Bola.com, Jakarta - Program naturalisasi pemain asing atau keturunan di Indonesia sudah berlangsung sejak 2010. Sejak saat itu lebih dari 35 pemain asing atau keturunan sudah berganti paspor dan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Namun, cukup banyak pemain yang tak sempat merasakan bermain untuk Timnas Indonesia. Misalnya ada Herman Dzumafo, Mahamadou Al Hadji, Pello Benson, Sackie Teah Doe, dan banyak pemain lain.
Baca Juga
Advertisement
Mereka menjalani proses naturalisasi bukan karena prestasi. Tapi, karena sudah lama tinggal di Indonesia dan memiliki istri yang berasal dari Indonesia.
Meski demikian, tetap saja ada pemain-pemain yang menorehkan catatan bagus ketika dinaturalisasi. Mereka memiliki kontribusi yang baik untuk Timnas Indonesia. Bola.com memiliki lima di antaranya seperti di bawah ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cristian Gonzales
Cristian Gonzales sebenarnya cukup telat dinaturalisasi. Ia baru mendapatkan status WNI pada 2010. Saat itu usia Gonzales sudah menyentuh angka 34 tahun.
Meski demikian, Gonzales tetap bisa memberikan kontribusi maksimal untuk Timnas Indonesia. Dalam sepanjang kariernya, Gonzales mencatatkan 29 caps dan 12 gol.
Menariknya, sampai saat ini Gonzales masih belum pensiun. Pada usianya yang sudah menyentuh angka 46 tahun, Gonzales masih tampil sangat kompetitif.
Saat ini ia menjadi bagian dari klub Liga 2, PSIM Yogyakarta. Eks pemain Persik Kediri itu menjadi harapan Laskar Mataram untuk meraih tiket promosi ke Liga 1 musim depan.
Advertisement
Stefano Lilipaly
Lilipaly memiliki karier yang menarik. Pemain serbabisa satu ini sempat menjadi pemain penting di kasta kedua liga Belanda sebelum menerima tawaran naturalisasi dari Indonesia.
Sejak menjadi WNI pada 2015, Lilipaly pun terus menjadi andalan di skuad Garuda. Sampai saat ini sudah 27 caps dicatatkan Lilipaly bersama Timnas Indonesia dengan torehan tiga gol.
Lilipaly pun selalu mendapatkan tempat di skuad Timnas Indonesia, meski Tim Garuda kerap berganti pelatih.
Lilipaly pun masih tetap menjadi pemain yang bakal diandalkan ketika Timnas Indonesia berlaga di Piala Asia 2023.
Elkan Baggottt
Baggott sebenarnya tidak melalui proses naturalisasi seperti pemain yang lain. Sebab, ketika memilih menjadi WNI, usianya masih di bawah 21 tahun.
Keputusan Baggott memilih menjadi WNI sebenarnya cukup menarik. Ia sebenarnya memiliki kesempatan tetap bermain di negara sang ayah, Inggris, atau negara kelahirannya, Thailand.
Namun, jiwa Baggott rupanya sangat Merah-Putih. Dalam usianya yang baru 20 tahun, Elkan Baggott sudah memiliki 12 caps dan dua gol untuk Timnas Indonesia.
Advertisement
Beto Goncalves
Beto memiliki kesamaan seperti Gonzales. Ia tidak memiliki garis keturunan Indonesia. Beto pun dinaturalisasi ketika sudah berusia 38 tahun pada 2018 yang lalu.
Meski memiliki waktu yang sempit, Beto mampu memberikan kontribusi maksimal untuk Timnas Indonesia. Bersama Timnas Indonesia senior, Beto tampil 12 kali dan mampu mencetak 10 gol.
Tenaga Beto pun juga digunakan di Timnas Indonesia U-23, terutama di ajang Asian Games 2018. Pada ajang itu, Beto mampu mencetak empat gol dalam tujuh laga.
Beto pun sama dengan Gonzales. Dalam usianya yang sudah menginjak kepala empat, Beto masih bermain untuk Madura United di Liga 1 2022/2023.
Marc Klok
Marc Klok sudah bermain di Indonesia sejak 2017. PSM Makassar menjadi klub pertamanya di Indonesia.
Klok mendapatkan kewarganegaraan pada awal 2022 lalu. Belakangan, Klok pun mulai menunjukkan kualitasnya di Timnas Indonesia.
Sementara di Timnas Indonesia senior, Klok sudah tampil lima kali. Menariknya, meski bermain sebagai gelandang bertahan, pemain Persib Bandung itu mampu mencetak dua gol.
Klok pun sempat bermain di SEA Games 2021 bersama Timnas Indonesia U-23. Eks pemain Persija Jakarta itu tampil dari laga perdana hingga perebutan medali perunggu di ajang yang berlangsung di Vietnam itu.
Advertisement