Sukses


5 Pemain Muda yang Bersinar di Penyisihan Piala Presiden

Bola.com, Jakarta - Delapan tim sudah memastikan diri bakal berlaga di babak perempat final Piala Presiden 2015. Tentunya, keberhasilan tim melaju dari babak penyisihan didukung dengan skema dari pelatih serta kerja keras dari para pemain.

Di turnamen garapan Mahaka Sports and Entertaiment itu juga sebagai panggung dari para pemain muda untuk menunjukan kualitasnya. Meski masih berusia di bawah 23 tahun, peran mereka sangatlah penting untuk tim yang dibelanya.

Tak hanya satu atau dua pemain yang bersinar pada babak penyisihan Piala Presiden. Bola.com menganalisis ada lima orang pemain muda yang penampilannya sangat memukau selam fase grup.

Berikut lima orang pemain muda yang bersinar berdasarkan analisis Bola.com:

1. Terens Owang Priska Puhiri (Pusamania Borneo FC)

Terens Owang Puhiri, wonderkid dari Pusamania Borneo FC (Bola.com/Ahmad Latando)

Peran Terens Owang Puhiri di sektor depan Pusamania Borneo FC sangatlah vital. Ia tak pernah lelah mengejar bola, dan mengacak-acak daerah pertahanan lawan.

Dari tiga kali pertandingan yang sudah dilakoni Pesut Etam, pemain berusia 19 tahun tersebut selalu dimainkan sejak menit awal. Ia pun membayar kepercayaan dari pelatih Iwan Setiawan dengan mencetak dua gol.

Dengan raihan gol tersebut penyerang asal Papua itu menjadi satu-satunya pemain berusia di bawah 23 tahun yang berada di jajaran pencetak gol terbanyak sementara. Ia hanya terpaut tiga gol dari Zulham Zamrun.

Tentu Terens masih bisa terus menambah golnya di turnamen Piala Presiden, mengingat tim yang dibelanya masih melaju di babak perempat final. Kualitas sebenarnya striker asal Papua tersebut akan diuji saat menghadapi tim bertabur bintang Persib Bandung, yang notabene berstatus sebagai juara ISL 2014.

2. Bayu Gatra (Bali United Pusam)

Gelandang sayap Bali United, Bayu Gatra jadi momok menakutkan bagi Persija, Persita, dan Mitra Kukar di fase penyisihan Grup C Piala Presiden. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Mantan pemain Timnas Indonesia U-23 tersebut adalah motor serangan Bali United selama di babak penyisihan grup. Kemampuan dalam menggiring bola dan umpan jitunya memanjakan rekan satu timnya.

Gelandang sayap asal Jember yang baru berusia 23 tahun tersebut juga bisa mencetak gol lewat dengan keras dari luar kotak penalti. Dari tiga pertandingan yang telah dilakoni Bayu Gatra telah mencetak satu gol untuk timnya.

Selain itu daya juang serta kecepatan Bayu membuat klub berjulukan Tim Serdadu Tridatu tersebut sangat bahaya saat menggeber skema serangan balik. Jangan heran di sepanjang penyisihan Grup C Piala Presiden, sang pemain sering jadi korban tekel pemain lawan.

Bek Persija Jakarta Alan Aciar salah satu pemain yang merasakan pahitnya mencegah kelincahan Bayu Gatra. Ia terkena kartu merah karena mentekel Bayu di pertandingan perdana. Stoper asal Argentina tersebut terpaksa menghentikan pergerakan Bayu yang sangat membahayakan pertahanan Tim Macan Kemayoran.

3. Dimas Galih Pratama (PSM Makassar)

Dimas Galih Pratama, membuat pertahanan PSM Makassar lebih tangguh. (Bola.com/Ahmad Latando)

PSM Makassar menjadi salah satu klub yang tidak kebobolan selama melakoni pertandingan di babak penyisihan grup. Tentunya hasil tersebut tidak lepas dari penampilan memukau Dimas Galih di bawah mistar gawang.

Pemain berusia 22 tahun itu tak segan jatuh bangun untuk mengamankan gawangnya dari kebobolan. Ia pun berani ketika berduel di udara dengan penyerang lawan. Bahkan ia berjanji untuk memberikan penampilan maksimalnya dalam setiap laga bersama PSM.

Sehingga ia selalu menjadi pilihan utama pelatih Juku Eja. Ia pun diprediksi menjadi penjaga gawang andalan di Timnas Indonesia.

4. Syakir Sulaiman (Sriwijaya FC)

Syakir Sulaiman, penyambung lidah sektor tengah dan depan Sriwijaya FC. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Syakir Sulaiman merupakan pemain tengah yang bertugas mengalirkan bola kepada pemain depan Sriwijaya FC. Sebab menurut pelatih Benny Dollo, Syakir yang pernah menjalani trial di Jepang tersebut mempunyai kemampuan paten sebagai gelandang serang. Umpan-umpan terukurnya memanjakan para penyerang

Selain memiliki keahlian dalam memberikan operan bola matang, Syakir juga bisa memecah kebuntuan tim, dengan mencetak gol.

Hal tersebut ia buktikan ketika Sriwijaya berhadapan dengan PSGC Ciamis di laga perdana penyisihan Grup B. Ketika itu barisan depan klub asal kota Palembang tersebut mengalami kebuntuan untuk mencetak gol. Namun, ia menjadi pahlawan dengan menceploskan gol kemenangan untuk Sriwijaya. Syakir sendiri merupakan pemain muda terbaik di pentas kompetisi ISL 2013 silam.

5. Rizky Pellu (Mitra Kukar)

Rizky Pellu, gelandang jangkar Mitra Kukar yang sulit dilewati penyerang lawan. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Gelandang yang terkenal agresif di lini tengah itu mempunyai keahlian dalam memotong bola. Ia jadi benteng kokoh menghalau serangan lawan dari sektor kedua.

Sebagai seorang jangkar pemain asli Tulehu, Maluku, tersebut sulit dilewati. Ia jago memotong bola dan mengatur ritme transisi permainan dari bertahan ke menyerang. Persija Jakarta, Persita Tangerang, dan Bali United Pusam merasakan kesulitan memasuki kotak penalti Mitra Kukar karena peran serta Pellu melapis pertahanan dari sektor tengah.

Kehadiran mantan pilar Timnas Indonesia U-23 SEA Games 2013 dan Asian Games 2014 tersebut memberi rasa nyaman buat para pemain bertahan Tim Naga Mekes. Klub tak perlu lagi menangisi kepergian Raphael Maitimo, yang selama ini jadi tukang jagal di sektor tengah Mitra Kukar.

Baca Juga:

Statistik Sriwijaya FC di Fase Grup Piala Presiden

Kisah Supangat, MC Pertandingan Saksi Sejarah Persebaya

Persib Bandung Siapkan Strategi Khusus untuk Redam PBFC

Video Populer

Foto Populer