Sukses


5 Bintang Sepak Bola Dunia yang Menyia-nyiakan Kariernya

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo bisa dikatakan dua pemain terhebat yang ada saat ini. Kedua bintang sepak bola tersebut dianggap yang paling sukses, terutama dalam satu dekade terakhir.

Meski dikaruniai bakat hebat, Messi dan Ronaldo pastinya tetap memerlukan kerja keras demi mencapai kesuksesan seperti yang saat ini diraih.

Di sisi lain, ada pemain yang dianugerahi bakat yang luar biasa dalam bermain bola, tetapi tetap gagal. Tentu, banyak faktor yang membuat para pemain itu tak mampu menjadi bintang di lapangan.

Beragam rintangan dan godaan mengiringi perjalanan beberapa pemain dalam menuju tangga kesuksesan. Akhirnya, karier para pemain itu harus hancur sebelum benar-benar menjadi pemain bintang.

Beberapa bintang sepak bola seperti Messi, Ronaldo, atau Andres Iniesta mampu melewati rintangan tersebut. Mereka kini tidak diragukan lagi kualitasnya dan dicap sebagai pemain kelas dunia.

Tetapi, ada pula yang sebaliknya, pemain yang justru dianggap seperti membuang kesempatan jadi megabintang, meski memiliki bakat besar.

Berikut daftar lima bintang sepak bola yang menyia-nyiakan kariernya seperti dilansir Bola.com dari Ronaldo.com, Senin (6/4/2020).

2 dari 6 halaman

Mateja Kezman

Mateja Kezman tampil gemilang bersama PSV Eindhoven selama dua musim, 2002-2003 dan 2003-2004. Bersama PSV, Kezman mencetak 105 gol dari 122 laga.

Setelah itu Kezman bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2004. Namun, Kezman gagal menunjukkan penampilan terbaiknya di Chelsea.

Di bawah asuhan Jose Mourino, dia hanya mencetak tujuh gol dalam 40 penampilannya di semua kompetisi.

Perfoma buruk yang diperlihatkan Kezman membuat Chelsea melegonya ke Atletico Madrid pada musim panas 2005 dengan nilai transfer 5,3 juta pound.

Bersama Los Rojiblnacos, karier Kezman justru kian meredup akibat cedera lutut. Karier Kezman juga tak berbeda jauh saat pindah ke Fenerbahce, Paris Saint-Germain, dan BATE Borisov.

Kezman kemudian memutuskan pensiun bersama klub Hongkong, South China, delapan tahun silam.

3 dari 6 halaman

Rafael van der Vaart

Pada awal kariernya sebagai pesepak bola, Rafael van der Vaart sudah didapuk menjadi kapten Ajax Amsterdam. Pada 2005, Van der Vaart hengkang ke klub Bundeliga, Hamburg.

Performa apik Van der Vaart bersama Hamburg membuat Real Madrid rela merogoh kocek sebesar 10,5 juta euro demi mendapatkan tanda tangannya pada 2008. Namun, ia kalah bersaing dengan rekan satu negaranya, Wesley Sneijder.

Kondisi tersebut membuat Rafael van der Vaart hanya bertahan dua tahun dan memutuskan hengkang ke Tottenham Hotspur. Meski terbilang sukses bersama Spurs, hal tersebut tak cukup membuat Van der Vaart bertahan.

Rafael van der Vaart justru kembali ke klub lamanya, Hamburg. Setelah itu, performa Van der Vaart menurun hingga menjadi pemain cadangan tim.

Ia kemudian hengkang ke klub La Liga, Real Betis, pada 2015 dan bisa dikatakan gagal.

Rafael van der Vaart memutuskan pensiun saat memperkuat klub Denmark, Esbjerg fB, karena cedera.

4 dari 6 halaman

Anderson

Anderson memiliki karier yang bisa dibilang cukup cemerlang. Mantan pemain FC Porto itu memenangi penghargaan Sepatu Emas di FIFA 2005 dan meraih trofi Golden Boy pada 2008.

Penampilan apiknya bersama Porto cukup meyakinkan pelatih Manchester United kala itu, Sir Alex Ferguson, untuk merekrutnya dengan banderol 31,5 juta euro pada 2007.

Anderson mampu tampil gemilang pada awal kariernya di Manchester United. Namun, perlahan, performanya tidak sesuai harapan.

Anderson meninggalkan Setan Merah dan hijrah ke klub Brasil, Internacional, pada 2015 dengan status bebas transfer.

Kemudian pada September 2019, Anderson memutuskan pensiun dari dunia sepak bola dalam usia 31 tahun.

5 dari 6 halaman

Adriano

Adriano Leite Ribeiro sampai sekarang belum dilupakan bakatnya. Adriano merupakan pemain yang kuat secara fisik dan memiliki skill tinggi.

Adriano mempunyai semua yang dibutuhkan untuk menjadi striker hebat. Sempat menjalani dua musim gemilang dengan Inter Milan, tetapi Adriano seolah langsung merasa puas. Ia justru terjerumus dalam dunia malam dan kerap berpesta hingga larut.

Di Brasil, Adriano bergaul dengan gembong narkotika. Dia bisa saja menjadi salah seorang striker terhebat, tetapi karakter buruknya menggagalkan kesempatan itu.

Kesempatan kedua sempat hadir ketika AS Roma mengontraknya. Namun, Adriano lagi-lagi gagal membuktikan diri telah berubah dari sebelumnya.

Adriano memutuskan gantung sepatu saat memberkuat klub Amerika Serikat, Miami United, pada 2016.

6 dari 6 halaman

Ronaldinho

Semasa masih aktif bermain, Ronaldinho merupakan salah seorang pemain top dunia. Hingga kini, status legenda sepak bola Brasil masih melekat padanya.

Beragam trik bermain bola ia tunjukkan hingga mencuri perhatian para penggemar si kulit bundar. Musim-musim terbaik Ronaldinho terjadi saat memperkuat Barcelona.

Saat berkostum El Barca, Ronaldinho mampu mencatatkan 207 penampilan dengan mengukir 94 gol dan 71 assist. Tak hanya itu, Ronaldinho juga mampu meraih dua penghargaan individu bergengsi, yakni pemain terbaik FIFA dan Ballon d'Or.

Kemudian Ronaldinho juga pernah mempersembahkan satu trofi Liga Champions untuk Barcelona. Namun, setelah itu Ronaldinho seolah menyia-nyikan perjuangan tersebut hingga fisiknya menurun.

Hal tersebut membuat manajemen Barcelona melepasnya ke klub Serie A, AC Milan.

Sumber: Ronaldo.com

Video Populer

Foto Populer