Sukses


Tersingkir dari Liga Champions, Juventus Marah dan Kecewa karena 2 Alasan Ini

Cristiano Giuntoli: Juventus kecewa dan marah atas kegagalan di Liga Champions musim ini.

Bola.com, Jakarta - Direktur Juventus, Cristiano Giuntoli, mengakui bahwa timnya merasa kecewa dan marah setelah tersingkir dari Liga Champions.

Namun, ia menegaskan bahwa lolos ke turnamen tersebut musim depan adalah hal yang sangat penting bagi klub.

Pekan lalu menjadi momen yang penuh kontradiksi bagi Bianconeri. Mereka berhasil mengalahkan rival berat, Inter Milan, dalam Derby d'Italia dan naik ke peringkat keempat Serie A.

Namun, hanya beberapa hari kemudian, mereka harus menerima kenyataan pahit setelah tersingkir dari babak play-off Liga Champions melawan PSV Eindhoven melalui perpanjangan waktu.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Kehilangan Kesempatan Besar

Giuntoli mengungkapkan kekecewaannya dalam wawancara dengan DAZN, menyoroti dampak besar dari kegagalan ini.

"Kami kecewa dan marah, baik dari segi hasil ekonomi maupun citra klub karena kami ingin melaju ke fase berikutnya," ujar Giuntoli.

"Kami telah melakukan banyak perubahan musim ini, menurunkan beban gaji dan rata-rata usia skuat. Kami sadar bahwa dalam proses ini bisa ada pasang surut, tetapi kami harus tetap bersatu dan berada di jalur yang benar," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Fokus Juventus

Kegagalan Juventus di Liga Champions juga diperparah dengan masalah cedera yang menghantam tim.

Renato Veiga dan Niccolo Savona mengalami cedera otot di Eindhoven, bergabung dengan daftar pemain yang absen bersama Pierre Kalulu, Gleison Bremer, dan Juan Cabal.

Situasi ini membuat Lloyd Kelly harus bermain sebagai bek tengah, sementara Dusan Vlahovic akhirnya mendapatkan kesempatan sebagai starter di Serie A untuk pertama kalinya pada 2025, ebelumnya ia lebih sering digantikan oleh Randal Kolo Muani.

"Kami memiliki banyak penyerang hebat dan pelatih sedang berusaha mendapatkan yang terbaik dari mereka. Tidak ada alasan mengapa Vlahovic dan Kolo Muani tidak bisa bermain bersama," kata Giuntoli.

4 dari 4 halaman

Membangun Skuad di Tengah Keterbatasan Finansial

Dengan upaya menjaga kestabilan keuangan, Juventus banyak merekrut pemain dengan status pinjaman. Hal ini tentu menjadi tantangan dalam merencanakan masa depan tim.

"Kami juga memiliki banyak pemain sendiri, dan ada beberapa situasi yang perlu diselesaikan. Kami ingin mempertahankan para pemain ini, dan mereka juga ingin tetap di Juventus," ungkap Giuntoli.

"Kami optimis karena memiliki hubungan baik dengan klub pemilik mereka. Saat ini, fokus kami adalah pada musim ini, baru kemudian kami akan memikirkan rencana jangka panjang," jelasnya.

Ketika ditanya apakah finis di empat besar dan lolos ke Liga Champions musim depan menjadi prioritas utama Juventus, Giuntoli dengan tegas menjawab:

"Ya, itu sangat penting, baik dari segi ekonomi maupun sepak bola."

 

Sumber: Football Italia

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer