Bek Timnas Indonesia Calvin Verdonk Belum Bisa Move On dari Kegagalan NEC Nijmegen ke Eropa

Melansir tulisan dari Forza NEC, Calvin Verdonk, tidak bisa mengendalikan emosinya di akhir pertandingan saat melawan FC Twente. Malam itu akhirnya menjadi malam yang membuat frustrasi bagi kapten tim Nijmegen.

Pada menit-menit akhir perpanjangan waktu, Verdonk tidak bisa lagi menahan rasa frustrasinya. Ia baru sedikit tenang setelah pertandingan ketika masuk ke lorong menuju ruang ganti.

"Apa yang saya tunjukkan pada akhir pertandingan tidak bagus. Saya hanya ingin menang dan saya merasa kesal karena mereka terus melempar bola ke lapangan dari ruang ganti. Akibatnya, kami kehilangan bola satu atau dua kali," jelas Calvin Verdonk.

"Saya awalnya bertanya kepada hakim garis seperti biasa, tetapi karena mereka tidak melakukan apa pun, saya kehilangan kendali. Kiper lawan juga saya pikir aturannya adalah dapat memegang bola di tangan Anda selama enam detik. Saya tidak tahu berapa menit dia melakukan itu, membuat saya sangat frustrasi," lanjut pemain berusia 28 tahun.

Calvin Verdonk hampir mendapat kartu merah di markas Twente kemarin. Aksi emosionalnya di pengujung pertandingan juga ikut membuat beberapa anggota keluarganya terkejut.

"Sejujurnya saya tidak akan peduli. Pertandingan hampir berakhir. Saya hanya akan melukai diri sendiri karena saya akan diskors musim depan. Apa yang saya lakukan tidak benar," imbuh Verdonk.

"Sungguh menjengkelkan dan menjengkelkan apa yang mereka lakukan. Saya baru saja melihat di ponsel saya bahwa saya telah menerima berbagai macam pesan dari keluarga. ‘Apa yang kamu lakukan?’ dan ‘Itu sama sekali bukan kamu’, hal-hal semacam itu. Hanya saja pada saat seperti itu Anda tidak benar-benar berpikir."

"Itu benar-benar pertarungan di lapangan dan saya menerimanya. Semuanya terjadi sekaligus. Tidak banyak yang tersisa untuk dimainkan dan kemudian saya melakukan pelanggaran di sudut lapangan terhadap Taha. Harapan pun sirna saat itu karena wasit hanya menambahkan satu menit. Itu menjengkelkan. Itu hak mereka untuk membuang-buang waktu, tetapi tentu saja itu menjengkelkan bagi kami," tegasnya.

Dengan hasil kemarin, membuat NEC Nijmegen menyudahi kompetisi Eredivisie 2024/2025 dengan finis di peringkat ke-8 dengan nilai 43. Sementara satu tiket jatah untuk tampil ke Kualifikasi UEFA Europa Conference League akan diperebutkan antara AZ Alkmaar kontra FC Twente.

"Ya, sangat menyakitkan. Selama empat puluh menit pertama kami benar-benar kesulitan dan Twente bermain sangat bagus. Kami terlihat buruk. Mereka banyak bergerak, yang berarti kami tidak bisa berduel dan tidak bisa menahan beberapa pemain Twente.

"Saya lebih suka kalah 3-0 daripada kalah 3-2 melawan sepuluh pemain sementara Anda memiliki kendali penuh atas sebagian besar menit pertandingan," ucap Verdonk memungkasi.

Sumber: Forza NEC