Bola.com, Sleman - PSS Sleman, melalui Dirut klub Marco Gracia Paulo memiliki gagasan tentang format ideal untuk kompetisi musim 2021.
Satu di antaranya adalah format dua wilayah yang dirasa paling pas untuk menjalankan kompetisi dalam masa pandemi COVID-19.
Baca Juga
BRI Liga 1: Persita Waspadai Kebangkitan Persik Meski Baru Saja Dihajar Bhayangkara FC 0-7
Duel Harry Kane Vs Jude Bellingham Warnai Semifinal Liga Champions 2023 / 2024: Ketika Senior Berhadapan dengan Junior
Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Mungkin Absen di Laga Terakhir Grup A Piala Asia U-23 2024: Demi Siap Tampil di Perempat Final
Advertisement
"Setelah melalui rangkaian ajang pra musim di bulan Februari-Maret, baru kemudian jadwal pelaksanaan kompetisi di bulan Mei atau Juni sampai Desember 2021," papar Marco Gracia Paulo, Selasa (19/1/2021).
PSSI segera mengambil sikap setelah melihat hasil pertemuan virtual antara PT LIB dengan para perwakilan klub. Adapun hasil pertemuannya adalah kesepakatan menghentikan Shopee Liga 1 2020.
PSS Sleman juga meminta federasi segera merealisasikan wacana kompetisi tahun 2021, terutama perihal jadwal yang diusulkan setelah Idul Fitri 2021 atau bulan Juni.
"Bisa setelah Idul Fitri, logikanya tidak mungkin secara kompetisi penuh. Namun dengan format dua wilayah, karena jadwal akan panjang pemain rentan cedera," ungkapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Regulasi Ditentukan PSSI dan AFC
Di sisi lain, PSS Sleman juga tak mempermasalahkan sistem degradasi yang bisa kembali diaktifkan oleh PSSI. PSSI sempat menerapkan regulasi tanpa degradasi baik di Liga 1 maupun Liga 2, ketika status kompetisi berjalan force majeure.
Menurut Marco, pelaksanaan kompetisi tidak boleh meninggalkan sisi persaingan yang sportif. Namun, ia menyerahkan wewenang memutuskan regulasi tersebut kepada PSSI, melalui persetujuan AFC.
Advertisement
"Kemudian untuk degradasi atau tidak itu semua wewenang di PSSI, asal sesuai persetujuaan AFC. Memang ada banyak hal harus diperhatikan, jangan sampai hilang kompetitif di Liga Indonesia," tuturnya.
"Kompetisi tujuannya persaingan dan tidak boleh takut adanya degradasi. Tidak boleh khawatir, yang memalukan adalah memutuskan secara teruru-buru. Waktu masih panjang, 2021 bisa kompetisi pertama setelah pandemi," jelas Marco.
Advertisement