Sukses


Statistik: Mengulik Penggunaan Pemain Brasil di 4 Turnamen

Bola.com, Jakarta - Sepak bola di Brasil bukan sekadar olahraga nasional. Sepak bola telah menjadi kebudayaan, bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga Brasil layaknya sebuah agama. Begitu melimpahnya talenta pesepak bola asal Brasil sehingga tidak heran apabila sampai saat ini Brasil masih memegang rekor peraih lima kali Piala Dunia.

Begitu banyaknya stok pemain Brasil menyebabkan persaingan di kompetisi lokal mereka berjalan ketat. Beberapa pemain Brasil akhirnya memutuskan untuk eksodus ke luar negeri. Mencari peruntungan yang lebih baik.

Berdasarkan perkembangan terakhir, Brasil merupakan negara pengekspor pemain terbanyak di seluruh dunia. Setingkat di atas Argentina. Benua Asia pun tak luput dari sasaran eksodus para pemain Brasil. Di Asia, Brasil juga berada di peringkat pertama setelah Nigeria untuk urusan ekspor pemain sepak bola.

Sekarang, meski kompetisi reguler di Indonesia saat ini sedang vakum, tren penggunaan pemain Brasil seperti meningkat akhir-akhir ini. Benarkah demikian?

Di Piala Presiden, hanya terdapat dua pemain asal Brasil yang tampil. Fabiano Beltrame (Arema) dan Otavio Dutra (Persebaya). Sebagaimana umumnya pemain asing di Indonesia, keduanya merupakan pilar utama di tim masing-masing. Keduanya menempati pos vital, bek tengah. Tak heran apabila keduanya selalu bermain sebagai starter di tiap pertandingan. Rataan menit bermain mereka juga banyak, 90 menit.

Memasuki Piala Jenderal Sudirman, jumlah pemain-pemain asal Brasil meningkat dua kali lipat. Fabiano tidak lagi bermain di ajang ini. Akan tetapi, kancah sepak bola nasional tetap kedatangan lima pemain lain yang tersebar dalam tiga tim.

Persipasi Bandung Raya saat itu mengontrak Antonio Teles Junior sebagai gelandang bertahan. Surabaya United menambah amunisi Brasilnya dengan mendatangkan Thiago Furtuoso Dos Santos untuk pos striker.

Mitra Kukar menggunakan seluruh slot pemain asing mereka dengan mengontrak Patrick Cruz yang kemudian menjadi top scorer, Rodrigo Dos Santos (gelandang), dan Arthur Da Rocha (bek tengah). Dari kesemuanya, Thiago memiliki rataan menit bermain paling sedikit, 25 menit.

Pemain Mitra Kukar asal Brasil, (dari kiri) Patrick Cruz, Rodrigo Do Santos, Artur saat berdiskusi mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru di Hotel Agas International, Solo, Senin (14/12/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Berlanjut ke Piala Gubernur Kaltim. Total 10 pemain Brasil tampil di turnamen ini. Dari daftar tersebut, sang juara, Pusamania Borneo FC menyumbang Edilson Tavares (Striker). Sembilan pemain lain tersebar merata di lima tim; Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Madura United, Gresik United, dan Semen Padang. Lagi-lagi, posisi mereka selalu berada pada pos-pos vital seperti bek tengah, gelandang tengah, dan striker. Enam dari 10 pemain Brasil tersebut merupakan seorang penyerang.

Bagaimana dengan Torabika Bhayangkara Cup 2016 yang sampai saat ini masih berlangsung? Ternyata ada sedikit penurunan mengikuti turunnya jumlah pemain asing yang tampil di turnamen ini.

Sebelumnya, terdapat 37 pemain asing di Piala Jenderal Sudirman. Menurun menjadi 26 pemain asing saat Piala Gubernur Kaltim, dan sekarang terdapat 23 pemain asing dari seluruh kontestan Torabika Bhayangkara Cup 2016.

Dari 23 pemain tersebut, 33% berasal dari Brasil. Mitra Kukar tetap menjadi pengguna terbanyak dengan tiga pemain. Sekarang, apabila semua data dari empat turnamen besar tersebut diakumulasikan, ternyata total terdapat 19 pemain Brasil yang bolak-balik tampil di turnamen nasional akhir-akhir ini.

Pengguna terbanyak? Tak usah diragukan lagi, 30% dari mereka membela panji Mitra Kukar. Kalau melihat prestasi Mitra Kukar yang sempat mencapai semifinal Piala Presiden dan menjadi juara Piala Jenderal Sudirman sebelum jeblok di dua turnamen berikutnya, apakah penggunaan pemain Brasil ini berpengaruh? Anda yang memutuskan.     

 

Video Populer

Foto Populer