Kronologi Huru Hara di Timnas Italia hingga Akhirnya Luciano Spalletti Out

Kegagalan tersebut membuat posisi Luciano Spalletti terancam. Pelatih berusia 66 tahun tersebut dihujani kritikan karena tak mampu membuat Timnas Italia bersaing meraih gelar juara Euro 2024.

Hasil minor itu juga membuat ruang ganti Gli Azzurri memanas. Menurut laporan La Repubblica, Luciano Spalletti dianggap kurang kepemimpinan, ketidaksepakatan atas latihan, taktik, dan pemilihan skuad yang kurang ideal.

Meski situasi tak nyaman, Luciano Spalletti tetap bertahan di Timnas Italia. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) juga masih memberikan dukungan kepada sang pelatih.

Selepas Euro 2024, Timnas Italia berlaga di UEFA Nations League 2024/2025. Lagi-lagi, Italia tak mampu menorehkan prestasi di ajang tersebut.

Gli Azzurri melenggang ke perempat final sebagai runner-up Grup 2 UEFA Nations League A dengan nilai 13. Mereka kalah selisih gol dari Timnas Prancis yang berada di posisi teratas.

Lolos ke perempat final UEFA Nations League 2024/2025, Timnas Italia bentrok dengan Timnas Jerman. Gli Azzuri dibuat tak berkutik dan akhirnya kalah agregat 4-5 dari Die Nationalelf.

"Sulit bagi seorang pelatih melihat pemainnya tidak merasakan pertandingan ini sebagai momen yang penuh kegembiraan. Jika Anda takut maka Anda sudah menderita bahkan sebelum sesuatu terjadi," kata Spalletti setelah Timnas Italia bermain imbang 3-3 kontra Jerman, pada leg kedua perempat final UEFA Nations League, 24 Maret2025.

Setelah gagal membawa Timnas Italia mengukir prestasi di UEFA Nations League, nasib buruk Luciano Spalletti berlanjut pada kualifikasi Piala Dunia 2026. Menghadapi Norwegia di Ullevaal Stadion, Oslo, Sabtu (7/6/2025) dini hari WIB, Italia keok dengan skor 0-3.

Kekalahan tersebut tidak hanya mencoreng awal perjalanan Gli Azzurri menuju turnamen di Amerika Utara, tetapi juga memicu pertemuan krusial antara Spalletti dan Presiden FIGC, Gabriele Gravina.

Kepada wartawan, Luciano Spalletti menyebut jika FIGC bakal memecatnya dari jabatan sebagai pelatih Timnas Italia. Ketimbang dipecat, Spalletti lebih memilih untuk mengundurkan diri dari posisi allenatore Gli Azzurri.

Dia resmi out dari Timnas Italia selepas pertandingan melawan Moldova pada laga lanjutan Grup I kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, di Mapei Stadium - Città del Tricolore, Selasa (10/6/2025) dini hari WIB.

"Kami berbicara tadi malam dan mereka mengatakan kepada saya jika saya akan dicopot dari jabatan saya sebagai pelatih kepala timnas. Saya minta maaf, mengingat hubungan yang kita miliki, saya tidak punya niat untuk menyerah," kata Luciano Spalletti.

"Saya lebih suka bertahan dan melakukan pekerjaan saya, terutama ketika hal-hal tidak berjalan dengan baik. Namun, jika ini adalah pemecatan, saya harus menerimanya. Saya selalu melihat peran ini sebagai pengabdian kepada tanah air, dan saya ingin membantu masa depan tim nasional."

"Saya pikir mencari yang terbaik itu benar, saya akan mengakhiri kontrak saya. Saya akan berada di sana besok malam melawan Moldova. Saya selalu mempertahankan pemain saya kuat. Hasil di bawah manajemen, saya adalah seperti apa adanya dan saya harus bertanggung jawab."

"Saya mencintai jersey ini, pekerjaan ini, dan para pemain yang telah saya latih. Besok malam saya akan meminta mereka memberikan apa yang telah saya minta dari mereka, meskipun saya tidak dapat membuat mereka menunjukkan yang terbaik," lanjutnya.

Sejauh ini, Luciano Spalletti telah memimpin Timnas Italia dalam 23 pertandingan. Dari 23 laga itu, Italia hanya mencatatkan rata-rata 1,7 poin per pertandingan, hasil dari 11 kemenangan, enam hasil imbang, dan enam kekalahan.

Sumber: Transfermarkt, Football Italia