Sukses


Gagal Jadi Nomine, Ini 10 Pemain yang Layak Masuk Daftar FIFA FIFPro XI

Bola.com, Jakarta - Penghargaan terhadap kiprah pemain tak sekadar datang dari FIFA. Status pemain terbaik dunia bisa berasal dari hasil pemilihan kalangan pemain profesional itu sendiri.

Pada tahun ini, asosiasi pemain profesional FIFPro dan FIFA melakukan kerja sama guna menentukan siapa yang layak menjadi Pemain Terbaik Dunia versi FIFA FIFPro.

Berbeda dengan model FIFA, pilihan FIFA FIFPro ini merujuk pada daftar sebelas pesepak bola. Oleh karena itu, label gelar ini adalah FIFA FIFPro XI. Saat ini sudah terpilih 55 pemain yang masuk nomine.

Nantinya, para perwakilan pemain profesional dari seluruh dunia akan memilih deretan terbaik berdasar posisi. Tahun ini, formasi yang menjadi dasar pemilihan pemain adalah 4-3-3.

Namun, sebelum berlanjut, kemunculan 55 nama tersebut mengundang pro dan kontra. Bagaimana tidak, beberapa nama beken dan berprestasi justru tak masuk dalam daftar nomine.

Beberapa pihak menilai, banyak pemain yang memiliki jasa dan penampilan bagus bersama klub dan atau negara, namun gagal masuk. Hal itu pula yang mengundang reaksi kontroversi dari para fans, pecinta sepak bola. pemerhati sepak bola ataupun media.

Berikut ini 10 pesepakbola yang gagal masuk ke daftar nomine FIFA FIFPro XI, namun mereka memiliki performa bagus. Nama-nama di bawah ini disesuaikan dengan formasi pemilihan, yakni 4-3-3.

 

2 dari 11 halaman

1. Hugo Lloris (Tottenham / Prancis)

Ketiadaan nama Lloris menjadi bahan perbincangan terbanyak, terutama dari kalangan jurnalis dan dunia maya. Maklum, Lloris tampil menawan sepanjang tahun lalu.

Lloris selalu konsisten bersama Tottenham Hotspur. Hal itu tergambar dari posisi akhir The Spurs yang berada di area tiga besar. an Lalu, satu yang paling kentara ada di pentas Piala Dunia 2018. Lloris menjadi bagian penting dari keberhasilan Prancis merengkuh trofi juara Piala Dunia 2018 di Rusia.

Sepanjang perhelatan Rusia 2018, ia tampil menawan dengan mencatat 4 clean sheets. Walhasil, saat melihat Gigi Buffon dan Thibaut Courtois masuk ke daftar 55 nama calon penerima FIFA FIFPro XI, absennya Lloris menjadi tanda tanya besar.

 

3 dari 11 halaman

2. Raheem Sterling (Manchester City / Inggris)

Nama Raheem Sterling menjadi bagian tak terpisahkan dari kesuksesan Manchester City pada musim lalu. Berada di bawah asuhan Pep Guardiola, Sterling tampil konsisten, yang membuatnya masuk ke timnas Inggris.

Sumbangsih Sterling untuk Manchester City juga tak kalah besar. Ia mampu mencetak double-double, yakni 18 gol dan 11 assist kala berkostum The Citizens. Tak heran jika para fan Manchester City bisa dengan mudah memilihnya menjadi satu di antara pemain terbaik 2017-2018.

Kala berkostum Timnas Inggris di pentas Piala Dunia 2018, banyak orang menilai Sterling berhasil. Ia menjadi pemain inti saat Inggris berhasil melaju ke empat besar.

Tak heran, ketika Eden Hazard dan Andres Iniesta masuk ke nomine FIFA FIFPro XI, banyak orang bertanya-tanya. Maklum, Sterling masih berusia 23 tahun, dan dianggap punya kontribusi besar.

 

4 dari 11 halaman

3. Roberto Firmino (Liverpool / Brasil)

Nama Roberto Firmino menjadi bagian dari ketajaman Liverpool pada musim lalu. Bersama Mohamed Salah dan Sadio Mane, Firmino mampu membuat lawan-lawan Liverpool gentar.

Secara individu dan tim, kualitas Firmino tergolong bagus pada musim lalu. Ia mampu membawa Liverpool tampil apik di pentas Liga Champiions. Pemain berkebangsaan Brasil ini mampu mengemas 40 gol, dengan 17 di antaranya di pentas Liga Champions bersama The Reds.

Tak sekadar menjadi pencetak gol, performa menonjol Firmino terletak pada keberhasilannya menjadi bagian dari tim. Di balik penampilan impresif Salah dan Mane, Firmino selalu tampil sebagai pembuka jalan.

 

5 dari 11 halaman

4. Sergio Aguero (Manchester City / Argentina)

Pada musim lalu, Sergio Aguero mencetak 26 gol dan 8 assist dari 'hanya' 28 pertandingan di pentas Premier League serta Liga Champions. Pencapaian tersebut sudah memberi Manchester City gelar juara di level domestik.

Memang, Aguero gagal memberi hasil terbaik bagi Manchester City di panggung Liga Champions dan Timnas Argentina di kancah Piala Dunia 2018. Namun, seperti kata Pep Guardiola, sosok Aguero selalu muncul pada saat yang tepat.

Sayang, mantan menantu Diego Maradona tersebut tak masuk dalam rancangan FIFA FIFPro XI.

 

6 dari 11 halaman

5. Gareth Bale (Real Madrid / Wales)

Nyaris tak ada yang salah dalam perjalanan Gareth Bale musim lalu. Sayang, bayang-bayang Cristiano Ronaldo terlalu sulit dihilangkan oleh mantan Tottenham Hotspur tersebut.

Padahal, secara individu, Gareth Bale menjadi bagian penting dalam perjalanan Real Madrid merengkuh Liga Champions serta tampil bagus di La Liga. Selain itu, sumbangsih Bale terhadap Timnas Wales tak bisa dibilang minim.

Bale mencetak 16 gol di pentas La Liga 2017-2018, alias 9 gol lebih banyak dibanding musim sebelumnya. Ia juga mencetak dua gol luar biasa di Liga Champions.

 

7 dari 11 halaman

6. Mauro Icardi (Inter Milan / Argentina)

Mauro Icardi seperti tak memiliki keberuntungan. Tampil bagus bersama Inter Milan, dia tak menembus skuat Argentina di Piala Dunia 2018, plus status prolifik di Liga Italia Serie A tak serta membuat banyak orang tertarik, termasuk panelis di FIFA FIFPro.

Koleksi 29 gol di level Liga Italia Serie A pada musim lalu, plus menjadi kunci keberhasilan Inter Milan menembus Liga Champions musim 2018-2019, tak membuatnya masuk ke daftar FIFA FIFPro.

 

8 dari 11 halaman

7. Jan Vertonghen (Tottenham / Belgia)

Jan Vertonghen tampil menawan pada musim lalu. Setidaknya, bisa terlihat dari keberhasilan menjadi benteng tangguh bagi timnas Belgia di pentas Piala Dunia 2018, dan di depan kiper Hugo Lloris bersama Tottenham Hotspur.

Saat dua rekan senegaranya, Romelu Lukaku dan Eden Hazard masuk ke daftar FIFA FIFPro XI, ketiadaan Jan Vertonghen menimbulkan perdebatan. Maklum, Jan Vertonghen menjadi satu di antara bek tengah paling konsisten sepanjang musim lalu.

Selain itu, ia juga tergolong bisa memainkan banyak peran. Berposisi asli sebagai bek tengah, Jan Vertonghen sanggup beroperasi di area bek kiri maupun gelandang bertahan.

 

9 dari 11 halaman

8. Lorenzo Insigne (Napoli / Italia)

Lorenzo Insigne menjadi satu di antara kunci penampilan Napoli, terutama saat berada di zona Eropa. Dia menjadi bagian dari trisula maut Napoli, dan berhasil merasakan musim terbaik dalam kariernya bersama klub asal Naples tersebut.

Penampilan Lorenzo Insigne membuat Napoli nyaris meraih scudetto, sebelum Juventus akhirnya berhasil bangkit. Di Italia, Lorenzo Insigne sudah menimbulkan polemik, karena sangat jarang dipakai di timnas Italia.

 

10 dari 11 halaman

9. Alisson Becker (AS Roma / Brasil)

Satu di antara cerita mengejutkan sepanjang musim lalu. Itulah Aisson Becker, yang bermain gemilang kala berkostum AS Roma. Ia berhasil memanfaatkan kesempatan ketika kiper utama I Lupi, Wojciech Szczesny, pindah ke Juventus.

Alisson menjadi sosok penting dalam permainan AS Roma. Ia mampu melakukan 3,41 penyelamatan per pertandingan dan punya akurasi umpan tinggi (83 persen) ke area depan. Penampilan cemerlang tersebut membuat Alisson diganjar sebagai satu di antara kiper termahal sejagad ketika pindah ke Liverpool pada awal musim ini.

 

11 dari 11 halaman

10 Nicolas Otamendi (Manchester City / Argentina)

Raja di area pertahanan Manchester City. Itulah sebutan dari para jurnalis Inggris melihat konsistensi Nicolas Otamendi bersama Manchester City. Berkat kepemimpinan dan penampilan solid, ia mampu membantu Manchester City mengoleksi 100 poin di pentas Premier League.

Pencapaian tersebut menjadi rekor alias klub pertama asal Premier League yang mampu mengemas sampai 100 poin. Sepanjang musim lalu, Sang Raja atawa Sang Jenderal, berhasil menjadi koordinator soliditas lini pertahanan Manchester Biru, plus mencetak beberapa gol yang sangat krusial.

Sumber: Berbagai sumber

Video Populer

Foto Populer