Wahai Interisti, Awas Bisa Menangis di Final Liga Champions: PSG Punya Tradisi Yahud yang Bikin Inter Milan Wajib Bersiasat

Bola.com, Jakarta - Kepergian Neymar dan Lionel Messi pada tahun 2023, serta hengkangnya Kylian Mbappe ke Real Madrid, keraguan terhadap kemampuan PSG di Liga Champions semakin menguat. Banyak pengamat berpendapat, masa kejayaan PSG telah berakhir dan sulit kembali bersaing di level tertinggi.

Namun, kenyataan menunjukkan hal yang berbeda. Kylian Mbappe hanya dapat mengamati mantan timnya melangkah ke final Liga Champions 2024/2025, setelah Real Madrid tersingkir oleh Arsenal di perempat final. Saat ini, PSG punya kemampuan menjadi jawara kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa.

Pelatih PSG, Luis Enrique telah berhasil mendefinisikan ulang timnya dengan menghilangkan ketergantungan pada bintang-bintang besar. Ia mengganti nama-nama besar dengan semangat tim yang kolektif. 

Hal ini telah membawa perubahan signifikan dalam permainan mereka. “Tidak ada Neymar, Messi, atau Mbappe, tapi mereka kini jadi tim yang lengkap. Saya belum pernah melihat pemain depan bekerja sekeras ini, dan PSG punya kolektivitas tinggi untuk menjadi modal juara Liga Champions," jelas pundit asal Prancis, Frank Leboeuf.

Perubahan PSG di musim ini terlihat jelas di lini depan. Ousmane Dembele telah menjadi andalan dalam serangan, dengan kontribusi 12 gol di Liga Champions. Pencapaian tersebut menjadi rekor tersendiri sepanjang sejarah PSG untuk satu musim kompetisi.

Meskipun ia tidak dapat bermain sebagai starter di leg kedua semifinal karena cedera hamstring, keberadaannya tetap sangat berpengaruh. Posisi yang ditinggalkannya diisi oleh Bradley Barcola, yang berhasil menunjukkan performa mengesankan. Bersama Desire Doue dan Khvicha Kvaratskhelia, PSG kini memiliki barisan penyerang muda yang sangat dinamis.

Pakar sepak bola asal Prancis, Julien Laurens, memberikan pujian. “Ini adalah tim PSG yang luar biasa, dengan energi dan intensitas tinggi. Bahkan tanpa Dembele, Anda bisa lihat bagaimana mereka tetap nyaman mengalir dan menekan," ujarnya.

Kemenangan PSG atas Arsenal tidak terlepas dari kontribusi signifikan para bek sayap mereka. Achraf Hakimi. Ia kembali mencuri perhatian dengan meraih gelar man of the match dalam kedua leg, serta mencetak gol untuk memastikan kemenangan timnya. 

Kolaborasinya dengan Nuno Mendes menjadi satu di antara kekuatan utama PSG. Mereka sanggup memberikan tekanan dari sisi sayap, dan mampu cepat kembali ke posisi bertahan. Walhasil, kombinasi mereka menciptakan keseimbangan antara aspek ofensif dan defensif.

Performa gemilang Hakimi dan Nuno menunjukkan, PSG bukan hanya mengandalkan nama besar di lini depan. Namun, mereka juga menunjukkan kekompakan, energi, dan kedalaman skuad yang merata di setiap lini. 

Hal ini semakin mengukuhkan posisi PSG sebagai tim yang solid dan terorganisir, siap memberi rasa sakit mendalam bagi fans Inter Milan di final Liga Champions 2024/2025. Final Liga Champions PSG Vs Inter Milan akan berlangsung di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.