Eks Bos Juventus Dapat Keringanan Hukuman, Jalan Pulang ke Sepak Bola Terbuka

Dalam pernyataan kepada media Italia, Agnelli menegaskan keputusan mengambil kesepakatan itu bukanlah pengakuan bersalah.

"Keputusan untuk meminta penerapan hukuman dengan penangguhan, tanpa mengakui tanggung jawab, dan dengan demikian konsisten dengan posisi saya sebagai orang yang tidak bersalah, sangatlah sulit," ucapnya.

Ia menambahkan, proses persidangan masih dalam tahap awal dan pra-peradilan.

"Alternatifnya adalah tetap terjebak dalam ketidakpastian untuk waktu yang sangat lama," ujarnya.

Meski begitu, Agnelli menegaskan perasaannya terhadap Juventus tidak berubah.

"Cinta saya untuk Juventus tetap total dan tak tergoyahkan," katanya.

Saat ini ia tinggal di Amsterdam selama lebih dari dua tahun terakhir dan berencana melanjutkan rencana masa depannya di kota tersebut.

Juventus dijatuhi denda sebesar 156 ribu euro (sekitar Rp3 miliar) dan menyelesaikan kasus secara damai dengan sekitar 75 investor dengan total pembayaran lebih dari 1 juta euro.

Dalam pernyataannya, klub menegaskan tidak pernah melakukan pelanggaran.

"Sambil tetap meyakini kebenaran tindakannya dan kekuatan argumen pembelaan, klub menganggap penggunaan instrumen ini merupakan langkah tepat demi kepentingan perusahaan, pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan," demikian bunyi rilis resmi Juventus.

Kasus ini memicu pengunduran diri Agnelli bersama seluruh dewan direksi Juventus pada 2022. Setelah itu, ia menerima dua kali larangan beraktivitas dari otoritas olahraga, dengan yang terakhir akan berakhir Oktober mendatang.

Agnelli juga dikenal sebagai arsitek proyek Liga Super Eropa yang gagal pada 2021, yang membuatnya mundur dari jabatan ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA).

Juventus terkena pengurangan 10 poin di Serie A musim 2022/23 dan kemudian dilarang UEFA tampil di Conference League akibat pelanggaran finansial.

Investigasi menyoroti dugaan komisi ilegal dari transfer dan peminjaman pemain, manipulasi gaji, hingga praktik akuntansi palsu melalui penerbitan faktur transaksi fiktif untuk menunjukkan pendapatan semu.

Semua pihak yang terlibat, termasuk Agnelli dan mantan jajaran Juventus, menolak tuduhan tersebut.

Sumber: AP News