Jandia Eka Putra Bertekad Memikat Hati Alfred Riedl

Bola.com, Solo - Penjaga gawang Semen Padang, Jandia Eka Putra mulai mengikuti program training center (TC) Timnas Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (24/9/2016). Di bawah arahan pelatih kiper Gatot Prasetyo, pemain berambut gondrong itu membaur bersama dua penjaga gawang lain, Andritany Ardhiyasa, dan Teguh Amiruddin.

Meski baru mendarat di Kota Bengawan pada pagi hari, Jandia langsung menikmati agenda pemusatan latihan. ''Kondisi fisik saya tidak ada masalah meski baru saja melakukan perjalanan jauh. Saya ingin memaksimalkan kesempatan dalam TC kali ini. Mudah-mudahan bisa memberikan yang terbaik,'' kata Jandia usai latihan.

Mantan penjaga gawang Persiba Balikpapan didatangkan sebagai pengganti kiper Pusamania Borneo FC, Dian Agus Prasetyo yang tak mendapat izin klub. Jandia sejatinya juga dipanggil saat Timnas Indonesia menghadapi Malaysia di stadion yang sama, 6 September 2016 namun dia tak mendapat lampu hijau dari manajemen Kabau Sirah.

Kiper kelahiran Padang itu harus bekerja keras merebut satu tempat di mistar gawang. Maklum selain bersaing dengan Andritany dan Teguh, masih ada sosok kiper Kurnia Mega yang tak bisa bergabung karena mengalami cedera. Belum lagi Dian Agus yang dikabarkan masih mendapat kesempatan di pemusatan latihan lain atau uji coba.

Meski demikian, Jandia bertekad memikat hati Alfred Riedl. Menurutnya, semua pemain memiliki kesempatan yang sama untuk masuk Timnas Garuda. ''Semua kan tergantung keputusan pelatih. Sebagai pemain saya siap bersaing dan memberikan kemampuan terbaik saat TC maupun di klub,'' tuturnya.

Jandia tampil konsisten bersama Kabau Sirah sepanjang Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo. Meski sempat mendapat sanksi larangan bertanding akibat keributan melawan Perseru Serui, namun ia kembali menghuni mistar gawang Semen Padang dan baru kemasukkan 13 gol dari 20 laga.

Timnas Indonesia menggelar TC di Kota Solo, 22-27 September 2016. Agenda itu sebagai persiapan menghadapi Piala AFF 2016 di Myanmar dan Filipina, November.