Sukses


Sejumlah Alasan Persib Tampil Buruk di Piala Jenderal Sudirman

Bola.com, Sidoarjo - Tanda tanya besar pasti menggelayut di benak para penggemar Persib Bandung soal buruknya penampilan jagoan mereka di Piala Jenderal Sudirman. Maklum, sebagai tim yang kerap jadi unggulan, penampilan Persib di PJS jauh di bawah standar yang mereka miliki.

Dua kali kekalahan secara beruntun dari Surabaya United (0-1) dan Pusamania Borneo FC (0-2) menjadi cerminan menurunnya penampilan mereka dibanding saat mengarungi Piala Presiden 2015. Koordinasi permainan amburadul, pertahanan rapuh, daya serang dan ketajaman menurun, miskin kreasi, dan seakan kehilangan motivasi untuk memenangkan pertandingan.

Kabarnya, ada beberapa masalah yang sedang mendera internal Persib yang mengakibatkan tim berjulukan Maung Bandung itu gagal menunjukkan performa terbaiknya. Bahkan pelatih Djajang Nurjaman pun tak menampiknya.

“Benar ada masalah besar di internal kami. Tapi tidak mungkin saya sebutkan, karena bukan wilayah saya untuk menjelaskan masalah ini. Kalau soal teknis, kami memang tampil di bawah performa terbaik,” ujar Djajang

Rumor yang beredar sebelum kedatangan mereka di Surabaya adalah soal kekecewaan para penggawa Persib lantaran besaran bonus juara Piala Presiden 2015 yang sampai ke tangan mereka tak sesuai dengan kesepakatan awal, atau lebih kecil dari besaran yang sudah ditentukan.

Seperti diketahui, sejak awal Piala Presiden 2015 sudah ada kesepakatan jika semua pemain tidak dikontrak, tapi match fee dan hadiah, serta bonus menjadi hak pemain. Pembagiannya yakni 70 berbanding 30 dengan PT Persib Bandung Bermartabat.

Persib sendiri mengantongi hadiah Rp 3 miliar usai menjuarai Piala Presiden 2015 setelah mengalahkan Sriwijaya FC 2-0 di partai final. Itu belum termasuk bonus Rp 2 miliar dari Gubernur Jawa Barat, Rp 500 juta dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, bonus Rp 400 juta dari Indosat, dan Rp 1 miliar dari rating tertinggi.

Sayang, tak satu pun pemain Persib yang mau terbuka mengenai masalah ini kendati isu itu berhembus sangat kencang sejak kedatangan mereka di Surabaya. “Jangan tanya ke saya, tanya ke manajemen saja. Saya tidak tahu banyak soal itu,” tutur Taufiq, gelandang mungil Persib.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

1

Tak hanya Taufiq, Firman Utina dan Atep juga memilih bungkam mengenai masalah ini. Kedua pemain senior yang diplot untuk menghitung pembagian uang hadiah dan bonus bersama pelatih Djajang Nurjaman itu menolak berkomentar mengenai masalah ini. “Manajemen lebih tahu soal itu, mungkin pelatih juga tahu,” kata Firman yang diamini Atep.

Ada kesan mereka sengaja menutupinya karena persoalan ini sangat sensitif. Bisa jadi, para pemain juga tak mau dianggap mata duitan. Padahal, kalau pun benar hal ini yang mengakibatkan kondisi internal memanas, mereka tak perlu khawatir karena apa yang mereka dapatkan tak sesuai dengan yang dijanjikan.

Isunya, gara-gara masalah ini pula para pemain Persib meminta manajemen memberlakukan kontrak. Tuntutan mereka kabarnya disetujui, begitu juga besaran kontraknya yang kabarnya mencapai 35 persen dari gaji masing-masing pemain.

Konon dari sana masalah baru muncul. Karena setelah tiba di Surabaya, ternyata manajemen merevisinya menjadi 25 persen saja. Kontan, seluruh pemain Persib pun kecewa untuk kali kedua. Keharmonisan antar pemain juga sempat terganggu karena ditemukan ada dua pemain yang menandatangani kontrak tanpa sepengetahuan rekannya yang lain.

Untung masalah ini masih bisa diredam karena kedua pemain itu mengonfirmasi ketidaktahuan mereka mengenai kesepakatan tersebut. Sayang, lagi-lagi bola.com diminta untuk merahasiakan nama kedua pemain itu.

Tak hanya masalah nonteknis, secara teknis Persib juga tak siap menghadapi turnamen yang berlangsung sejak 10 November 2015 hingga 24 Januari 2016 itu. Pasalnya, persiapan yang mereka lakukan sangat mepet, hanya enam hari latihan sebelum menjalani laga perdana lawan Persela (15/11/2015) lalu.

Sejumlah pemain juga masih kelelahan karena baru saja tampil di Habibie Cup. Bahkan Hariono baru gabung sehari sebelum keberangkatan tim ke Surabaya (12/11/2015). “Kami juga ditinggal Vladimir Vujovic dan Zulham Zamrun yang cedera. Lengkap sudah penderitaan kami,” ujar Djajang.

Djajang sendiri membenarkan, motivasi anak buahnya sudah jauh menurun dibanding di turnamen sebelumnya. Ia juga mengakui, seabreknya persoalan yang melanda internal timnya membuat Persib Bandung semakin kehilangan arah.

Video Populer

Foto Populer