Bola.com, Jakarta - Akhirnya, AC Milan memenangkan Serie A 2021/2022. Sebuah pencapaian spektakuler, mengingat I Rossoneri kali terakhir berada di posisi itu pada 2010/2012.
Stefano Pioli, sang pelatih, hakulyakin bisa mempertahankan gelar musim ini. "Saya sudah tak sabar untuk bisa mengangkat lagi trofi jawara itu," kata Pioli, dilansir Footbal-Italia.
Baca Juga
Jujur Banget Striker MU Mengaku Jiplak Gaya 3 Bomber Senior : Unik, Wayne Rooney Malah Enggak Masuk
Chelsea Kena Ulti di Markas Arsenal, Reaksi Istri Thiago Silva Bisa Bikin Telinga Merah : Tapi Kok Pakai Emoji Monyet ?
Satu Opsi yang Wajib Dieksekusi Liverpool dan Arsenal Jika Ingin Tambah Yahud, Ada Jeremie Frimpong dan Viktor Gyokeres : Berani Ambil ?
Advertisement
Â
Asa Tinggi
Pioli sah-sah saja mengapungkan asa tinggi. Hanya saja, suksesor Marco Giampaolo itu kudu ekstra waspada. Soalnya, Serie A 2022/2023 yang rencananya akan dimulai pada 13 Agustus 2022, bakal lebih sengit.
Lagi pula, AC Milan pernah mengalami musim-musim kelam yang membuat mereka jadi bahan olok-olok. Ironisnya, di periode itu, AC Milan diperkuat sederet bintang kenamaan.
Advertisement
Â
Advertisement
Daftar Nama
Sang Setan Merah Italia harus waspada, jangan sampai bernasib sama dengan Setan Merah Inggris, Manchester United (MU). Fans MU selalu optimistis, tapi justru di akhir musim malah menangis.
Berikut ini beberapa pemain bintang yang tergolong bernasib tak mengenakkan bersama AC Milan :
Advertisement
Â
Kaka
AC Milan merebut kembali Kaka dari Real Madrid dalam apa yang mereka sebut seperti mimpi yang jadi kenyataan. Tapi itulah kenyataanya. Kaka kembali setelah bermain dengan Madrid (2009-2013).
Sebelum ke Santiago Bernabeu, Kaka memperkuat Milan selama enam tahun (2003-2009). Pada periode keduanya, pemain Brasil ini mengemas sembilan gol dan tiga asis dalam 37 pertandingan pada 2013/2014.
Advertisement
Dia menjadi pemain terakhir yang mencetak gol untuk AC Milan di Liga Champions.
Â
Advertisement
Jeremy Menez
Menez adalah satu-satunya pemain yang bersinar di musim 2014/2015. Pemain asal Prancis itu mengemas 16 gol dan empat asis dalam 33 pertandingan liga.
Sayangnya, bomber yang direkrut dari Paris Saint-Germain pada 2014 meredup di musim selanjutnya. Itu karena Menez dibekap cedera. Pada 2016 dia dilepas ke Bordeaux.
Advertisement
Â
Carlos Bacca
Sebenarnya, kiprah pemain asal Kolombia ini di AC Milan (2015-2018) tak jelek-jelek amat. Sebelum dipinjamkan ke Villarreal, Bacca mampu mengepak 34 gol dan delapan asis dalam 77 pertandingan.
Bahkan, dalam satu musim di Serie A, dia pernah mendulang 19 gol. Sebuah pencapaian yang tak mudah dilakukan oleh striker Milan sebelumnya.
Advertisement
Â
Advertisement
Alessio Romagnoli
Sebagai tim yang terkenal dengan pertahanan yang dipenuhi bintang, AC Milan masih membutuhkan sosok pengganti guna mengisi posisi yang ditinggalkan Alessandro Nesta. Dan sosok yang paling tepat adalah Romagnoli.
Diboyong dari AS Roma pada 2015, tak diragukan lagi Romagnoli adalah satu di antara bek terbaik AC Milan. Ia pergi dari AC Milan pada 2022, Romagnoli ikut berjasa memenangkan Serie A 2021/2022 dan Supercoppa Italiana 2016.
Advertisement
Â
Gianluigi Donnarumma
Dia adalah permata yang diproduksi Primavera (2013-2015). Meski awalnya tak dikenal sebagai kiper kelas dunia, Donnarumma menjelma menjadi penjaga gawang tangguh di bawah mistar.
Dia melakoni debutnya yang luar biasa saat Milan bentrok kontra Sassuolo. Walau tak pernah memenangkan Serie A, Donnarumma tetap incaran banyak klub. Raksasa Prancis, Paris Saint Germain (PSG) berhasil mendapatkannya pada 2021.
Advertisement
Â
Advertisement
Suso
Winger berkebangsaan Spanyol ini merupakan kekuatan utama I Rossoneri. Rapornya bersama Milan sangat bagus.
Dia mengemas 24 gol dan 36 assist dalam 153 pertandingan. Dia pernah dipinjamkan ke Genoa (2016) dan Sevilla. Akhirnya dilepas ke klub ini pada 2020. Milan membeli Suso dari Liverpool pada 2015 dengan harga yang sangat kecil.
Advertisement
Â
Giacomo Bonaventura
Tidak ada keraguan, Bonaventura adalah pemain dengan rating tertinggi dan mungkin terbaik selama masa kelam AC Milan. Sebelum berjuang dengan cedera, mantan pilar Atalanta itu merupakan gelandang terbaik sekaligus pemain sayap paling oke.
Dia memiliki teknik, kecepatan, dan kemampuan untuk mencetak gol yang membuatnya menjadi motor permainan Milan. Bonaventura berseragam Milan cukup lama, dari 2014 sampai 2020.
Advertisement