Piala Dunia Antarklub 2025: Sukses FIFA atau Sekadar Eksperimen Mahal? dari Kursi Kosong, Jadwal dan Lapangan Tak Layak hingga Panas Ekstrem

Tidak semua pihak sependapat dengan Infantino. Mantan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, menyebut Piala Dunia Antarklub sebagai "ide terburuk yang pernah diterapkan dalam sepak bola." Ia menyoroti beban berat yang harus ditanggung pemain di tengah kalender kompetisi yang makin padat.

Chelsea memainkan pertandingan kompetitif ke-64 sejak musim dimulai pada pertengahan Agustus, sementara PSG sudah menjalani laga ke-65. Para pemain hanya akan memiliki waktu libur sekitar 33 hingga 35 hari sebelum musim 2025–2026 dimulai.

"Saya bilang ke pemain bahwa saya merasa turnamen ini bisa menjadi sama penting, bahkan lebih penting daripada Liga Champions," ujar Enzo Maresca, pelatih Chelsea, yang mengakui cuaca panas selama turnamen ini sangat membahayakan.

Turnamen ini juga diwarnai oleh cuaca panas luar biasa, dengan suhu mencapai 32 derajat Celsius dan kelembapan yang membuatnya terasa seperti 38 derajat.

"Sejujurnya, panasnya luar biasa. Bermain dalam kondisi seperti ini sangat berbahaya," kata Enzo Fernandez, gelandang Chelsea.

Total enam pertandingan mengalami penundaan akibat cuaca, dengan total waktu tertunda mencapai lebih dari delapan jam.

Hal ini menimbulkan keraguan terhadap kesiapan Amerika Serikat sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026, terutama karena hanya empat dari 11 stadion yang memiliki atap, dan hanya satu di antaranya yang memiliki sistem pendingin.

Pelatih Borussia Dortmund, Niko Kovac, juga mengkritik kualitas rumput di Stadion MetLife, tempat final Piala Dunia 2026 nanti akan digelar.

"Rumputnya terlalu pendek, lebih seperti lapangan golf," ucapnya.

Komentator dan mantan kapten timnas Wales, Gareth Bale, menilai kondisi tersebut menyulitkan dan mengurangi kenikmatan bertanding.

"Para pemain memang pernah bermain dalam kondisi seperti ini sebelumnya, tapi tetap saja tidak ideal," ujarnya.

Di sisi siaran, turnamen ini juga belum mampu menarik perhatian besar. DAZN, pemegang hak siar global, melisensikan 24 dari 63 laga ke TNT Sports.

Rata-rata jumlah penonton berbahasa Inggris di TNT, TBS, dan truTV hanya 418.000 per pertandingan, sementara siaran berbahasa Spanyol melalui TelevisaUnivision mencapai 551.000.

Sebagai perbandingan, Premier League di jaringan NBC rata-rata ditonton 510.000 orang per pertandingan musim ini, sementara Major League Baseball mencapai lebih dari 1,8 juta di Fox dan ESPN. NFL jauh di atas, dengan rata-rata 17,5 juta penonton per pertandingan musim reguler 2024.

DAZN belum merilis data final, tetapi menjanjikan akan melakukannya dalam waktu dekat.

FIFA menyebut turnamen ini sebagai ajang klub-klub terbaik dunia, tetapi kenyataannya tidak melibatkan juara bertahan dari liga top Eropa, seperti Liverpool (Inggris), Barcelona (Spanyol), Napoli (Italia), maupun Sporting Lisbon (Portugal).

Kriteria kelolosan didasarkan pada prestasi kontinental empat tahun terakhir dan peringkat koefisien, dengan batas tertentu bagi jumlah tim dari satu negara.

Inter Miami, klub milik Lionel Messi yang belum pernah menjuarai MLS, tetap mendapat undangan. Messi bahkan memimpin klubnya menembus babak 16 besar dan mencatat kemenangan kompetitif pertama tim MLS atas klub Eropa dengan menaklukkan Porto di fase grup.

Namun, tidak semua klub asal AS tampil impresif. Seattle Sounders dan LAFC sama-sama gugur di fase grup tanpa kemenangan. Auckland City (Selandia Baru) bahkan kalah telak 0-10 dari Bayern Muenchen, dan laga antara Mamelodi Sundowns (Afrika Selatan) vs Ulsan Hyundai (Korea Selatan) hanya disaksikan 3.412 penonton.

Kendati beberapa laga di babak grup berjalan kompetitif, hanya segelintir pertandingan yang benar-benar meninggalkan kesan mendalam. Lionel Messi sempat menunjukkan magisnya, tetapi Kylian Mbappe minim kontribusi karena mengalami gangguan pencernaan akut.

Cedera parah juga menjadi bagian dari cerita. Bintang Bayern dan Timnas Jerman, Jamal Musiala, mengalami patah tulang kering serta dislokasi dan patah pergelangan kaki saat melawan PSG di perempat final.

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui dampak turnamen seperti ini bisa baru terlihat di pertengahan musim depan.

"Mungkin nanti saya akan bilang: 'Lihat, kami hancur, kami kelelahan, Piala Dunia ini merusak kami'," ujarnya jujur.

FIFA berharap Piala Dunia Antarklub ini dapat memperluas jangkauan sepak bola dan memberi sorotan bagi klub-klub di luar Eropa.

Sejumlah kejutan pun terjadi, tim Brasil tampil dominan, dengan keempatnya lolos ke fase gugur, termasuk Fluminense yang menembus semifinal dan Botafogo yang mengalahkan PSG.

Wakil Arab Saudi, Al Hilal, melaju ke perempat final setelah menyingkirkan Manchester City.

Namun, secara keseluruhan, turnamen ini menunjukkan bahwa ekspansi bukan tanpa risiko. Dari soal jadwal, cuaca, minat penonton, hingga kelayakan tempat bertanding, Piala Dunia Antarklub masih menyimpan banyak pekerjaan rumah, terutama jelang Piala Dunia 2026 yang makin dekat.

Sumber: AP News