5 Alasan Erik Ten Hag Didepak Bayer Leverkusen padahal Baru 62 Hari: Diam-diam Jadi Agen Pemain

Lima alasan mengapa Erik ten Hag dipecat oleh Bayer Leverkusen setelah hanya dua pertandingan Bundesliga kini telah terungkap.

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 06 September 2025, 07:30 WIB
Erik ten Hag's tenure at Bayer Leverkusen has come to an abrupt end. The Dutch manager was sacked again after only managing the team in three competitive matches. What happened?

Bola.com, Jakarta Lima alasan mengapa Erik ten Hag dipecat oleh Bayer Leverkusen setelah hanya dua pertandingan Bundesliga kini telah terungkap.

Petualangan Erik ten Hag di Bayer Leverkusen berakhir lebih cepat dari yang dibayangkan.

Advertisement

Hanya bertahan 62 hari, atau kurang dari sembilan pekan sejak resmi bekerja pada 1 Juli, pelatih asal Belanda itu kini mendapat julukan sinis "Erik Ten Weeks" dari para pengkritiknya.

Ten Hag hanya memimpin dua laga Bundesliga sebelum akhirnya diberhentikan usai hasil imbang 3-3 melawan Werder Bremen akhir pekan lalu.

Leverkusen sempat unggul 3-1 atas tim yang bermain dengan 10 orang, tetapi gagal menjaga keunggulan. Kekalahan di laga pembuka dari Hoffenheim sebelumnya membuat situasi makin sulit.

Satu-satunya kemenangan resmi yang diraih Ten Hag hanyalah di ajang DFB-Pokal, itu pun melawan tim kasta keempat.


Tidak Akur dengan Pemain dan Staf

Pelatih kepala Bayer Leverkusen asal Belanda, Erik ten Hag, bereaksi setelah pertandingan divisi satu Bundesliga Jerman antara Bayer 04 Leverkusen dan TSG 1899 Hoffenheim di Leverkusen, Jerman Barat, pada 23 Agustus 2025. (INA FASSBENDER/AFP)

Menurut laporan dari The Sun, alasan pertama mengapa Ten Hag dicopot dari kursi panas Leverkusen adalah karena ia tidak akur dengan para pemain atau staf lainnya.

Masalah ini tidak terbatas pada mereka yang sudah berada di klub yang pernah mengalami masa-masa indah di bawah Xabi Alonso; tetapi juga meluas ke para pemain yang mengikuti Ten Hag ke Jerman.

Salah satu momen yang menyoroti hal ini adalah penolakan Ten Hag untuk memberikan pidato setelah kekalahan di laga pembuka melawan Hoffenheim, yang membuat banyak orang terkejut karena sang manajer bisa meremehkan momen seperti itu. Suasana yang diciptakan di klub juga digambarkan "dingin", yang menyebabkan ketidakpuasan di berbagai departemen.


Diam-diam Jadi Agen

Erik ten Hag, pelatih Bayer Leverkusen. (Dok. X @bayer04_en)

Mantan manajer Ajax tersebut juga dituduh mencampuri urusan transfer dan menunjukkan bias terhadap pemain yang diwakili oleh agensi yang sama dengannya.

Ten Hag menandatangani kontrak dengan SEG Football, yang juga mewakili Rasmus Hojlund, Andre Onana, dan Antony, tiga pemain yang ia rekrut di Old Trafford.

Terdapat pula perselisihan mengenai penjualan Granit Xhaka, dengan Ten Hag ingin pemain internasional Swiss itu bertahan sebelum akhirnya pindah ke Sunderland, sementara sang pelatih dilaporkan tidak mengetahui kedatangan Lucas Vazquez hingga mantan pemain Real Madrid itu menandatangani kontraknya.

Sesi latihan Ten Hag dikritik sebagai luar biasa lama, yang terdiri dari latihan fisik yang membosankan, termasuk push-up, dengan kurangnya informasi taktis yang signifikan.


Minim Ide

Terakhir, para pemain dikabarkan kebingungan dengan minimnya ide dan rencana permainan umum yang harus diikuti, yang sangat berbeda dengan struktur di bawah rezim Xabi Alonso. Bahkan, diklaim bahwa petinggi Leverkusen mempertimbangkan untuk mencopot Ten Hag dari posisinya bahkan lebih awal.

Sumber: The Sun via GMS

Berita Terkait