Pelatih Persebaya Kebingungan Tetapkan Skuat ke Piala Presiden

Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Ibnu Grahan saat ini masih bingung menentukan pemain yang akan ia bawa ke Piala Presiden. Ini menyusul keputusan CEO Persebaya Gede Widiade yang hanya mengizinkannya untuk memboyong 22 pemain ke Bandung.

Kebingungan Ibnu disebabkan banyaknya pilihan di beberapa posisi. Di kiper saja, ada tiga pemain yang siap diturunkan. Selain Jendry Pitoy, ada Hery Prasetyo, dan Thomas Rian Bayu. Hanya membawa Jendry dan Hery tentu menjadi dilema bagi Ibnu.

Pasalnya, Thomas mengikuti latihan sejak awal persiapan. Kebugaran dan kemampuan Thomas juga tak kalah dibanding kedua kiper senior itu. "Di posisi lain juga sama. Ini yang membuat saya harus putar otak. Karena salah bawa pemain, sangat berisiko bagi kami," tutur Ibnu.

Ibnu sendiri sudah memberikan pengertian pada seluruh pemainnya agar tak kecewa atau berkecil hati ketika tak dimasukkan dalam daftar pemain. Karena sesuai dengan petunjuk Gede, akan terjadi rotasi pemain selama Piala Presiden.

"Nanti akan ada rotasi. Pemain yang ada di Surabaya akan diberangkatkan ke Bandung. Tapi untuk menentukan siapa yang akan dipulangkan dan akan dipanggil akan disesuaikan dengan kebutuhan," katanya.

Rasa kebersamaan memang dikedepankan di tim ini, sehingga tidak ada pemain yang merasa dianak tirikan oleh pelatih. Karena sejak awal, tim ini dibangun dengan semangat kekeluargaan.

Saat ini ada empat pemain yang kebugarannya belum pulih seutuhnya. Mereka adalah Sengbah Kennedy, Ilham Udin Armaiyn, Fauzan Jamal, dan Firly Apriansyah. Dari keempat pemain itu, kemungkinan yang dibawa Persebaya ke Bandung hanya Kennedy dan Fauzan.

Sebab, Ibnu berniat menguji kemampuan pemain baru asal Liberia itu. Sementara Fauzan semata-mata karena kebutuhan mengingat di posisi ini terjadi kekosongan menyusul cederanya Dany Saputra.

Baca juga :

Persebaya Diganjal Ikuti Piala Piala Presiden?

Mahaka Pusing dengan Dualisme di Persebaya

Feature: Efek Dualisme, Omzet Merchandise Persebaya Turun Drastis