Bola.com, Jakarta - Joshua Zirkzee tak mampu membawa Manchester United memenangi duel kontra Twente, saat kedua tim bentrok dalam matchday 1 Liga Europa 2024/2025 di Old Trafford, Jumat (26/9/9/2024) dini hari WIB.
Joshua Zirkzee menjadi tombak utama dalam skema 4-2-3-1 yang diterapkan pelatih Erik ten Hag.
Baca Juga
Kevin Diks Sebenarnya Masih Menunggu Panggilan Timnas Belanda, tapi Harus Realistis, Tawaran Timnas Indonesia Segera Dijawab
Erick Thohir Berencana Gelar Uji Coba Timnas Indonesia Vs Belanda pada 2025, tapi Masih Menunggu Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026
Cerita Sandy Walsh yang Pernah Jadi Teman Sekamar Nathan Ake di Belanda U-17: Random Banget Tiba-Tiba Karate Tengah Malam
Advertisement
Hanya saja, sebelum ditarik keluar pada menit ke-79, striker anyar Setan Merah itu tak mampu mencetak sebiji gol pun.
Duel itu berakhir imbang 1-1. Gol tuan rumah dicetak Christian Eriksen pada menit ke-35. Meski tertinggal, Twente yang diarsiteki Joseph Oosting tetap tampil tenang dan memasuki menit ke-68 tim asal Belanda mampu menyamakan skor via aksi Sam Lammers.
Sukses Twente mengunci pergerakan Joshua Zirkzee serta penyerang Red Devils lainnya macam Bruno Fernandes, Marcus Rashford, dan Rasmus Højlund tentunya tak lepas dari performa gemilang bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers.
Bek murah senyum yang masih berusia 23 tahun itu tak tergantikan sepanjang pertandingan dan sosok penting di balik keperkasaan Twente di Old Trafford.
Mees Hilgers, yang dalam waktu dekat akan disahkan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), merupakan pemain keturunan Indonesia melalui ibunya yang berasal dari Sulawesi Utara.
Jika tak ada aral melintang, Mees Hilgers sudah bisa dimainkan saat Indonesia bertandang ke Bahrain dan China dalam lanjutan laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 10 dan 15 Oktober 2024.
Di Negeri Kincir Angin sana, banyak pemain berdarah Indonesia wara-wira di Liga Belanda, termasuk di pentas tertinggi Eredivisie. Beberapa di antaranya bahkan bermain di Timnas Belanda yang namanya melegenda hingga saat ini.
Siapa saja mereka? Yuk kita panggilkan.Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Giovanni van Bronckhorst
Giovanni van Bronckhorst yang di tubuhnya mengalir darah Ambon, Maluku, sosok yang tak asing lagi bagi pencinta Timnas Belanda di Tanah Air.
Legenda yang kini berusia 49 ini bermain untuk Belanda di Euro 2004 dan Euro 2008 serta Piala Dunia 2006 dan 2010.
Di Piala Dunia 2010, Van Bronckhorst cs. bahkan nyaris menjadi yang terbaik sebelum kalah dari Spanyol di partai puncak.
Total, Van Bronckhorst mengantongi 106 caps dengan torehan enam gol untuk Timnas Belanda. Di level klub, namanya juga cukup mentereng. Ia pernah memperkuat Rangers, Arsenal dan Barcelona.
Â
Â
Advertisement
2. Tijjani Reijnders
Pemilik nama lengkap Tijjani Martinus Jan Reijnders Lekatompessy ini merupakan kakak kandung Eliano Reijnders. Meski begitu, keduanya memilih membela timnas yang berbeda.
Tijjani Reijnders memperkuat Timnas Belanda, sedangkan sang adik lebih memilih timnas asal ibunya, Indonesia.
Tijjani Reijnders punya karier kinclong. Sejak 2023, eks pilar AZ itu terbang ke Serie A, Italia, setelah menerima pinangan AC Milan.
Â
Â
3. Virgil van Dijk
Usia yang terus bertambah tak membuat Virgil van Dijk letoi. Veteran berusia 33 tahun itu masih tegak berdiri di lini belakang Liverpool, juga Timnas Belanda.
Posisinya tak tergantikan, meski Belanda terus kebanjiran bek-bek muda berbakat. Virgil van Dijk tak sekadat karang sangar yang kehadirannya selalu dinanti, tapi juga kapten De Oranje.
Ia punya garis keturunan Indonesia dari neneknya yang merupakan wanita asal Maluku.
Â
Â
Advertisement
4. Roy Makaay
Jika kalian kenal Giovanni van Bronckhorst, maka tak mungkin tak mengenal Roy Makaay. Soalnya, keduanya beken di masa yang sama.
Di Timnas Belanda, Roy Makaay memang masih kalah ngetop dari Giovanni van Bronckhorst. Roy Makaay hanya mendapat kesempatan 43 caps bareng Timnas Belanda. Bandingkan dengan Giovanni van Bronckhorst, yang tembus 106 caps.
Di klub yang pernah dibelanya, nama Roy Makaay cukup terkenal karena ketajamannya yang mumpuni saat membela Deportivo La Coruna dan Bayern Munchen. Pemain keturunan Maluku mengoleksi 29 lesakan di ajang Liga Champions.
Â
Â
5. Simon Tahamata
Masih berdarah Maluku, kelahiran Belanda 26 Mei 1956, ini merupakan saalah satu legenda kenamaan Belanda.
Dua klub raksasa yang pernah memakai jasanya adalah Ajax dan juga Feyenoord. Sedikitnya tiga gelar Eredivisie sudah dikantonginya.
Winger tokcer di eranya ini sukses menembus Timnas Belanda, bahkan kerap dijadikan starter. Ia hadir dalam 22 laga di bawah panji-panji kebesaran De Oranje dengan torehan dua gol.
Sumber: dari berbagai sumber
Advertisement