Arteta Ingin Ubah Sejarah Arsenal dengan Trofi Liga Champions

Kini, dengan rival-rival Inggris seperti Liverpool (6 gelar), Manchester United (3), Chelsea dan Nottingham Forest (masing-masing 2), serta Aston Villa dan Manchester City (masing-masing 1) sudah mengangkat trofi, Arteta menilai waktunya Arsenal masuk daftar juara.

"Sejarah panjang kami menunjukkan betapa sulitnya trofi ini karena sampai sekarang kami belum pernah memenangkannya. Itu justru kesempatan," ujar Arteta di Bilbao.

"Bagi saya, tekanan adalah peluang yang mendorong energi dan keinginan untuk berkembang setiap hari. Setiap keputusan harus sesuai standar itu dan dengan ekspektasi tersebut agar kami punya peluang terbaik untuk mencapainya. Klub-klub besar mencoba tujuh, delapan, sembilan kali dan mungkin hanya menang dua kali. Jadi, ini ajang yang lebih sering gagal ketimbang berhasil. Itulah sejarah Arsenal dan itu yang ingin kami ubah," tuturnya.

Arsenal akan tampil tanpa beberapa pilar penting di Estadio San Mames. Bukayo Saka, Martin Odegaard, Kai Havertz, Ben White, dan Gabriel Jesus dipastikan absen karena cedera.

Meski begitu, Arteta tetap optimistis.

"Saya sangat bersemangat memulai lagi dari awal, di stadion indah yang akan jadi pengalaman spesial. Kami menantikan perjalanan panjang ini, melangkah tahap demi tahap, meraih momentum, dan mulai menumpuk kemenangan," katanya.

Menurut Arteta, Liga Champions menuntut performa terbaik karena selisih kecil bisa menentukan hasil.

"Kami cukup bagus untuk menghadapi siapa pun. Tapi, selain itu, Anda juga butuh keberuntungaN; squad harus lengkap di momen krusial, keputusan harus tepat, dan bola harus masuk di saat yang benar. Margin di kompetisi ini sangat tipis," ucapnya.

Kekalahan 1-3 agregat dari PSG di semifinal musim lalu masih terasa pahit. Setelah kalah 0-1 di leg pertama, Arsenal sempat memberi harapan lewat performa solid di Paris, sebelum akhirnya kandas.

"Kami sangat sial tidak bisa lolos ke final. Saat itu memang terasa mengecewakan, tapi justru memberi kami pelajaran dan keyakinan bahwa tim ini bisa melangkah sampai akhir," jelas Arteta.

"Memang menyakitkan, tapi itu bukan hanya soal perasaan. Ekspektasi yang kami bangun dan keyakinan nyata di dalam klub membuat kami percaya bisa menembus final karena sepanjang musim kami menunjukkan konsistensi dan kualitas tinggi. Dari situ, kami belajar," katanya lagi.

Sumber: ESPN