Sukses


Legenda MotoGP Italia Pilih Bela Marquez-Lorenzo, Bukan Rossi

Bola.com, Jakarta - Pebalap legendaris MotoGP, Giacomo Agostini, tak memercayai adanya teori konspirasi untuk menggagalkan Valentino Rossi meraih gelar juara dunia MotoGP pada musim 2015.

Teori konspirasi mengemuka pada pengujung musim lalu setelah Rossi menuding pebalap Spanyol, Marc Marquez, membantu rekan senegaranya, Jorge Lorenzo, untuk merebut titel.

Dugaan aliansi Spanyol menguat menyusul insiden kontroversial di Sepang, Malaysia. Rossi yang ingin mengejar Lorenzo terus ditempel ketat Marquez dalam lomba. Mereka akhirnya bersenggolan. Marquez terjatuh dan Rossi mendapat hukuman penalti poin.

Akibat insiden tersebut, Rossi mesti start dari grid paling belakang pada balapan penentuan di Valencia. Walau harus memulai lomba dari baris belakang, Rossi bisa melewati pebalap-pebalap di depannya untuk merangsek ke posisi keempat. Tinggal tiga pebalap yang harus dilewatinya, yaitu Dani Pedrosa, Marquez, dan Lorenzo.

Pedrosa dan Marquez tak bisa menyalip Lorenzo yang akhirnya meraih kemenangan untuk merebut gelar juara dunia ketiga di MotoGP dengan keunggulan hanya lima poin atas Rossi. The Doctor pun harus gigit jari.

Persepsi publik terbelah menyikapi insiden pada akhir musim lalu. Sebagian membela Rossi, sebagian lagi ada di kubu Marquez-Lorenzo. Giacomo Agostini tak mau ketinggalan angkat bicara menyikapi kontroversi itu.

"Tak ada konspirasi melawan Rossi. Marquez tak mau Lorenzo menang, begitu juga sebaliknya. Pedrosa pun tak mau pebalap lain yang menang," kata Agostini seperti dilansit motorsport.com, Selasa (26/1/2016).

"Mereka yang menganggap ada konspirasi pasti berpikir demikian sepanjang hidup mereka karena banyak orang yang berpikir dengan hati, bukan kepala. Sangat sulit mengubah pendapat orang lain," ujar Agostini, pemegang delapan gelar juara dunia di kelas 500 cc.

Video Populer

Foto Populer