Sukses


Cerita Adam Alis Jadi Anak Emak, Langganan Dibonceng Motor Ibunda

Bola.com, Jakarta - penyerang sayap Barito Putera, Adam Alis tak mau lakukan selebrasi usai dirinya mencetak gol ke gawang Persija Jakarta pada laga uji coba di Stadion Bea Cukai, Jakarta Timur, Selasa (5/4/2016). Adam yang dibesarkan Tim Macan Kemayoran tahu berterima kasih.

Sejatinya Adam Alis masih memendam hasrat bermain di Persija. Hanya karena kasus tunggakan gaji berkepanjangan pada musim 2015, ia memilih realistis. Sebagai tulang punggung keluarga, pemain kelahiran 19 December 1993 kudu mencari klub yang bisa membayarnya dengan kontrak ideal.

Saat uji coba Barito Putera kontra Persija, kedua orang tua Adam datang menonton. Semenjak Adam bermain di klub Bahrain, East Riffa Club, pasangan Sumarno dan Siti Machrojah tak bisa menyaksikan langsung aksi Adam di lapangan.

"Jarang-jarang kami bisa lihat Adam bertanding. Kami datang rombongan besar dengan sejumlah kerabat ke sini dari Gandaria," tutur Siti.

Kedua orang tua Adam Alis menyaksikan putranya bertanding di Stadion Bea Cukai, Jakarta Timur. (Bola.com/Gerry Anugrah Putra)

Perjuangan Adam Alis menjadi pemain sepak bola tidaklah mudah. Berangkat dari Sekolah Sepak Bola Persigawa Selatan, Adam Alis kini menjelma menjadi pemain muda berbakat yang dimiliki Indonesia.

Kisah Adam Alis dimulai saat dirinya bermain sepak bola di SSB Persigawa Selatan. Berkat bakat sepak bolanya yang besar, Adam Alis akhirnya pindah ke salah satu SSB elite ibu kota, yakni ASIOP.

Tetapi, bukan berarti kedua orang tuanya menjadi lebih mudah mengantarkan anaknya ke lapangan sepak bola. Malah dengan pindahnya Adam Alis ke ASIOP, perjuangan berat itu pun dimulai. Sang Ibu pun harus mengantarkan Adam Alis dan kakaknya, Anggika Egi dengan motor Honda Tiger.

“Wah dulu saya mah anterin Adam sama kakaknya naik motor Tiger ke ASIOP. Jaraknya lumayan jauh, tapi Ibu senang kalo anak-anak main bola dan bisa sukses seperti sekarang,” jelas Siti menceritakan kisah masa kecil putranya ke bola.com.

Yang cukup mengharukan, karena tak punya Surat Izin Mengemudi (SIM), Siti sampai harus mendorong motornya jika di jalanan sedang ada razia. “Iya, Ibu bela-belain dorong motor biar enggak kena razia, biar anak-anak sampai lapangan dan main bola,” lanjutnya.

Siti menyebut sang putra amat manja saat kecil. Ibarat kata ia anak emak (mami), yang amat dekat dengan ibunda tercinta.

Kini putra dari pasangan Marno dan Siti ini pun bisa dibilang cukup sukses di dunia sepak bola. Pencapaiannya di Martapura FC, Persija, Bahrain dan kini Barito Putera tentu membuat sang Ibu senang. Bahkan, kakaknya pun juga menjadi pemain sepak bola yang pernah membela Persitara Jakarta Utara dan tim Pra-PON Banten.

“Dulu kalau sepatunya rusak, saya langsung sol. Dia benar-benar fokus di sepak bola, makanya saya pesan ke dia kalau ‘kamu harus jadi pemain, Dam’. Alhamdulilah saya senang, apalagi rencananya dia ingin berangkatkan kakaknya naik haji,” lanjut Ibu Siti.

Hal lucu lainnya diceritakan oleh Ibu Siti. Setelah menjadi pemain sepak bola, banyak wanita cantik yang mendekati dirinya. Bahkan Bu Siti pun mengungkapkan bahwa ada satu wanita yang selalu mengejar Adam.

Adam Alis Setyano, masih memendam hasrat ingin bermain di Persija suatu saat kelak. (Bola.com/Arief Bagus)

“Tapi, Adamnya enggak mau. Dia cuma bilang, kalau cewek mah gampang nanti saja pas umur 26 atau 27 tahun, sekarang fokus sepak bola dulu,” cerita sang Ibu sambil tertawa geli.

Adam Alis ternyata sudah menjadi pendukung Persija sejak kecil. Bahkan dirinya pernah memperkuat Menteng Yunior yang merupakan klub anggota Persija. Dari klub Menteng Yunior itulah Adam dipilih memperkuat tim Persija U-18 tahun 2008/2009.

Namun, Adam tak langsung memperkuat Macan Kemayoran senior. Ia harus mencari pengalaman yang banyak di luar Persija. Adam pun menjalani kariernya sebagai pemain profesional di klub Martapura FC.

Pencapaian yang bagus bersama Martapura FC membuat diriya kembali dilirik oleh Persija. Walhasil, berkat ketertarikannya kepada Persija sejak kecil, Adam pun kembali ke pangkuan Macan Kemayoran. Sayang belum sempat tampil di Indonesia Super League 2015, prahara konflik Kemenpora dengan PSSI mencuat. Kompetisi kasta elite terhenti selama setahun.

Adam bernasib tragis, gajinya ditunggak Tim Macan Kemayoran yang terjebak krisis finansial akut. Untungnya atas bantuan agennya, Muly Munial, ia berkesempatan melanjutkan karier ke Bahrain. Sayangnya ia di klub East Riffa kurang dari setengah tahun.

Harus menerima kenyataan pahit mudik ke Tanah Air, Adam kembali menganggur sebelum akhirnya mengiyakan tawaran Barito Putera baru-baru ini.

Pertemuan dengan Persija kembali pemain andalan Timnas SEA Games 2015 rasakan saat dirinya pulang ke Indonesia dan bergabung dengan Barito Putera. Dalam sebuah laga uji coba di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (5/4/2016), Adam Alis mampu membuat gol indah ke gawang klub mantannya itu.

Persija ternyata masih berada di hati Adam Alis. Pemain asli Jakarta ini tak melakukan selebrasi saat dirinya mencetak gol indah ke gawang Persija saat klubnya, Barito Putera menahan imbang Macan Kemayoran dalam laga uji coba di

Adam bermain apik saat menghadapi mantan klubnya itu. Adam Alis bahkan mencetak gol indah dari luar kotak penalti yang membuat penjaga gawang Andritany Ardhiyasa tak berkutik.

Namun, bukannya melakukan selebrasi, Adam  malah tampak tak bahagia. Ia sama sekali tak melakukan selebrasi meski kawan-kawannya terlihat bahagia. Yang unik,ribuan The Jakmania yang hadir di laga uji coba tersebut malah melakukan applause kepada Adam Alis.

Ditanya mengapa ia tak mau selebrasi, Adam Alis mengungkapkan bahwa dirinya menghargai Persija Jakarta. “Saya menghargai Persija. Apalagi saya juga orang Jakarta dan sempat bermain di sana.  Lagipula suatu saat nanti saya juga masih ingin bermain untuk Persija,” jelas Adam Alis seusai laga uji coba.

Akankah suatu saat nanti sang pemain kembali ke klub yang dicintainya?

 

Video Populer

Foto Populer