menawan sepanjang musim lalu. Meski fiinis di zona Liga Champions, tetap saja target juara tak terpenuhi. Kini, sang raksasa mulai berbenah.

Satu di antara langkah strategis adalah menunjuk pejabat baru di level General Manager (GM). Nama Damien Comolli menjadi pilihan jajaran petinggi Juventus. Pria asal Prancis ini bukanlah sosok yang asing di dunia sepak bola Eropa. 

Advertisement

Pengalaman di klub-klub besar membuat keputusan ini diambil dengan penuh pertimbangan oleh para bos Juventus. Sebelumnya, Comolli menjabat sebagai Presiden Toulouse dan berhasil membawa klub tersebut meraih gelar Coupe de France 2023. 

Namun, pencapaiannya menuju Juventus tidak hanya terfokus pada prestasi terbaru tersebut. Dia memiliki rekam jejak panjang yang menggabungkan pengalaman praktis, analisis yang tajam, serta keberanian mengambil risiko.


Punya Latar Belakang Sederhana

Pemain Juventus merayakan kemenangan mereka di akhir pertandingan sepak bola Seri A Italia Juventus vs Inter Milan di Stadion Allianz di Turin pada 16 Februari 2025. Juventus menang 1-0 atas Inter Milan.Isabella BONOTTO / AFP

Berlatar belakang sebagai pelatih dan pemandu bakat, Comolli telah menduduki berbagai posisi penting sejak akhir tahun 1990-an. Juventus tentunya berharap kehadiran Comolli dapat membawa perspektif baru, khususnya dalam pengembangan tim untuk jangka panjang. 

Karier Damien Comolli dimulai di akademi AS Monaco. Dia tidak hanya bermain tetapi juga melatih tim U-16. Langkah signifikan terjadi ketika bergabung dengan staf pelatih Arsene Wenger, kemudian mengikuti sang mentor ke Arsenal.

Di klub London Utara tersebut, Comolli menjabat sebagai pemandu bakat Eropa selama tujuh tahun. Selama masa kerjanya di Arsenal, dia berkontribusi dalam membangun skuad yang sangat kuat di awal tahun 2000-an. 


Beberapa Pencapaian Besar

Penyerang Juventus, Francisco Conceicao (kanan) melakukan selebrasi setelah mencetak gol bagi timnya saat pertandingan pekan ke-25 Serie A Italia 2024/2025 melawan Inter Milan di Stadion Juventus di Allianz Stadium, Turin pada Minggu 16 Februari 2025 waktu setempat atau Senin 17 Februari 2025 dini hari WIB. (Isabella BONOTTO/AFP)

Pencapaian besar adalah mendatangkan pemain seperti Kolo Toure, Emmanuel Eboue, hingga Gael Clichy. Nama-nama ini kemudian menjadi bagian penting dari proyek ambisius Arsenal, termasuk dalam era 'Invincibles' musim 2003/2004.

Keberhasilan Comolli di Arsenal membuka kesempatan untuk bergabung dengan Tottenham Hotspur sebagai direktur olahraga. Lagi-lagi, ia berhasil mendatangkan Luka Modric, yang menjadi salah satu pemain kunci. Selain itu, Comolli juga merekrut Dimitar Berbatov serta beberapa pemain muda berbakat lainnya ke dalam kompetisi Premier League. 

Pada 2010, Comolli resmi bergabung dengan Liverpool sebagai direktur strategi sepak bola. Satu di antara peristiwa paling signifikan selama masa jabatannya adalah aktivitas transfer yang terjadi pada Januari 2011. 

Pada hari terakhir bursa, Liverpool mendatangkan Luis Suarez dan Andy Carroll. Comolli memiliki visi jangka panjang dan keberanian mengambil risiko. Ia menerapkan pendekatan yang berbasis data dan melakukan 'scouting' yang mendalam, jauh sebelum metode ini menjadi populer di Eropa.


Sempat Menghilang, Lalu Muncul Lagi

Setelah masa tugasnya yang singkat di Anfield, Comolli menghilang dari perhatian publik. Ia sempat bekerja di Galatasaray, lalu kembali ke dunia sepak bola bersama Toulouse. Keberanian dan inovasi selama di Liverpool tetap dikenang, meskipun perjalanan kariernya mengalami berbagai liku. 

Comolli menuai atensi ketika menjabat direktur olahraga di Toulouse, dan kemudian menjabat sebagai Presiden klub. Dia berperan penting dalam mengantarkan klub tersebut promosi dari Ligue 2 dan berhasil membawa mereka meraih gelar Coupe de France. Hasil itu menjadi pencapaian yang membuka jalan bagi mereka untuk berlaga di Liga Europa.

Di balik penunjukan Comolli di Toulouse, terdapat sosok Billy Beane, yang dikenal sebagai otak dari filosofi Moneyball. Beane merekomendasikan Comolli kepada pemilik Toulouse, RedBird Capital, yang juga memiliki saham di AC Milan. Hal ini mencerminkan kepercayaan yang besar dari investor terhadap kemampuan Comolli dalam membangun struktur klub yang efisien dan modern.


Tak Jadi ke AC Milan

Manuel Locatelli dari Juventus merayakan gol di laga Serie A antara Venezia dan Juventus di Pier Luigi Penzo, Minggu, 25 Mei 2025. (Paola Garbuio/LaPresse via AP)

Meskipun sebelumnya sempat dikaitkan dengan AC Milan tahun lalu, Comolli justru memilih bergabung dengan Juventus sebagai tempat berpetualang yang baru. Dalam perannya sebagai General Manager, dia diharapkan menjadi sosok kunci dalam mengarahkan Bianconeri menuju masa depan yang lebih baik, jauh dari bayang-bayang skandal dan dengan tekanan untuk kembali bersaing di level tertinggi Eropa. 

Penunjukan Comolli menjadi biang dari adanya perubahan dalam strategi Juventus mengembangkan klub. Mereka memerlukan sosok yang memiliki pengalaman serta pemahaman modern, ditambah dengan jaringan yang luas di Eropa. 

Comolli memiliki kemampuan menggabungkan filosofi permainan dengan perencanaan keuangan yang matang. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi Juventus, yang selama ini lebih mengandalkan individu-individu lokal dalam pengelolaan klub.

Sumber : Tuttosport, Gazzetta

 

 

 

Berita Terkait