Bola.com, Semarang - Beberapa klub Shopee Liga 1 mulai membubarkan diri dengan menyudahi kontrak untuk para pemain menyusul tidak adanya kepastian kompetisi.
Madura United dan Persipura Jayapura, dua tim besar yang secara finansial sebenarnya cukup baik, tumbang dan skuad dibubarkan. Pemain dari kedua tim juga telah mengakhiri kontrak dan bergabung dengan klub negara tetangga.
Baca Juga
Ragnar Oratmangoen Bandingkan Gaya Bermain Shin Tae-yong di Timnas Indonesia dengan Pelatihnya di Eropa
Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Striker Andalan Korsel yang Berbahaya untuk Pertahanan Timnas Indonesia U-23 Rupanya Sedang Wamil
Kepada Media Timur Tengah, Erick Thohir Bercerita Mengenai Keberhasilan Timnas Indonesia Lolos dari Fase Grup Piala Asia U-23 2024
Advertisement
Sementara, klub lain masih bertahan meski dengan cara meliburkan para pemain, dan berupaya memperpanjang kontraknya. GM PSIS Semarang, Wahyu Winarto menilai fenomena sebagian klub yang membubarkan diri imbas dari ketidakjelasan kompetisi adalah hal yang wajar.
"Kalau menurut saya, ya normal. Artinya sudah sering dibicarakan oleh klub bahwa yang dibutuhkan sekarang adalah kepastian pelaksanaan kompetisi," ungkapnya, Selasa (12/1/2021).
"Berkaca pada pelaksanaan kompetisi Liga 1 2020 yang kontrak semua pemainnya selesai pada Desember, atau berakhirnya satu musim kompetisi. Sekarang sudah lewat ke tahun 2021 dan masih belum tahu kapan kompetisi dimulai," terangnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kerugian Finansial
Menurutnya, kerugian paling kentara yang dialami klub adalah sisi finansial. Saat tidak ada kejelasan kompetisi, namun klub tetap harus membayar hak gaji pemain.
Sejak kompetisi harus ditangguhkan sejak bulan Maret 2020, klub terus mengalami kerugian. Pemasukan seperti dari pendapatan tiket penonton tidak ada. Bisnis merchandise pun ikut lesu karena tidak ada pertandingan.
Advertisement
Sementara kondisi di PSIS menurutnya masih bisa bertahan, walaupuan ikut mengalami remuk redam. Kontrak para pemain Mahesa Jenar rata-rata masih tersisa hingga akhir tahun 2021.
"Kalau sampai sekarang saja belum ada kepastian, terus klub mau berbuat apa ke pemain. Memang langkah yang tepat ya bubar. Kalau tidak makin terpuruk," bebernya.
"Kondisi finansial PSIS juga sudah ikut sekarat. Hanya kontrak pemain jangka panjang dan menjadi konsekuensi kami," jelas pria yang akrab disapa Liluk.
Advertisement