Sukses


Minta Persebaya Dicoret, Bonek 1927 akan Turun ke Jalan

Bola.com, Surabaya - Bonek Persebaya 1927 tidak main-main dengan rencana menduduki kantor Mahaka Sport & Entertainment. Rencana melakukan demonstrasi ke pihak Mahaka pada 28-30 Agustus ini merupakan buntut dari keputusan pengelola Piala Presiden menyertakan Persebaya Surabaya ke dalam turnamen.

Untuk melancarkan aksinya, bonek 1927 akan berkumpul di Jalan Taman Apsari, Surabaya, mulai pukul 09.00 WIB. Setelah itu mereka bakal menyebar di beberapa anak perusahaan Mahaka Grup macam Restauran Hanamasa, Pronto, Gen FM, Astra Internasional, dan Electronic City.

Tuntutan bonek 192 ini hanya satu. Mereka meminta Mahaka untuk mencoret Persebaya ISL dari peserta turnamen ini. "Kami sudah mengirimkan surat pada Mahaka Sport. Bahkan bertemu langsung dengan Menpora, BOPI, dan Mahaka sendiri. Tapi mereka tidak mengindahkan permintaan kami," ujar Andi Peci, pentolan Bonek 1927.

Jika Bonek 1927 sudah menyatakan sikapnya, Bonek Persebaya ISL hingga kini belum melakukan pergerakan apa pun. Mereka lebih memilih untuk melihat dan menunggu.

Pentolan Bonek Persebaya ISL, Hamin Gimbal menyatakan mereka tidak punya kompetensi untuk melakukan tindakan apa pun. Ia hanya menyatakan dukungannya pada Persebaya ISL agar tak terpengaruh dengan aksi tersebut.

Sejak awal, Bonek Persebaya ISL memang tak pernah ingin terlibat dalam bentrokan langsung dengan rekan-rekan Bonek 1927. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah aksi demonstrasi yang digelar Bonek 1927 di Surabaya yang tak pernah terjadi gesekan dengan Bonek Persebaya ISL.

"Ini sikap kami, terserah orang lain bilang apa. Kami tidak akan melakukan aksi apa pun. Karena itu menjadi kewenangan aparat keamanan," ujar Hamin.

Sementara itu, Sekretaris Persebaya menilai langkah Bonek 1927 justru akan merugikan masyarakat umum. Sebab, ia merasa perusahaan-perusahaan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan Piala Presiden.

Bukan itu saja akan banyak pengguna jalan, karyawan, dan konsumen perusahaan-perusahaan tersebut yang dirugikan.

"Kalau sampai ada aksi pendudukan seperti itu, justru akan merugikan masyarakat," kata Rahmad, Senin (23/8).

"Kalau mau menuntut, ke pengadilan saja. Kasihan orang-orang yang tidak ada kaitannya ikut terkena dampaknya," kata Rahmad.

Menurut Rahmad, aparat keamanan (kepolisian) harus bertindak untuk mengantisipasi hal ini. Ini karena, aksi pendudukan tersebut menyangkut ketertiban masyarakat. "Upaya itu sudah mengganggu ketertiban masyarakat. Kalau mau aksi damai itu lebih elok," kata Rahmad.

Baca juga :

Persebaya Diganjal Ikuti Piala Piala Presiden?

Mahaka Pusing dengan Dualisme di Persebaya

Feature: Efek Dualisme, Omzet Merchandise Persebaya Turun Drastis

Video Populer

Foto Populer