Sukses


Gara-Gara 4 Pemain Ini, Gelar Juventus Bisa Direbut Inter Milan

Bola.com, Jakarta - Juventus menelan hasil buruk pada laga pekan ke-15 Serie A kontra Lazio pada Minggu (8/12/2019). La Vecchia Signora dipecundangi Lazio dengan skor 1-3.

Hingga pekan ke-15, catatan Juventus lebih buruk daripada Inter Milan. Sejauh ini, Nerazzurri baru menelan satu kali kekalahan, yaitu kontra Juventus.

Sebanyak 12 laga berhasil dimenangi Inter Milan dan dua pertandingan lain berkesudahan imbang. Adapun Juventus juga baru satu kali kalah, menang 11 kali, dan tiga kali seri. 

Catatan tersebut membuat Inter Milan kukuh di puncak klasemen dengan raihan 38 poin alias beda dua poin saja dari Juventus yang duduk di peringkat kedua.

Hasil itu tentu membawa kekecewaan bagi sejumlah suporter. Fans dikabarkan cukup khawatir dengan performa klub kesayangannya itu.

Bahkan, beberapa suporter mulai meragukan sentuhan ajaib Maurizio Sarri di Turin. Football Italia pernah menulis, suporter menghendaki agar manajemen mencari pelatih yang lebih kredibel untuk menangani Bianconerri.

Bukan hanya Maurizio Sarri, Cristiano Ronaldo juga menjadi sosok yang cukup banyak mendapat kritikan. Sejumlah pengamat menyebut performa Ronaldo di Juventus tak segemilang ketika merumput bersama Real Madrid.

Namun performa menurun yang diperlihatkan Juventus tak serta merta kesalahan Ronaldo. Melansir dari Calciomercato, setidaknya ada empat pemain yang membuat performa Juventus tidak konsisten belakangan ini.

Siapakah pemain tersebut? Berikut Bola.com telah merangkumnya untuk Anda.

2 dari 5 halaman

1. Giorgio Chiellini

Bek senior Juventus, Giorgio Chiellini, tengah dibekap cedera panjang. Chiellini mengalami cedera anterior cruciate ligament atau yang biasa disingkat ACL.

Cedera tersebut membuat bek andalan Juventus itu harus istirahat cukup lama. Perannya sebagai kapten di lapangan kini diemban oleh Leonardo Bonucci. Absennya Chiellini tersebut yang diyakini membuat penampilan Juventus tak segarang musim lalu.  

Sementara posisi yang ditinggalkan cukup sering diisi oleh rekrutan anyar dari Ajax Amsterdam, Matthijs De Ligt. Meski demikian, De Ligt belum mampu menunjukkan performa terbaiknya di Juventus.

 

3 dari 5 halaman

2. Sami Khedira

Sama seperti kasus yang menimpa Giorgio Chiellini, Sami Khedira juga dihantam cedera lutut. Gelandang Juventus itu bahkan harus menjalani istirahat panjang selama tiga bulan.

Tampaknya Maurizio Sarri hanya ingin menggunakan pemain yang memiliki skill yang mirip dengan Khedira. Itulah mengapa Sarri berniat mencari pemain pengganti.

Sarri bahkan sudah menyodorkan tiga nama yang dianggap memiliki skill dan berposisi sama seperti Khedira. Mereka adalah Ivan Rakitic, Sandro Tonali dan Leandro Paredes.

Keputusan Sarri tersebut dianggap buang-buang waktu. Juventus memiliki pemain yang karakter bermainnya hampir mirip dengan Khedira, yakni Emre Can.

Sayang, Can tak mendapat tempat di skuat racikan pelatih asal Italia tersebut. Absennya Sami Khedira disebut menjadi salah satu faktor yang membuat Juventus tampil tak meyakinkan musim ini.

4 dari 5 halaman

 3. Mario Mandzukic

Mario Mandzukic juga menjadi pemain yang bisa membuat gelar Juventus sebagai juara Serie A direbut Inter Milan musim ini. Mario Mandzukic disebut menjadi sosok yang cukup penting di lini depan Nyonya Tua.

Sayang, kehadiran Cristiano Ronaldo membuat Sarri harus memilih satu di antara beberapa pilihan. Mandzukic kalah saing dengan megabintang Juventus tersebut.

Ia jarang dimainkan. Padahal, Mario Mandzukic merupakan pemain andalan Juventus di era Massimiliano Allegri. Atas sumbangsihnya, Allegri bahkan enggan mencoret namanya dari daftar starting XI dalam setiap pertandingan.

5 dari 5 halaman

4. Federico Bernardeschi

Keputusan Maurizio Sarro untuk memasukkan nama Federico Bernardeschi disebut salah kaprah. Winger berusia 25 tahun itu dianggap tak bisa bekerja sama dengan Cristino Ronaldo di lini depan.

Federico Bernardeschi sudah menjadi polemik panjang di Juventus. Tanpa Aaron Ramsey, winger tersebut mengemban tanggung jawab untuk menjadi pelapis di belakang penyerang utama.

Atas performanya yang kurang konsisten itu, Maurizio Sarri kerap tak memberikan waktu bermain penuh untuk Federico Bernardeschi. Misalnya saat bersua Lazio, Bernardeschi hanya diberi waktu hingga menit ke-70 sebelum akhirnya digantikan Danilo.

Video Populer

Foto Populer