Ousmane Dembele Akhirnya Buktikan Ramalan Jadi yang Terbaik di Dunia

Dembele tampil gemilang sepanjang musim 2024/25. Bersama Paris Saint-Germain, ia membawa pulang treble Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions, lalu menembus final Piala Dunia Antarklub 2025.

Statistiknya mencengangkan: 35 gol dan 14 assist di semua ajang. Setelah awal musim yang relatif tenang, performanya meroket sejak pergantian tahun hingga dinobatkan sebagai penyerang paling produktif di Eropa.

Pencapaian ini makin istimewa karena ia mengungguli nama-nama besar.

Mohamed Salah dari Liverpool mencatat keterlibatan gol terbanyak di lima liga top Eropa, Kylian Mbappe di Real Madrid mencetak gol lebih banyak, sementara Barcelona punya Lamine Yamal dan Raphinha yang juga bersinar.

Transformasi Dembele sejatinya dimulai di Barcelona, sebelum akhirnya ia pindah ke PSG pada 2023 dengan banderol relatif murah, 43,5 juta paun. Musim perdananya ia menorehkan enam gol dan 14 assist, tetapi spotlight masih milik Mbappe yang mencetak 44 gol.

Segalanya berubah ketika Mbappe hengkang ke Real Madrid. Luis Enrique, sang pelatih, memberi pesan jelas: "Kami butuh gol darimu, kami ingin kau lebih egois."

Staf pelatih bahkan kerap menekankan satu kata motivasi: "Ballon d'Or, Ballon d'Or, Ballon d'Or."

Dembele merespons dengan performa terbaik sepanjang karier. Ia mengakhiri musim dengan 51 keterlibatan gol, lebih dari dua kali lipat catatan terbaiknya sebelumnya.

Posisi barunya sebagai false nine memberi keleluasaan lebih: sering menyentuh bola, terlibat dalam build-up, tetapi tetap punya banyak kesempatan mencetak gol.

Perubahan Dembele tidak bisa hanya dikaitkan dengan kepergian Mbappe. Perjalanan panjang membentuknya.

Di Barcelona, ia sempat mengalami 14 cedera otot dan absen total 784 hari. Masalah kedisiplinan membuat klub menunjuk koki pribadi untuknya, sementara kebiasaan begadang karena bermain gim berdampak pada keterlambatan latihan. Ia bahkan tercatat sebagai pemain paling sering didenda.

Namun, bakatnya tetap tampak saat fit, kecepatan dan kelincahannya bisa mengubah jalannya pertandingan.

Titik balik besar datang pada Desember 2021, ketika ia menikah dengan Rima di Maroko secara mengejutkan, lalu dikaruniai anak tak lama setelahnya. Sejak itu, Dembele disebut lebih dewasa.

Ia mulai rutin bekerja dengan fisioterapis pribadi, menjalani perawatan khusus di Prancis, menjaga pola makan dengan bantuan ahli gizi, dan berkomitmen menjalani hidup lebih sehat. Peran sebagai ayah membuatnya punya perspektif baru.

Kini, keyakinan bahwa PSG hanya bisa juara Liga Champions lewat seorang bintang Prancis memang terbukti. Namun, bukan Mbappe yang mewujudkannya, melainkan Dembele yang terlahir kembali.

Sumber: BBC