Sukses


4 Penalti Terburuk Lionel Messi, Termasuk Panenka Gagal di MLS yang Mengagetkan

Berikut empat eksekusi terburuk Messi, termasuk penalti ala Panenka MLS yang memalukan itu:

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi tetaplah manusia biasa, meski banyak orang menyanjungnya setinggi angkasa. Sebagai pesepak bola, Messi memang salah satu yang termoncer sepanjang sejarah.

Sejauh ini ia masih memuncaki daftar pengoleksi Ballon d'Or, penghargaan individu yang sangat diidam-idamkan semua pemain.

Dengan delapan Ballon d'Or, tak ada pesepakbola seperti Messi di bawah kolong langit ini. Ia tak hanya bertabur prestasi, tapi juga sensasi.

Piala Dunia 2022 di Qatar merupakan pencapaian terbaiknya, justru di saat usianya sudah memasuki senja.

Kini, di usianya yang sudah 38 tahun, pamor Messi belum tekor. Eks mesin gol Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) itu masih eksis bersama Inter Miami, Amerika Serikat.

Tapi, Messi tak melulu soal puja-puji. Ia juga pernah gagal, bahkan berkali-kali, jatuh ke lubang yang sama. Bahkan saat-saat laga krusial, ketika doa dan asa para fans di letakkan ke kakinya.

Ya! Messi pernah merasakan menjadi pemain yang paling bersalah, atau mungkin tersial, karena gagal mengeksekusi tendangan penalti. Sesuatu yang tak bisa diterima akal siapa pun, termasuk juga Messi.

Berikut empat eksekusi terburuk Messi, termasuk penalti ala Panenka MLS yang memalukan itu:

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Semifinal Liga Champions Vs Chelsea

Messi berada di puncak performanya pada 2012. Ia menyelesaikan musim La Liga tahun itu dengan 50 gol yang luar biasa dan mencetak 92 gol yang jelas tak tertandingi di semua kompetisi pada tahun tersebut.

Namun, Barcelona kalah dalam perebutan gelar juara dari Real Madrid asuhan Jose Mourinho tahun itu. Sementara tendangan Messi yang membentur mistar gawang dari jarak 12 yard menjadi alasan utama tersingkirnya mereka secara mengejutkan dari Chelsea di semifinal Liga Champions.

“Saya masih terluka karena kekalahan di semifinal melawan Chelsea akibat penalti yang gagal saya eksekusi, dan kekalahan di La Liga dari Madrid di Nou Camp,” kenangnya di akhir musim panas itu.

“Keduanya adalah duri dalam daging bagi kami.”

 

 

3 dari 5 halaman

Final Copa America Vs Chile

Messi gagal mencetak gol saat Argentina kalah di final Copa America kedua berturut-turut melalui adu penalti melawan Chile. 

Rasa sakitnya tak tertahankan dan tak lama setelah itu, ia mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari Timnas Argentina.

 

4 dari 5 halaman

Piala Dunia 2018 Vs Islandia

Tidak butuh waktu lama bagi Messi untuk membatalkan keputusannya dan kembali dari pensiun membela Timnas Indonesia. Tetapi ia masih harus menanggung cukup banyak patah hati sebelum penebusan penuh trofi di masa keemasannya.

Timnas Argentina asuhan Jorge Sampaoli yang sangat disfungsional memulai kiprahnya di Piala Dunia 2018 di Rusia dengan hasil imbang yang kurang meyakinkan melawan tim debutan, Islandia.

Penampilan mereka dicontohkan oleh Messi yang mengeksekusi penalti dengan mudah, yang dengan mudah ditepis oleh kiper Islandia, Hannes Halldorsson.

Bagaimana mungkin pesepakbola terhebat dalam sejarah terlihat begitu tidak percaya diri?

 

 

5 dari 5 halaman

Panenka yang Gagal Vs Charlotte FC

Setelah Messi menyia-nyiakan peluang emas untuk membawa Inter Miami unggul di babak pertama, mereka akhirnya kalah 0-3 dari Charlotte FC yang diasuh Wilfried Zaha dan Dean Smith.

Penyerang Charlotte, Idan Toklomati, mencetak hattrick pertamanya dalam kariernya. Ia menutupnya dengan tendangan penalti yang sukses menjebol gawang kiper ikonik berusia 38 tahun itu.

Gol ini akan menjadi berita utama dan jauh dari momen terbaik Messi, tetapi Anda bayangkan itu akan segera terlupakan. Inter Miami sedang naik daun di MLS dan statistik Messi sangat luar biasa.

Memang tidak sepenting atau semahal tendangan penalti yang gagal di Liga Champions atau turnamen internasional besar, tetapi dari segi estetika semata, panenka yang gagal memang tak ada tandingannya.

Kita pernah melihat yang lebih buruk, dan kiper Charlotte, Kristijan Kahlina, harus berusaha keras untuk menyelamatkannya, tetapi kita akan selalu terlihat konyol jika mencoba teknik ini dan gertakan kita dianulir. Bukan kita yang membuat aturan.

Sumber: Planetfootball

Video Populer

Foto Populer