Sukses


10 Calon Bomber Papan Atas di Eropa

Bola.com — Ada anekdot mengatakan, jika seorang pemain sepak bola belum bermain di Eropa, pemain tersebut belum bisa dikatakan sebagai pemain hebat. Sudah bukan rahasia lagi, benua para bangsawan itu memang merupakan kiblat bagi seluruh pesepak bola seantero dunia.

Tidak hanya sebagai destinasi terbaik, Eropa juga memiliki andil dalam menelurkan sejumlah pemain dengan kemampuan hebat, mulai dari posisi penjaga gawang hingga penyerang.

Sebagai contoh, siapa yang tidak mengenal penjaga gawang Juventus, Gianluigi Buffon, dan rekan satu timnya, Giorgio Cheillini. Mereka adalah pemain berkebangsaan Italia, yang memiliki peran besar atas kesuksesan Si Nyonya Tua dalam meraih empat kali piala Scudeto secara beruntun (2012-2015).

Lalu, megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo yang berasal dari Portugal, Ibrahimovich (Swedia), dan Lewandowski (Polandia), adalah sebagian contoh nyata lainnya beberapa penyerang hebat yang lahir di benua biru tersebut.

Hingga kini, beberapa penyerang muda asal Eropa sudah mulai menampakan dirinya untuk unjuk gigi di level tertinggi. Berikut bola.com mencoba merangkum 10 pemain muda asal Eropa yang patut diperhitungkan pada 2016.

1. Federico Bonazzoli

Striker masa depan Inter Milan, Federico Bonazzoli. (Football Italia).

Italia jarang menelurkan pemain hebat di sektor penyerang. Negara pizza itu lebih sering memproduksi bek-bek yang mempunyai kualitas mumpuni. Namun, Federico Bonazzoli yang kini bermain untuk Sampdoria, patut mendapat sorotan.

Pada era sepak bola modern, pemain dituntut untuk bisa bermain di berbagai posisi. Hal itu kini dialami oleh Bonazzoli, yang sejatinya memiliki posisi natural sebagai penyerang tengah. Pemain berusia 18 tahun itu bisa beradaptasi dengan baik, dan mampu bermain sebagai penyerang kedua. Lalu, jika diperlukan, Ia juga bisa bermain sebagai penyerang sayap.

Meski usiannya terbilang muda, Bonazzoli memiliki ketenangan saat berada di dalam kotak penalti lawan. Pemain berkaki kidal itu mempunyai kemampuan kontrol bola mumpuni saat melakukan dribble, yang membuatnya sulit ditaklukan oleh para pemain bertahan.

Secara fisik, Bonazolli bisa masuk kedalam kriteria sebagai penyerang ideal. Dengan postur 184 cm, membuatnya memiliki keseimbangan dalam hal ukuran dan kecepatan. Kedua faktor tersebut membuatnya tidak memiliki masalah saat terlibat kontak dengan pemain bertahan lawan, dan juga mampu bermanuver dengan cepat.

Sebelum bergabung dengan Sampdoria dengan status pinjaman musim ini, Bonazzoli merupakan produk asli akademi Inter Milan Primavera selama dua musim (2013-14, 2014-15). Ia sukses mencetak 27 gol dari 35 pertandingan di semua ajang bersama La Beneamata.

2. Munir El Hadadi

Munir El Hadadi (kanan) coba kecoh pemain Bilbao, Gurpegi (AFP/Lluis Gene).

Munir El Hadadi adalah produk asli akademi La Masia miliki klub asal Spanyol, Barcelona. Pemain berusia 20 tahun itu, memiliki berbagai faktor penentu untuk bisa bersaing di level tertinggi. Tercatat, Ia pernah menjadi top skor dalam turnamen UEFA Youth League pada musim 2013-14. Ia kini sudah menjadi bagian dari tim senior El Barca, sejak musim 2014-15.

Munir lebih menyukai ditempatkan sebagai penyerang tengah, karena Ia bisa mengandalkan kecepatan dan naluri mencetak golnya. Namun, pemain berkebangsaan Spanyol tersebut saat ini sering ditempatkan sebagai penyerang sayap di tim asal Catalan.

Akan tetapi, Munir tidak bermain sebagai seorang winger klasik yang bermain melebar dan melakukan umpan-umpan panjang. Pemain keturunan Maroko itu lebih sering menunjukan kemampuannya dengan menusuk ke area pertahanan lawan. Statistiknya pada musim ini menunjukan, Munir mampu membukukan delapan gol dan tujuh assist, dalam 23 penampilannya di semua ajang.

Alhasil, pelatih Barcelona, Luis Enrique, sempat melontarakan pujian untuk Munir, ketika ia membantu Los Azulgranas menang 6-1 atas Espanyol, di turnamen Copa Del Rey (16/1/2016). Saat itu, ia berhasil mencetak dua gol.

“Dia masih muda, memiliki kualitas dan saya senang. Dia tampil dengan sangat baik pada pertandingan ini, dia bisa menjadi pemain yang akan menjadi bintang di klub suatu saat nanti,” kata Enrique saat itu.

Meski Munir memiliki sejumlah kriteria untuk menjadi seorang pemain hebat, tidak lantas membuatnya mendapat garansi bermain regular. Munir harus bersaing dengan nama-nama besar di klubnya saat ini seperti Luis Suarez, Neymar, dan Lionel Messi.

3. Breel Embolo

Striker FC Basel, Breel Embolo. (UEFA).

Breel Embolo, adalah sosok striker berusia 19 tahun yang bermain untuk klub asal Ukraina, FC Basel. Pemain berkebangsaan Swiss itu mulai berseragam tim senior Basel, sejak 1 Juli 2014.

Embolo adalah sosok yang mampu bermain di tiga posisi, yakni sebagai striker, penyerang sayap, dan gelandang serang. Ia lebih mengandalkan kekuatan fisiknya, untuk menghadapi hadangan pemain bertahan lawan. Pria keturuan Kamerun itu memiliki kemampuan menggring bola yang baik dan dipadukan dengan kecepatannya saat menguasai si kulit bundar.

Lalu saat ditempatkan sebagai seorang penyerang sayap, Embolo mampu memberikan dampak positif bagi rekan setimnya. Ia sukses memberikan beberapa umpan matang berhujung gol untuk parternya di lini depan, Marc Janko. Tercatat, pada musim ini ia berhasil mencetak sembilan gol, dan sembulan assist dari 33 penampilannya di semua ajang.

4. Anthony Martial

Gelandang Serang - Anthony Martial (Manchester United), dibeli MU seharga 58 juta poundsterling pemuda berusia 20 tahun ini mulai menunjukan performa postif meski masih di bawah ekspetasi harga belinya. (EPA/Peter Powell).

Antony Martial adalah sosok remaja berusia 20 tahun, yang kini menjelma sebagai seorang penyerang kelas atas. Pemain berkebangsaan Perancis itu resmi berseragam Manchster United (MU), per 1 September 2015. MU mencium bakatnya dan tidak ragu menebus dengan harga tinggi, sebesar 37,5 juta poundsterling (Rp 735 Miliar) dari AS Monaco.

Kemampuan Martial dalam mengolah bola, patut mendapat sorotan. Pemain dengan tinggi badan 181 cm tersebut, adalah sosok yang mampu bermain sebagai penyerang sayap dan ujung tombak. Namun, posisi terbaiknya adalah ketika ditempatkan sebagai winger kiri.

Hal itu dikarenakan Martial adalah sosok pemain yang mengandalkan kaki kanannya. Ia diplot sebagai inverted winger, yang tugasnya adalah menusuk ke pertahanan lawan dan bukan sebagai pemberi umpan.

Martial mengandalkan kecepatan saat menggring bola, dan juga tidak segan untuk berhadap secara langsung dengan lawannya. Dengan beberapa trik olah bola mumpuni, ia mampu melewati beberapa pemain lawan, dan mengubahnya menjadi sebuah gol berkelas.

Tercatat, 14 gol dan 8 assist, berhasil ditorehkannya dari 49 penampilan bersama Setan Merah di semua kompetisi. Lewat kemampuan yang dimilikinya itu, banyak kalangan yang melontarkan pujian padanya.

Salah satu yang paling santer terdengar adalah mantan penyerang Manchester United, Louis Saha, pernah mengatakan: “Di Prancis, kami memanggilnya The Next Thierry Henry karena Martial bisa bermain di sisi kiri atau kanan. Dia juga punya kemampuan hebat dalam mengolah bola, dan juga mudah untuk melewati tiga hingga empat pemain lawan.”

5. Gustav Engvall

Striker muda IFK Goteborg, Gustav Engvall. (Goteborg).

Gustav Engvall, adalah pemain berkebangsaan Swedia, yang kini bermain bersama klub asal negaranya, IFK Goteborg. Meski baru berusia 19 tahun, ia sudah memiliki beberapa catatan impresif bersama tim yang berada di kota Allsvenskan tersebut.

Engvall adalah sosok penyerang oportunis yang memiliki kecepatan dan sejumlah trik olah bola mumpuni. Ia juga memiliki tinggi badan sebesar 185 cm, yang menjadikanya tangguh dalam duel-duel udara.

Bersama klubnya musim ini, Engvall diplot sebagai salah satu penyerang dalam skema formasi 4-4-2. Pada posisinya tersebut, Ia diduetkan dengan pemain asal Swedia lainnya, Mikael Boman.

Engvall berperan sebagai sosok playmaker untuk mensuplai bola kepada Boman, yang memiliki karakter permainan yang lebih condong mengandalkan fisik. Namun, Engvall juga mampu tampil apik ketika ditempatkan sebagai penyerang tunggal. Tercatat, Ia mampu membukukan 15 gol dalam 60 penampilannya, bersama IFK Goterborg pada 2012 lalu.

6. Andrei Ivan

Striker CS U Craiova, Andrei Ivan. (Sports.es).

Liga Romania memang tidak begitu familiar bagi sebagian kalangan. Namun, Negara tersebut memiliki sejumlah peran dalam melahirkan bintang-bintang di masa depan, seperti Andrei Ivan. Ivan bergabung bersama klub CS U Craiova, pada 1 Juli 2014.

Permainan yang ditunjukan Ivan mengingatkan kepada sosok Cristiano Ronaldo, karena bisa bermain di berbagai posisi. Ia mampu bermain sebagai seorang penyerang sayap, dan tidak mengalami masalah ketika ditempatkan sebagai seorang ujung tombak.

Pemain berusia 19 tahun juga tidak ragu untuk menggring bola dan berhadapan satu-lawan satu dengan pemain bertahan lawan. Dalam urusan mencetak gol, rekor ivan terbilang baik untuk pemain seusianya. Pada musim 2015-16, Ia sukses menorehkan empat gold dan tiga assist dari 20 penampilannya di semua ajang bersama klubnya saat ini.

7. Corentin Jean

Striker muda AS Monaco, Corentin Jean. (Ligue 1).

Corentin Jean mengawali karirnya professional bersama klub asal Perancis, ES Troyes U-19, pada 2012. Saat ini, Ia berstatus sebagai pemain AS Monaco. Akan tetapi, Jean dipinjamkan kembali ke klub asalnya, Troyes, pada musim ini, hingga Juni 2016 mendatang.

Jean tidak memiliki postur ideal layaknya penyerang pada umumnya. Ia hanya memiliki tinggi badan 170 cm, yang membuatnya nampak kesulitan jika bertemu sosok pemain bertahan dengan fisik besar.

Akan tetapi, pemain berkebangasaan Prancis itu mampu menutupi kekurangannya dengan memperlihatkan tekhnik olah bola mumpuni. Pemain berusia 20 tahun itu memiliki kecepatan saat menggiring bola, dan mampu bermain secara efektif.

Pada musim 2014-15 misalnya, pemain yang memiliki julukan Coco tersebut mampu membukukan 10 gol untuk Troyes. Gelontoran gol itu menjadikanya sebagai top skor klub dan turut membantu tim untuk promosi ke kasta tertinggi liga Perancis.

Meski hanya mampu mencetak enam gol dan satu assist pada musim ini, tidak lantas membuatnya kehilangan kualitas. Coco saat ini merumput bersama tim yang menghuni dasar klasemen Ligue 1.

Tercatat, Troyes hanya mengumpulkan 10 gol, dari 26 pertandingan di Ligue 1. Hal tersebut memiliki artian bahwa 30% gol yang tercipta adalah berkat peranya di lini depan.

Bahkan mantan pelatih Troyes, Jean-Marc Furlan, mengakui bahwa Coco bisa saja mencetak lebih banyak gol, jika seandainya bermain bersama tim yang menghuni 10 besar di klasemen liga. Claude Robin, yang menangani Troyes pada Desember hingga Februari 2016, pernah mengatakan, pemain berusia 20 tahun tersebut adalah sosok penyerang yang bisa sukses di masa depan.

8. Ogulcan Caglayan

Penyerang muda Kayseri Erciyesspor, gulcan Caglayan. (UEFA).

Ogulcan Caglayan dilihat sebagai salah satu pemain berkebangsaan Turki yang memiliki potensi besar. Pemain berusia 19 tahun tersebut sejatinya adalah bagian dari tim Kayseri Erciyesspor, yang bermain di kasta kedua liga Turki. Namun, ia saat ini tengah menjalani masa peminjaman dengan klub Kayserispor, hingga 30 Juni 2016.

Pada era sepak bola modern saat ini, Ogulcan adalah salah satu striker yang cukup menjanjikan. Ia memiliki tinggi 188 cm, yang membuatnya dapat dengan mudah memenangi duel-duel udara.

Akan tetapi, pemain yang lahir di kota Ankara itu masih mengalami masalah dalam penyelesaian akhir. Pada musim ini misalnya, ia hanya mampu mencetak tiga gol dalam 29 penampilannya di semua ajang, bersama klubnya saat ini, Keyserispor.

Faktor penghambat Ogulcan dalam mengeluarkan semua potensinya adalah lantaran terlalu sering berganti klub. Setiap musim, Ia harus kembali beradaptasi dengan pelatih, kota, dan rekan satu tim. Tercatat, pemain timnas Turki U-21 itu sudah enam kali berganti seragam, selama periode 2010-2016.

9. Luka Jovic

Bintang muda Bosnia, Luka Jovic. (UEFA).

Luka Jovic mengawali karir profesionalnya pada musim 2014-2015, bersama tim asal Serbia, Red Star. Lalu, pemain berusia 18 tahun tersebut kini bermain bersama Benfica B. Klub asal Portugal itu membelinya dari Red Star, dengan nilai transfer sebesar 1,6 juta poundsterling, pada bursa transfer Januari 2016.

Pemain beradarah Bosnia ini, adalah sosok penyerang oportunis yang sudah jarang ditemukan pada era sepak bola modern. Ia adalah sosok striker yang hanya hidup di area kotak penalti. Namun, tidak jarang ia sering turun ke belakang untuk mencari bola dan membangun serangan.

Bersama Benfica B musim ini, Jovic berhasil mencetak tujuh gol dan tiga assist, dari 23 penampilannya bersama Benfica B di semua ajang.

10. Timo Werner

Striker muda VfB Stutgartt, Timo Werner. (Bundesliga).

Bundesliga adalah kompetisi asal dari Jerman, yang terkenal sering menelurkan pemain-hebat hebat. Timo Werner adalah salah satunya. Ia kini bermain untuk VfB Stutgartt. Werner mencatatkan debutnya bersama Die Rotten pada musim 2013/14, ketika baru menginjak usia 17 tahun.

Hal tersebut menjadikannya sebagai pemain termuda sepanjang sejarah klub dan juga Bundesliga. Werner adalah sosok pemain yang bisa ditempatkan pada tiga posisi berbeda.

Tempat naturalnya adalah menjadi seorang ujung tombak, namun tidak bermasalah saat dipercaya tampil sebagai penyerang sayap kiri. Wernger juga mampu untuk bermain sebagai false nine, yang saat ini tengah berkembang pada era sepak bola modern.

Dengan kekuatan kaki kanan yang dimilikinya, Ia adalah sosok pemain yang mengandalkan kecepatan saat menggring atau tanpa bola. Pemain berpostur 180 cm itu juga tidak ragu jika harus menghadapi para pemain bertahan lawan.

Tercatat pada musim ini, Werner mampu mencetak tujuh gol serta lima assist, dari 31 penampilannya di semua ajang. Fakta tersebut tidaklah buruk, mengingat ia bermain untuk tim yang saat ini menghuni posisi ke-12 di klasemen Bundesliga. 

Sumber: Berbagai Sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer