Sukses


3 Pemain yang Layak Dapat Ballon d'Or tapi Ternyata Gagal: Nyesek Banget! Tanya Wesley Sneijder

Wesley Sneijder adalah pemain sepakbola yang brilian pada masa kejayaannya. Ia pernah bermain di klub-klub seperti Ajax, Real Madrid, Galatasaray, Nice, dan Al-Gharafa, namun penampilan terbaiknya adalah bersama klub besar Italia, Inter Milan.

Bola.com, Jakarta - Wesley Sneijder adalah pemain sepakbola yang brilian pada masa kejayaannya. Ia pernah bermain di klub-klub seperti Ajax, Real Madrid, Galatasaray, Nice, dan Al-Gharafa, namun penampilan terbaiknya adalah bersama klub besar Italia, Inter Milan.

Puncak karier sepakbolanya tak diragukan lagi terjadi pada tahun 2010. Ia meraih treble bersama Inter, memenangkan trofi Liga Champions, Serie A, dan Coppa Italia dalam satu musim yang sama, serta memainkan peran utama bagi Timnas Belanda yang mencapai final Piala Dunia.

Sneijder tampil sangat mengesankan pada periode ini, sehingga banyak yang merasa ia layak memenangkan Ballon d'Or. Namun, penghargaan itu diberikan kepada Lionel Messi.

Pada tahun 2025, Sneijder mengungkapkan bahwa ia merasa bukan hanya dirinya yang layak memenangkan penghargaan individu terbesar dalam sepakbola tersebut.

Sneijder masih merasa sedih setelah gagal meraih Ballon d'Or 2010. Dalam wawancara, ia menyatakan bahwa tahun 2010 adalah tahun yang luar biasa bagi dirinya: memenangkan Liga Champions, double domestik, dan mencapai final Piala Dunia.

Ia merasa telah memberikan segalanya. Meskipun Messi adalah pemain hebat yang memenangkan Ballon d'Or, orang-orang yang mengingatnya dari tahun 2010 berarti mereka mengenal apa yang telah ia lakukan, dan itu yang penting baginya.

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Ballon d'Or Tidak Selalu Diberikan kepada Pemain Terbaik

Sneijder juga mengakui bahwa Ballon d'Or tidak selalu diberikan kepada pemain terbaik, sering kali faktor popularitas atau klub tempat bermain mempengaruhi.

Ia menyebut Franck Ribery pada 2013 dan Robert Lewandowski pada 2020 sebagai pemain yang juga layak memenangkan penghargaan tersebut.

Ini bukan pertama kalinya Sneijder mengungkapkan kekecewaannya soal Ballon d'Or. Ia pernah menyatakan fakta dirinya gagal meraih Balloin d'or pada 2010 itu terasa agak tidak adil, namun ia lebih memilih trofi kolektif seperti Liga Champions daripada penghargaan individu.

Ia mengatakan, jika harus memilih, ia lebih memilih trofi Liga Champions yang ia menangkan dan sangat bangga dengan prestasi itu.

3 dari 3 halaman

Nasib Sama untuk Lewandowski dan Ribery

Tak hanya Sneijder, Robert Lewandowski juga pernah merasa gelar Ballon d'Or 2020 dirampas darinya dan menyoroti kata-kata Lionel Messi yang mengakui Lewandowski lebih layak menang pada tahun itu.

Sementara Franck Ribery menganggap keputusan pemberian Ballon d'Or 2013 kepada Cristiano Ronaldo sebagai keputusan politik yang tidak adil bagi dirinya yang tampil luar biasa pada musim tersebut.

Ketiga pemain ini menunjukkan betapa kontroversial dan penuh polemik Ballon d'Or, yang membuat banyak pemain kecewa setelah nyaris memenangkan penghargaan bergengsi ini. Contoh lainnya, Vinicius Junior juga merasakan hal yang sama pada tahun lalu. 

Video Populer

Foto Populer