Sukses


Madura United Tunggu Salary Cap untuk Anggarkan Belanja Pemain

Madura United menunggu aturan salary cap untuk menentukan anggaran belanja pemain.

Bola.com, Bangkalan - Sejumlah pemain berkualitas sudah dipastikan menjadi ke Madura United. Bahkan beberapa pemain berlabel timnas pun berada di klub berjuluk Laskar Sape Kerrab itu. Sebut saja Benny Wahyudi, Satria Tama, dan Fachrudin Aryanto. 

Oleh sebab itu, Madura United yang bernaung di bawah PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) telah menyatakan bahwa DP (down payment) gaji para pemainnya akan dibayarkan sebelum 10 Januari. 

Itu merupakan tanggal yang dipilih menjadi launching tim untuk musim 2018. Namun, ketentuan itu khusus diberikan kepada pemain yang telah menjalin kesepakatan kontrak dengan Madura United.

“Ada beberapa pemain yang Sudah (lunas DP gaji). Sudah disepakati, harus selesai sebelum 10 Januari. Karena itu merupakan tanggal launching klub yang juga menjadi hari lahir Madura United,” kata Zia Ul Haq, Direktur PT PBMB, kepada Bola.com, Jumat (5/1/2018). 

Meski demikian, lanjut Zia, Madura United masih belum memastikan anggaran belanja untuk mendatangkan pemain. Sejauh ini, dia masih menunggu keputusan dari PSSI mengenai salary cap atau batasan pengeluaran klub untuk gaji pemain. 

“Sejauh ini, salary cap untuk musim 2018 masih belum ditentukan oleh PSSI dan Liga. Kami menunggu itu karena nanti akan dibahas pada Kongres PSSI. Nanti kalau sudah jelas semuanya, kami bisa tentukan berapa anggaran yang bisa dikeluarkan oleh klub,” imbuh Zia. 

Menurut Zia, Madura United tidak ingin jor-joran dalam melakukan belanja pemain. Termasuk juga untuk urusan gaji. Nanti akan menjadi persoalan jika klub tidak mampu memenuhi hak pemain dengan tepat waktu. Hal tersebut pun bisa membahayakan keuangan klub yang berdampak defisit. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Tak Mau Boros Anggaran

Zia pun menegaskan bahwa anggaran Madura United untuk belanja pemain tidak besar. Sebab, masih ada kebutuhan operasional lain yang juga perlu diperhatikan. Sayangnya, dia enggan menyebutkan nominal meski jumlahnya tidak besar.

“Kalau gaji besar akan percuma kalau ternyata pembayaran molor. Kami tidak ingin itu terjadi. Cukup dengan nilai yang wajar dan bisa memenuhi hak-hak pemain,” ucapnya.

Sebenarnya, Madura United kini juga telah mendapatkan tujuh sponsor dari brand ternama. Salah satu sponsor baru adalah Quick Chiken yang akan terdapat bada bagian depan jersey menggantikan JD.ID.

Selain itu terdapat pula Adaro, Pool Advista, Torabika, Lion Air, dan Pojur. Sedangkan untuk apparel, Mizuno akan digantikan MBB yang juga sempat menjadi sponsor pada musim 2016.

Untuk subsidi dari PSSI, setiap klub akan mendapatkan dana senilai Rp 7,5 milyar. Namun, ada potongan yang dilakukan jika klub pernah mendapatkan sanksi denda. Madura United pun termasuk klub yang pernah terkena denda akibat insiden kericuhan saat menjamu Borneo FC (13/10/2018).

“Kami terus berusaha untuk memprioritaskan pemenuhan hak-hak pemain. Alhamdulillah, sejak musim 2016, lalu 2017, Madura United tidak pernah menunggak gaji pemain. Itu sangat penting diperhatikan,” tandas Zia.

Video Populer

Foto Populer