Sukses


Ultras Malaya Kecewa Sanksi FIFA untuk FAM Terlalu Ringan

Bola.com, Kuala Lumpur - Bila Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menganggap berat sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada mereka pada Senin (5/10/2015), penilaian berbeda datang dari Ultras Malaya. Kelompok suporter Malaysia yang cukup aktif dalam mendampingi perjuangan Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia itu, merasa kecewa.

Bukan merasa kecewa karena FAM mendapat sanksi atau kecewa karena FIFA menghukum FAM. Ultras Malaya justru kecewa karena menilai sanksi yang diterima FAM itu "cukup ringan". Ironisnya, sanksi yang diterima FAM itu disebabkan aksi anarkistis beberapa oknum anggota Ultras Malaya kala mendukung Harimau Malaya di Stadion Shah Alam, Selangor, 8 September 2015.

"Bukan soal stadion yang kosong karena penonton tak boleh hadir. Bukan pula soal denda uang yang harus dibayarkan. Apa yang kami inginkan adalah perubahan di tubuh FAM," ujar Alfadli Awaludin, Wakil Ultras Malaya, seperti dikutip di situs Metro Malaysia, Rabu (7/10/2015). 

Bila melihat kronologi insiden kericuhan di Stadion Shah Alam, Ultras Malaya mulai berulah setelah timnas kesayangan mereka dalam posisi tertinggal dari tim tamu, Arab Saudi. Kekecewaan mereka memuncak dan dilampiaskan dengan membuat onar di area tribun penonton. Aksi itu juga merupakan imbas kekecewaan atas hasil 0-10 dari Uni Emirat Arab, yang jadi kekalahan terbesar sepanjang sejarah sepak bola Negeri Jiran.

Sebagai pendukung garis keras, Ultras Malaya berjanji tidak akan berhenti menyerukan reformasi di FAM. FAM dianggap Ultras Malaya sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas makin memburuknya prestasi timnas Malaysia di semua level usia dalam beberapa tahun terakhir ini. Sama seperti Indonesia, dalam ranking FIFA yang dirilis per 1 Oktober 2015, Malaysia menduduki ranking ke-171. Ranking terburuk yang dimiliki Malaysia sejak sistem ranking diperkenalkan FIFA pada 1993.

Kala ditanya apakah mereka akan mengulangi aksi serupa seperti di Stadion Shah Alam selepas FAM dijatuhi sanksi FIFA, Alfadli Awaludin menegaskan kelompoknya bakal terus "berulah" demi reformasi di tubuh FAM dan juga agar tiga tuntutan utama mereka bisa terwujud. Mereka bahkan menyiratkan rela saja bila FAM diskors oleh FIFA bila hal itu bisa menjadikan sepak bola di sana lebih baik dari sekarang. 

"Selama timnas belum tampil di Piala Dunia atau Piala Asia, atau klub Malaysia tampil di turnamen Asia tanpa melalui play-off, kami akan terus mendesak mereka," tegasnya.

"Semua ini bukanlah demi Ultras Malaya, tapi semua pihak yang ingin FAM berubah semestinya bersatu. Kami tak ingin memubuat sepak bola mundur, kami ingin sepak bola Malaysia maju," imbuh  Alfadli.

Ultras Malaya juga mencibir keluhan FAM yang menyebut gara-gara ulah suporter, laga timnas kontra Uni Emirat Arab di penyisihan Grup A Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2018 harus digelar tanpa penonton. FAM menganggap hal itu jadi kerugian mengingat timnas butuh kemenangan dan dukungan suporter sangat diperlukan.

"Bila mereka (FAM) menganggap laga itu begitu penting, seharusnya sudah diantisipasi dengan menyiapkan timnas yang tangguh sejak lama. Lagipula, sanksi tanpa penonton hanya berlaku satu pertandingan. Apa hal itu akan memengaruhi prestasi timnas secara keseluruhan? Apa dukungan penonton bisa menjamin prestasi timnas? FAM semestinya tidak hanya berpikir pada satu pertandingan saja, tetapi jauh ke depan," cetus Alfadli Awaludin.

Baca Juga :

Aksi Rusuh Suporter Malaysia Mendapat Sorotan Media Asing

Suporter Malaysia Bikin Rusuh, AFC: "Kami Sangat Kecewa"

Imbas Kekalahan 0-10, Suporter Malaysia Bikin Rusuh di Shah Alam

Video Populer

Foto Populer