Napoli Terjangkit Demam McTominay-mania

Sukses instan McTominay di Naples menjadikannya idola baru di Stadio Diego Armando Maradona. Para tifosi memberinya berbagai julukan seperti "McTerminator" dan "Il Apribottiglie" alias "Pembuka Botol" karena kerap mencetak gol pembuka dalam pertandingan.

Namun, julukan yang kini paling melekat adalah "McFratm"—gabungan dari nama belakang McTominay dan slang Neapolitan "fratm" yang berarti "bro". Julukan ini kabarnya diciptakan oleh rekan setimnya, Pasquale Mazzocchi.

Popularitas McFratm begitu besar hingga seorang fans fanatik Napoli nekat menato lengan atasnya dengan nama julukan itu lengkap dengan nomor punggung 8 milik sang pemain. Momen ini sempat viral lewat unggahan Instagram yang beredar pekan lalu.

Fenomena McTominay di Naples juga menarik perhatian di luar dunia sepak bola. Industri pariwisata Skotlandia mencoba memanfaatkannya dengan mempromosikan kunjungan wisata ke negeri asal sang gelandang dan kompatriotnya, Billy Gilmour.

Dalam acara "A Taste of Scotland Tour" yang digelar di Piazza Dante akhir pekan lalu, para pendukung Napoli yang hadir di Mercato Europeo ditawari diskon bir Skotlandia. Lapak pameran itu bahkan dihiasi tartan khas Skotlandia dan jersey McTominay bernomor 8 yang tergantung di pintu masuk untuk menarik minat pengunjung.

Napoli musim ini memang seperti pesta bir yang tak henti mengalir, dan McTominay—alias "Pembuka Botol" mereka—jadi kunci yang terus memicu aliran kemenangan. Setelah lepas dari bayang-bayang Old Trafford, McTominay menjalani musim terbaik dalam kariernya.

Pemain berusia 28 tahun itu kini telah mencetak 12 gol dan menyumbang empat assist dalam 33 laga di semua kompetisi untuk Napoli—lebih banyak dari jumlah gol yang pernah ia cetak dalam semusim selama kariernya.

Dengan 11 gol di Serie A saja, McTominay kini menyamai rekor Denis Law sebagai pemain Skotlandia tersubur dalam semusim di liga Italia, yang dibuat Law saat membela Torino pada musim 1962/63.

Sejak pertengahan April, McTominay mencetak lima gol dalam empat pertandingan liga terakhirnya—membantu Napoli menjaga rekor tak terkalahkan dalam sembilan laga beruntun dan menyalip sang juara bertahan, Inter Milan, di puncak klasemen Serie A.

Dengan tiga laga tersisa, Napoli unggul enam poin dan makin dekat ke tangga juara.

McTominay jelas memainkan peran vital dalam perburuan Scudetto musim ini. Ia hanya terpaut satu gol dari Romelu Lukaku (12 gol), top scorer Serie A sejauh ini. Tak hanya itu, dari tujuh laga di mana McTominay mencetak gol pembuka, lima di antaranya berakhir dengan kemenangan Napoli.

Sejak resmi meninggalkan Old Trafford pada 30 Agustus lalu, hanya Bruno Fernandes yang mencatat kontribusi gol lebih baik darinya di skuad MU saat ini. Fernandes mencetak 19 gol dan 17 assist dalam 49 laga, sementara McTominay sudah mencetak lebih banyak gol dibanding semua rekan lamanya di MU sejak hijrah ke Italia.

Melihat performa brilian ini, tak sedikit yang mulai bertanya-tanya: mengapa MU sampai rela melepas McTominay?

Sumber: ESPN