Sukses


Final Liga Europa: Pelatih Tottenham Hotspur Ngamuk Dijuluki Badut Jelang Melawan MU

Manajer Tottenham Hotspur, Ange Postecoglu, marah-marah karena dilabeli sebagai badut menjelang pertandingan final Liga Europa 2024/2025 melawan Manchester United (MU).

Bola.com, Bilbao - Manajer Tottenham Hotspur, Ange Postecoglu, marah-marah karena dilabeli sebagai badut menjelang pertandingan final Liga Europa 2024/2025 melawan Manchester United (MU). Duel final itu digelar di Stadion San Mames, pada Kamis (22/5/2025) dini hari WIB. 

Pemain berkebangsaan Australia itu akan memimpin Tottenham ke final Liga Europa melawan Manchester United. Postecoglou dan skuad Spurs terbang ke Bilbao awal pekan ini dan berlatih di Stadion San Mames. 

Pelatih berusia 59 tahun itu, yang timnya berada di posisi ke-17 di Liga Inggris, berada di bawah tekanan besar selama beberapa bulan terakhir. Ange diperkirakan akan meninggalkan klub musim panas ini, terlepas dari hasil pertandingan kontra MU.

Sehari menjelang partai final melawan MU, Postecoglou dilabeli sebagai "badut" oleh seorang reporter pada sesi konferensi pers. Dia langsung marah besar. 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Kecewa Berat

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh The Standard, Ange digambarkan sedang garis batas antara menjadi pahlawan dan badut. 

Bos Spurs itu membalas secara langsung artikel itu dalam konferensi pers yang berjalan menegangkan kemarin malam. 

"Saya akan memberi tahu Anda satu hal, terlepas dari apa pun yang terjadi besok, saya bukanlah badut dan tidak akan pernah menjadi badut," ujar Ange. 

"Anda benar-benar mengecewakan saya karena menggunakan terminologi seperti itu untuk menggambarkan seseorang yang selama 26 tahun, tanpa bantuan dari siapa pun, telah bekerja keras untuk mencapai posisi di mana ia memimpin sebuah klub ke final Eropa," imbuhnya. 

"Jika kamu mengatakan bahwa entah bagaimana kami tidak berhasil berarti saya seorang badut, saya tidak yakin bagaimana menjawab pertanyaan itu."

 

3 dari 3 halaman

Ada Kans Membawa Pulang Trofi

Mantan bos Australia dan Celtic itu mengatakan telah bekerja keras di Spurs, yang belum menyabet trofi sejak 2008. Klub ini belum pernah merasakan kesuksesan di Eropa sejak 1984.

"Saya telah berusaha sekuat tenaga untuk tetap berpegang pada proses itu dalam membawa klub ke posisi untuk dapat bersaing meraih trofi dan pada saat yang sama, meremajakan skuad dan mengubah gaya bermain," tuturnya. 

"Ini merupakan tugas yang adil dengan banyak tantangan di sepanjang jalan."

"Dengan pertandingan besar besok, ada peluang untuk memenuhi setidaknya tugas utama yang diberikan kepada saya, yaitu membawa trofi bagi klub," sambungnya. 

Sumber: BBC

Video Populer

Foto Populer