Sukses


APPI Dukung PSSI Beri Hukuman Berat untuk Kasus Pemukulan Wasit di Liga 3

Bola.com, Jakarta - Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) bereaksi keras atas kasus pemukulan asisten wasit yang dilakukan oknum pelaku sepak bola dalam pertandingan Liga 3 antara Persitema Temanggung kontra PSIP Pemalang di Stadion Bumi Phala, Temanggung, Minggu (6/5/2018).

Insiden pemukulan terjadi dalam leg pertama delapan besar Liga 3 zona Jawa Tengah. Dari rekaman video, terlihat ada pelemparan botol yang dilakukan suporter dan terjadi pemukulan terhadap asisten wasit yang bertugas hingga terkapar di lapangan.

Meski insiden tersebut terjadi dalam kompetisi sepak bola amatir Indonesia, APPI cukup menaruh perhatian terhadap permasalahan yang mencoreng sepak bola Indonesia itu.

General Manager APPI, Ponaryo Astaman, dengan tegas menyebut APPI mendukung hukuman terberat yang dikeluarkan Komdis PSSI untuk pelaku, termasuk pesepak bola yang terlibat dalam insiden tersebut.

"APPI mendukung hukuman terberat dari Komdis PSSI karena yang terjadi bukan hanya masalah fairplay, tapi sangat mencederai sepak bola Indonesia. Dari awal saya sampaikan, APPI memang asosiasi pemain profesional, tapi bukan berarti kami membela pemain yang melakukan kesalahan. Kalau salah yang harus diakui salah, dan kalau benar akan kami bela," tegas Ponaryo.

"Apa yang mereka perlihatkan di sana adalah kejadian yang sangat tidak pantas untuk ditiru dan dilakukan pelaku sepak bola Indonesia. Alasannya, semangat kami di APPI adalah memperbaiki sepak bola Indonesia yang harus diawali oleh pemain itu sendiri, tanpa menunjuk kepada pihak lain," lanjutnya.

Bicara soal kemungkinan insiden pemukulan tersebut juga dibawa ke ranah hukum, Ponaryo Astaman mengaku tak bisa berkomentar banyak. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah bagaimana permasalahan ini lebih dulu diselesaikan melalui law of the games yang ada.

"Menurut saya, lebih baik diselesaikan dulu sesuai dengan law of the games. Pendekatannya lebih baik diselesaikan dalam koridor sepak bola kita dulu. Jika memang nanti akan dibawa ke ranah hukum, ya silakan saja," ujar mantan Presiden APPI itu.

Video Populer

Foto Populer